Review Notebook Gaming: ASUS ROG G703VI

Reading time:
May 21, 2018

Konsumsi Daya

ASUS G703VI Power

Note: Total system power consumption (In Watts)

Dengan kemampuan power adapter menyulai daya hingga 330 Watt, kami tidak menyangka jika penggunaan daya ASUS ROG G703VI mencapai 313 Watt di mode Extreme. Ini berarti hanya tersisa ruang gerak yang sedikit jika pengguna ingin meng-overclock secara manual dengan setting di atas mode Extreme. Secara keseluruhan konsumsi daya ASUS ROG G703VI tergolong wajar untuk spesifikasi hardware yang ditawarkan.

Battery Life

Setting: Windows Power Option – Balanced | Windows Brightness – 50% | Speaker Volume – 25 % | Airplane Mode – On (Video Playback) | WiFi On & Bluetooth Off (YouTube)

ASUS G703VI Battery 01 ASUS G703VI PCMark 8 Work Battery Standard

Dengan spesifikasi hardware setinggi itu dan absennya teknologi NVIDIA Optimus serta kapasitas hanya 66,9 Wh, kami memang tidak mengharapkan performa baterai luar biasa pada ASUS ROG G703VI. Laptop gaming ini masih dapat digunakan dengan tenaga baterai selama sekitar dua jam untuk skenario non-gaming.

Perlu diperhatikan pengujian di atas menggambarkan daya tahan baterai untuk aktivitas yang dilakukan secara terus menerus tanpa henti. Untuk aktivitas yang dilakukan tidak secara terus menerus dengan memberikan jeda, daya tahan baterai seharusnya dapat bertahan lebih lama. Penggunaan sistem operasi dan aplikasi berbeda juga akan karakter penggunaan baterai akan berbeda.

ASUS G703VI Battery 02

Sementara daya tahan baterai di skenario gaming yang hanya satu jam (Battery Boost Off) memang tergolong wajar dengan kondisi seperti itu. Menariknya, daya tahan baterai sukses diperpanjang hingga 51% dengan mengaktifkan fitur Battery Boost dengan limitasi frame rate di 30 fps.

Kesimpulan

Core i7 7820HK – Hadirnya prosesor Core i 8th Gen “Coffee Lake” memang membuat daya pikat prosesor Core i 7th Gen “Kaby Lake” tidak semenarik sebelumnya. Walaupun begitu seperti kami jumpai pada produk ROG G703VI dan ROG G703GI, selisih harga laptop gaming yang menggunakan Core i7 7820HK dan Core i9 8950HK ternyata cukup masif, mencapai 10 juta rupiah. Membuat laptop gaming dengan Core i7 7820HK masih layak dipertimbangkan sebagai salah satu pilihan.

Untuk saat ini, Core i7 7820HK dengan konfigurasi empat core/delapan thread masih memiliki kemampuan mencukupi untuk menangani komputasi berat di skenario gaming atau non-gaming. Tenaga yang dimiliki masih mencukupi untuk mereka yang berkutat di dunia 3D-modellingediting kelas profesional untuk gambar/video/audio, pembuatan animasi, CAD, dan masih banyak lagi. Sebagai varian prosesor Intel K Series, performa Core i7 7820HK pun masih ditingkatkan lebih tinggi lagi sehingga setara dengan prosesor desktop. Pada ROG G703VI, kondisi overclock bahkan langsung didapatkan begitu pengguna menyalakan pertama kali laptop gaming ini atau dengan memilih mode Extreme di aplikasi ROG Gaming Center. Pada pengujian kami di skenario multithreading, saat di overclock dengan menggunakan mode Extreme performa komputasi prosesor setidaknya naik sekitar 15% dari mode Standard bahkan ada pula yang memperlihatkan kenaikan lebih dari 20%. Kenaikan performa yang signifikan terlebih terjadi pada perangkat komputasi bernama laptop.

Tingginya performa komputasi Core i7 7820HK pun didukung penggunaan dual channnel memory yang memberikan jalur lebar aliran data ke prosesor. Storage SSD PCIe dengan konfigurasi RAID 0 pun membuat suplai data ke prosesor menjadi sangat cepat. Sistem pun menjadi sangat responsif saat digunakan dengan proses loading aplikasi dan data ukuran besar yang cepat.

ASUS G703VI Official 02

 

GTX 1080 – Besarnya tenaga yang dimiliki membuat graphics card laptop paling kencang dimuka bumi ini dengan “entengnya” menangani resolusi layar Full HD/1920×1080. Game dapat dimainkan di tingkat frame rate sangat tinggi dengan kualitas visual maksimal yang memanjakan mata. Ditambah lagi layar laptop ini memiliki refresh rate 144 Hz membuat semua frame yang dihasilkan graphics card dapat ditampilkan sepenuhnya. Tidak hanya membuat animasi saat memainkan game menjadi lebih mulus tetapi juga saat melakukan interaksi GUI di desktop Windows. Meskipun game tidak dapat mencapai tingkat frame rate 144 fps, tingkat refresh rate yang dimiliki layar ASUS ROG G703VI akan membuat semua game dapat ditampilkan dengan animasi pergerakan lebih mulus dibandingkan saat menggunakan layar 60 Hz. Ditambah lagi dengan hadirnya teknologi NVIDIA G-SYNC yang mampu menghilangkan gejala image tearingstuttering, dan input lag saat memainkan game membuat pengalaman game semakin sempurna. Masifnya kapasitas memori/VRAM GTX 1080 sebesat 8 GB pun membuat ASUS ROG G703VI siap menangani game masa kini yang memakan banyak tempat di dalam chip GDDR5X. Dan tentu saja laptop gaming ini pun siap menjadi sistem untuk menampilkan konten VR (Virtual Reality) secara sempurna, yang dapat dibawa kemana saja dengan mudah.

ASUS G703VI Internal Component

 

Cooling Performance – Desain heatpipe terpisah untuk prosesor dan graphics card memang menjadi nilai tambah dari sistem pendingin ASUS ROG G703VI. Panas dari satu komponen tidak lagi akan memanaskan komponen lainnya. Hal ini terlihat dengan tetap rendahnya temperatur graphics card meskipun temperatur prosesor sangat tinggi di skenario pengujian gaming kami. Rendahnya temperatur graphics card juga didukung desain heatpipe yang mengalirkan panas ke tiga area sirip-sirip heatsink.

Saat melakukan komputasi berat temperatur kerja prosesor memang sangat mengkhawatirkan terlebih mode Extreme aktif secara otomatis. Temperatur di atas 90 °C dapat dengan mudah dicapai bahkan saat menggunakan kecepatan kipas 100%. Dengan dua area pelepasan panas untuk prosesor, tidak aneh memang jika kita melihat temperatur kerja yang tinggi. Terlebih komponen prosesor harus berbagi pendinginan dengan panas dari graphics card pada sirip-sirip heatsink sisi belakang. Untunglah baik saat melakukan render 3D ataupun memainkan game kami tidak menemukan gejala ketidakstabilan meskipun kecepatan kipas pada kondisi Auto sekalipun.

ASUS G703VI Rear Side

 

Overall – Laptop gaming ASUS ROG G703VI dijual pada kisaran harga Rp. 60.299.000,- dengan menyertakan sistem operasi Windows 10. Jika Anda mengincar performa prosesor Core i9 8950HK, ROG G703GI memang akan lebih menarik meskipun harus dibayar dengan menggelontorkan dana ekstra 10 juta rupiah. Akan tetapi jika Anda tidak memiliki masalah dengan performa sebuah Core i7 7820HK, ASUS ROG G703VI masih layak dipertimbangkan sebagai sebuah sistem gaming. Terlebih ASUS ROG G703VI juga menawarkan spesifikasi hardware yang nyaris sama dengan ROG G703GI.

Kelebihan

Kelebihan

(+) Siap untuk komputasi berat dengan Core i7 7820HK

(+) Kinerja gaming super kencang dengan GTX 1080 (non Max-Q)

(+) Mode Extreme otomatis aktif

(+) Temperatur kerja GTX 1080 tergolong rendah

(+) Kecepatan kipas dapat diatur secara manual ataupun menggunakan preset khusus

(+) Kapasitas memori/RAM bawaan besar

(+) Mendukung kapasitas memori/RAM hingga 64 GB

(+) Layar 144 Hz dengan NVIDIA G-SYNC

(+) SSD PCIe NVMe RAID 0

(+) Kapasitas SSD besar, 512 GB

(+) Masih adanya satu slot M.2 kosong untuk SSD tambahan

(+) Empat port USB 3.1 Gen 1 (5 Gbps)

(+) Satu port USB 3.1 Gen 2/Thunderbolt 3.0 (40 Gbps)

(+) Keyboard dengan per-key RGB

(+) Tombol QWER diberikan tanda pembeda

(+) Tombol hotkeys untuk volume suara serta mikrofon

(+) Tersedia receiver internal untuk kontroler XBOX

(+) Touchpad memiliki tombol terpisah untuk klik kiri dan kanan

(+) HDMI

(+) Display Port

(+) Mendukung NVIDIA Surround dengan tiga monitor

(+) Dilengkapi empat speaker

(+) ESS SABRE Hi-Fi Audio DAC

(+) Area keyboard dan sekitarnya aman dari paparan panas tinggi saat menjalankan game

(+) Utility pendukung melimpah dengan fungsi lengkap

(+) Kemudahan upgrade komponen memori/RAM dan storage dengan melepas satu baut dan penutup

Kekurangan

(-) Bongsor dan berat

(-) Temperatur kerja prosesor tinggi

(-) Ventilasi samping menimbulkan resiko paparan panas pada tangan saat menggunakan mouse

(-) Sulit mengakses keping memori/RAM bawaan

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

October 28, 2025 - 0

Review Acer Nitro V 15 (2025): Laptop RTX 5050 Ternyata Sekencang Ini!

Bodi Acer Nitro V 15 (2025) Form Factor Clamshell. Material…
October 27, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming – Part 3: Ini yang Bikin CPU dan GPU Laptop Gaming Lebih Kencang!

Yang namanya laptop gaming harus punya performa kencang. Apalagi kalau…
October 24, 2025 - 0

NPU Di Laptop Snapdragon: Apa Itu NPU? Apakah Laptop Snapdragon Beneran Kepake NPU-nya?

Kali ini kita akan bahas mengenai NPU atau Neural Processing…
October 22, 2025 - 0

Review Toshiba 75C350RP: Smart TV Layar Besar dengan Kualitas Memadai, Harga Merakyat!

 Toshiba 75C350RP Smart TV ini punya layar besar, 75”! Tapi,…

Gaming

November 1, 2025 - 0

Silent Hill 2 Remake Dapatkan Rating ESRB di Xbox

Gamer Xbox tampaknya akan bisa menikmati Silent Hill 2 Remake,…
November 1, 2025 - 0

Netflix Dikabarkan Berusaha Akuisisi Warner Bros Games

Demi memperluas kekuatan di industri gaming, Netflix dikabarkan tertarik untuk…
November 1, 2025 - 0

Tencent Serang Keabsahan Karakter Aloy Terkait Tuntutan Light of Motiram

Setelah Sony serang Tencent atas tuntutan terhadap Light of Motiram,…
November 1, 2025 - 0

Fortnite Hadirkan Fitur Companion Pada Mini Season The Simpsons

Setelah cukup lama ada di ranah rumor, akhirnya Epic Games…