Hands-On Review Casing NZXT H510 Elite

Reading time:
January 25, 2020

Paket Perlengkapan

Seperti umumnya sebuah casing, di paket penjualan, produsen tentu saja menyertakan set perlengkapan untuk membantu perakitan sistem ke dalam casing. Di NZXT H510 Elite ini, set perlengkapan ditempatkan di sebuah kemasan yang “dipasang” ke bracket storage 3.5″. Berikut ini adalah perlengkapan yang disertakan NZXT untuk casing yang satu ini:

DSCF9193R
  • 4x baut hexagon untuk PSU
  • 21x baut untuk motherboard dan storage 3.5″
  • 12x baut untuk storage 2.5″
  • 1x standoff ekstra untuk baut motherboard
  • 1x standoff wrench
  • 10x cable tie
  • 1x front panel breakout cable
  • 1x audio jack splitter
DSCF9222R DSCF9220R DSCF9218R DSCF9213R DSCF9211R DSCF9209R DSCF9205R DSCF9223R DSCF9250R

Terkait baut, jumlah yang diberikan NZXT seharusnya sudah sesuai dengan yang dibutuhkan. Baut untuk pemasangan graphics card memang tidak disertakan, karena sudah terpasang di tempatnya, untuk menahan agar penutup expansion slot tidak terlepas. Sebuah breakout cable untuk konektor front panel juga disertakan untuk penggunaan motherboard dengan konektor front panel tidak sesuai dengan standar. Demikian juga untuk audio, bila pengguna membutuhkan konektor non-combo, tersedia splitter untuk “mengubah” konektor di front panel menjadi audio in + audio out.

DSCF9236R

NZXT sebenarnya juga menyediakan satu buah LED strip untuk casing H510 Elite ini. Namun, LED strip tersebut sudah dipasang ke casing, bukan tersedia untuk dipasang secara manual oleh pengguna. NZXT menempatkan LED strip tersebut di sisi atas, di balik frame atas sisi kanan casing.

Perakitan Sistem ke Casing

Mari kita mulai membahas perakitan sistem ke dalam casing NZXT H510 Elite ini. Sebelum mulai merakit sistem ke dalam casing, kami tentu saja membuka side panel kiri dan kanan casing, serta melepas kotak tempat set perlengkapan dari bracket storage. Tempered glass di sisi depan casing ini secara umum tidak perlu dibuka karena panel tempat memasang kipas ke sisi depan casing bisa dilepas untuk mempermudah perakitan sistem. Namun, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya tempered glass di sisi depan dilepas untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat proses perakitan.

DSCF9166R

Tempered glass untuk side panel kiri casing bisa dilepas dengan mengendorkan baut di sisi belakang, kemudian menarik area atas tempered glass dengan hati-hati. Sementara untuk side panel kanan, melepasnya dapat dilakukan dengan mengendorkan dua baut di sisi belakang, kemudian menarik panel ke belakang. Terakhir, untuk tempered glass sisi depan, kita harus melepas dua buah baut kecil, satu di masing-masing sisi, kemudian menariknya ke depan dengan hati-hati.

DSCF9283R

Setelah side panel kiri – kanan dan tempered glass di bagian depan terbuka, kami mulai proses perakitan sistem. Komponen pertama yang kami pasang ke dalam casing ini adalah storage. Seperti yang disebutkan di bagian testbed, kami menggunakan beberapa buah storage untuk dipasang ke dalam casing ini, yaitu 3 buah HDD 3.5″ dan 2 storage 2.5″. Untuk HDD 3.5″, perangkat-perangkat itu dipasang ke bracket khusus yang tersedia, yang tentu saja harus dilepas terlebih dahulu dari casing. Melepas bracket itu bisa dilakukan dengan membuka baut penahan yang ada di sisi bawah casing, kemudian menariknya keluar dari casing melalui sisi kanan casing.

DSCF9228R

Storage 3.5″ bisa dipasang ke bracket dengan menggunakan baut yang tersedia di dalam paket perlengkapan NZXT H510 Elite ini. Satu hal yang menarik, bagian dasar bracket ini dilengkapi dengan lubang yang memungkinkan kita memasang storage 2.5″ ke bracket tersebut. Setelah semua storage yang butuh dipasang ke bracket terkunci di tempatnya, bracket bisa dipasang kembali ke dalam casing.

DSCF9298R DSCF9302R

Dua storage lain, dengan ukuran 2.5″, kami pasang ke dalam casing ini di bracket khusus storage 2.5″ yang ada di belakang tray motherboard. Tentu saja, pertama-tama, bracket ini harus dilepas dari tempatnya sebelum kita bisa memasang storage. Melepas bracket bisa dilakukan dengan mengendorkan baut pengunci, kemudian menekan penahan bracket ke tray sebelum menariknya. Storage 2.5″ bisa dipasang ke bracket dengan menggunakan baut. Setelah storage terpasang, bracket bisa dipasang kembali ke posisinya dengan mengaitkan pengait, kemudian mendorong penahan bracket ke posisinya, dan terakhir mengencangkan lagi baut penguncinya.

DSCF9246R
Bracket storage 2.5″

Berikutnya, kami memasang motherboard ke dalam casing. Pemasangan motherboard bisa dikatakan tidak berbeda dengan casing lain pada umumnya. Kita hanya perlu memasang cover I/O panel ke tempatnya bila ada, kemudian mengatur ulang posisi standoff motherboard bila dibutuhkan, dan terakhir menempatkan motherboard di posisinya. Setelah posisi motherboard sesuai, kita tinggal memasang baut-baut ke standoff lewat lubang yang ada di motherboard.

Setelah motherboard terpasang, kami memasang sistem pendingin ke motherboard. Pertama, kami ingin mencoba memasang sebuah HSF tower untuk melihat apakah casing ini, sesuai dengan klaim NZXT, bisa mengakomodasi penggunaan HSF dengan tinggi sekitar 160 mm. Pemasangan HSF bisa dikatakan tidak mengalami kendala berarti karena ruang yang tersedia di sekitar motherboard terbilang mencukupi, serta tersedianya lubang akses di tray motherboard dengan ukuran yang cukup besar, untuk pemasangan backplate sistem pendingin. Hasilnya, setelah HSF terpasang, terlihat bahwa casing ini bisa mengakomodasi penggunaan HSF tower yang terbilang cukup tinggi.

DSCF9321T

Selain HSF tower ini, kami sebenarnya punya satu lagi sistem pendingin yang akan kami coba pasang untuk sistem di dalam casing NZXT H510 Elite ini. Namun, mengingat pemasangan sistem pendingin berupa watercooling AIO dengan radiator 240 mm tersebut berarti kami harus memindahkan kipas bawaan casing di sisi depan, kami memutuskan untuk mencoba menyelesaikan perakitan sistem terlebih dahulu, dengan HSF tower tetap terpasang, untuk melihat seperti apa efek tampilan casing saat kedua kipas AER140 RGB tetap ditempatkan di sisi depan.

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

October 24, 2025 - 0

NPU Di Laptop Snapdragon: Apa Itu NPU? Apakah Laptop Snapdragon Beneran Kepake NPU-nya?

Kali ini kita akan bahas mengenai NPU atau Neural Processing…
October 22, 2025 - 0

Review Toshiba 75C350RP: Smart TV Layar Besar dengan Kualitas Memadai, Harga Merakyat!

 Toshiba 75C350RP Smart TV ini punya layar besar, 75”! Tapi,…
October 19, 2025 - 0

Laptop Gaming Tidak Hanya untuk Gamer! Seri Mengenal Laptop Gaming feat. HP – Part 2

Siapa bilang Laptop Gaming itu cuman buat Gamer! Siapa bilang…
October 15, 2025 - 0

Review ADVAN Workplus Air: Kemurahan?

Bodi ADVAN Workplus Air Form Factor Clamshell atau Laptop Klasik.…

Gaming

October 25, 2025 - 0

Update Counter-Strike Kacaukan Pasar Skin, Timbulkan Kerugian Besar

Akibat update Counter-Strike 2 terbaru, harga skin langka di marketplace…
October 25, 2025 - 0

AKG Entertainment Hadirkan Toys Funism Pokémon & Maltese PupSnap

AKG Entertainment memperluas produknya di Indonesia dengan merilis dua seri…
October 25, 2025 - 0

Microsoft Minta Xbox Dapatkan Keuntungan di Atas Batas Standar

Kebijakan baru terkait target profit untuk Xbox menjadi penyebab kenaikan…
October 25, 2025 - 0

Pokemon Legends: Z-A Cetak Rekor Penjualan Game di Nintendo Switch 2

Seminggu setelah rilisnya, Pokemon Legends: Z-A berhasil cetak rekor penjualan…