Instalasi & Hands-on Performance : Minecraft RTX Beta (di GeForce RTX 2060 SUPER)
Eksplorasi Setting : Ray Tracing & DLSS ‘Upscaling’

Tidak banyak opsi Grafis yang tersedia di sini, hanya ada 2 menu penting :
- DirectX Ray Tracing : On & OFF (bisa dijalankan dengan semicolon dari keyboard di dalam World)
- Upscaling : ON & OFF, ini adalah NVIDIA DLSS, Deep Learning Super-sampling
Bagaimana mengubah resolusi?
Kalau Anda ingin mengubah resolusi, Anda harus mengubahnya dari Desktop Resolution, seperti beberapa game yang berjalan pada mode ‘Borderless Window‘

Image Quality: DLSS
Kami sudah pernah membahas DLSS secara detail beberapa waktu lalu, namun secara singkat, DLSS adalah proses rekonstruksi image dengan AI(Artificial Intelligence).
Dengan DLSS, resolusi Internal Game akan diturunkan terlebih dahulu, baru proses DLSS akan melakukan ‘rekonstruksi’ gambar untuk menyamai target resolusi native, sembari menjaga kualitas gambar semaksimal mungkin.
Menu DLSS pada Minecraft RTX tidak menunjukkan berapa resolusi internal yang digunakan saat DLSS aktif, sehingga pilihannya adalah ‘ON dan OFF’
Berikut contoh perbedaan kualitas yang kami dapatkan:


Satu hal yang kentara saat DLSS aktif adalah reflection yang terlihat lebih ‘noisy‘ dan ‘pixelated‘, namun kami hampir tidak melihat adanya perbedaan object detail pada texture saat DLSS aktif! Metode DLSS di Minecraft ini bisa jadi adalah mode yang menawarkan image quality paling bersih, walaupun ini juga didukung dengan berbagai asset dari game yang nampak tidak punya masalah disajikan dengan resolusi rendah.
Anda bisa lihat di bawah ini dimana texture & Object tidak terlalu turun kualitasnya dengan resolusi diturukan (perbedaannya ada, namun tidak sampai ‘blurry’ dan mengganggu).

Bagaimana dengan performa?
Resolusi : SANGAT Berpengaruh ke Performa, DLSS memberi efek signifikan
Berikut pengujian performa yang kami kerjakan pada beberapa resolusi:

Seperti halnya beberapa game dengan DXR / real-time ray tracing, resolusi layar akan SANGAT menentukan performa, karena beban ray tracing akan semakin berat berbanding lurus dengan resolusi.
Disini terlihat bahwa DLSS yang pada dasarnya menurunkan resolusi internal dari game-nya, menunjukkan perbedaan performa SANGAT signifikan. DLSS membuat Minecraft RTX yang tadnya hanya ada di sekitar 40 FPS-an pada GeForce RTX 2060, menjadi playable di atas 60 FPS!
Kami sendiri tidak mengetahui berapa resolusi internal yang digunakan saat DLSS aktif, walaupun ada dokumentasi NVIDIA yang menunjukkan bahwa mode dan resolusi DLSS akan dipilih secara otomatis sesuai dengan resolusi layar, dimana resolusi 1080p akan mengaktifkan ‘quality mode’, sedangkan 4K akan mengaktifkan ‘performance mode’.
Melihat FPS-nya, kami berasumsi resolusi internal pada saat 1080p DLSS aktif, ada di antara 720 – 768p.
DLSS tidak memberikan kualitas image yang buruk, dan meningkatkan performa secara signifikan, sehingga kami menyarankan untuk DLSS ‘Upscaling’ ini dinyalakan saja.
Ray Tracing Render Distance
Menu berikutnya adalah Ray Tracing render distance.

NVIDIA menyarankan untuk mensetting nilai ini ke nilai 8 dengan tujuan performa, namun nilai ini bisa diset hingga 24. Pada World Map ‘Color, Light & Shadow RTX’ , kami tidak menemukan beda performa karena scene area-nya sendiri relatif ‘kecil’ dan tidak luas.
Kami pindah ke Neon District RTX, dan mendapati perbedaan kualitas image dan performa yang jauh.
Ray Tracing render distance : 8 Chunks (62 FPS AVG @ 1080p DLSS)

Ray Tracing render distance : 24 Chunks (34 FPS AVG @ 1080p DLSS)

Nampaknya untuk GPU menengah ke atas seperti RTX 2060 SUPER pun, masih banyak limitasi yang dihadapi pada Minecraft RTX ini.
Kesan & Penutup

Minecraft dengan tambahan real-time ray tracing ini nampak memberi tampilan visual yang cantik, namun harus dibayar dengan beban yang begitu berat.
Kami sempat tidak percaya melihat GPU seperti RTX 2060 SUPER harus dipaksa berjalan pada tingkat 40 FPS untuk 1080p, untungnya metode DLSS berhasil mengembalkan performa ke tingkat yang agak wajar.
Pemberian mode ray-tracing pada Minecraft sendiri jelas bukan yang pertamakali dilakukan, karena banyak yang mencoba berbagai mod yang menggunakan teknik mirip (seperti SEUS PTGI yang tidak membutuhkan GPU RTX).
Namun mengingat begitu popularnya game ini, mode ‘RTX’ nampaknya berpotensi mengundang ketertarikan tersendiri dan bisa jadi mengundang banyak adopsi baru untuk GeForce RTX.
Satu poin yang kami sayangkan adalah tidak adanya mode DXR untuk GeForce GTX pada Minecraft RTX, padahal beberapa GPU GeForce GTX memiliki dukungan ray-tracing dasar, walaupun dengan performa tidak setinggi GeForce RTX yang memiliki dedicated hardware untuk memproses ray tracing. Kami sendiri berharap di masa mendatang akan lebih banyak lagi implementasi real-time ray tracing yang ‘hardware-agnostic’ sehingga bisa dinikmati banyak pengguna (seperti World of Tanks encore RT Demo ini).
Nah, siap menyiksa GPU Anda dengan Minecraft RTX?















