Review AMD Radeon RX 6900 XT & RX 6800 XT : Dua VGA Terkuat AMD Saat Ini
Performance Test – Gaming

Game – 4K Raster








Game – 1440p Ray Tracing




Feature Test
Feature Test – AMD Smart Access Memory(SAM)

Pada platform AMD Ryzen 5000-series, AMD memiliki sebuah fitur bernama AMD Smart Access Memory(SAM), yang secara teori mengizinkan CPU dan GPU untuk berkomunikasi dengan lebih optimal, dimana CPU dapat memiliki ‘full access to GPU memory‘ (menurut berbagai dokumentasi, biasanya hanya nilai 256MB yang ter-expose ke CPU)
Fitur ini memiliki nama asli PCIe Resizeable BAR(Base Address Register), dan sementara ini fitur tersebut eksklusif ada pada Ryzen 5000-series dan Radeon RX 6000-series. Meski demikian sudah ada beberapa vendor motherboard non-AMD yang mulai memberikan experimental support pada fitur Resize BAR ini.
Berikut perbedaan performa-nya :

Dari semua pengujian yang kami lakukan pada game test kami, AMD SAM hanya menunjukkan perbedaan besar pada game Forza Horizon 4, sedangkan perbedaan yang lain tidak terlalu besar. Butuh lebih banyak lagi game test untuk melihat sejauh mana fitur ini akan berguna bagi gamer.
Feature Test – Tuning & Overclocking
Overclocking merupakan hal yang menjadi highlight pada RX 6000, terutama RX 6900 XT.
Kami akan membahas Overclocking secara spesifik pada masa mendatang, namun sebagai ‘teaser’, Anda bisa melihat hasil overclocking dari benchmark sintetis 3DMark:


Ada beberapa hal menarik di sini :
- RX 6800 XT yang sudah di-overclock GPU dan Memory-nya nampak belum bisa mengejar RX 6900 XT default
- AMD Rage Mode pada driver mengizinkan OC otomatis, namun peningkatan performa-nya minim
- Undervolting sambil melakukan Overclocking pada RX 6900 XT menunjukkan performa lebih tinggi, ini berarti GPU-nya sangat power-limited.
OC Setting & Menu OC AMD di Radeon Seting Performance Tuning Panel
Tidak berlebihan jika kami menilai bahwa driver AMD memberikan setting overclocking yang paling lengkap dibandingkan kompetitornya.
Kita bisa mengubah:
- Max GPU Boost Frequency
- GPU Voltage
- VideoRAM(VRAM) Frequency
- Ada opsi mengubah VRAM memory Timing (walau tidak dijelaskan detailnya)
- Fan Curve (bisa diatur fixed,atau sesuai suhu)
- Power Limit tuning
Berikut ini setting RX 6900 XT kami :

Kesimpulan

Sesi pengujian AMD RX 6000 kami akhirnya selesai, dan berikut beberapa kesan yang kami dapatkan.
AMD RX 6000 – Kencang di Raster


Terlihat pada skor rata-rata di atas, AMD RX 6000 memiliki performa yang cukup kencang untuk menangani game pada 4K (skenario rasterization) – dengan RX 6900 XT mendapat posisi tertinggi disana, namun performa pada skenario DirectX Ray Tracing-nya masih belum menjadi paling tinggi. RX 6000 sudah bisa mengalahkan GPU Nvidia Turing Flagship pada DXR, tapi gap performance ke RTX 3080 Ampere masih agak lebar.
Relative Performance : 6800 XT dekat sekali dengan RX 6900 XT


Dilihat dari persentase performance, tidak terlihat ada perbedaan besar dari RX 6800 XT ke RX 6900 XT.
Dengan memperhitungkan bahwa RX 6900 XT diposisikan dengan harga yang cukup jauh lebih tinggi (999 USD untuk 6900 XT, dan 649 USD untuk 6800 XT), ini membuat nilai performance-per-dollar dari RX 6800 XT jauh lebih baik dari RX 6900 XT. Nampak bahwa chip dengan konfigurasi tertinggi dan tingkat binning terbaik seperti RX 6900 XT ini disertai harga premium yang harus dibayar si pengguna.
SAM – Masih perlu pengujian
Fitur AMD Smart Memory Access(SAM) yang diberikan nampaknya masih perlu banyak melewati pengujian, nampak ada game yang menunjukkan efek besar (seperti Forza Horizon 4 pada test kami), dan ada yang menunjukkan efek kecil, serta banyak yang tidak menunjukkan beda performa.
Penutup

AMD RX 6900 XT hadir sebagai GPU terkencang AMD saat ini, dan performa serta power efficiency yang diberikan oleh GPU ini ada pada tingkat yang belum pernah tercapai pada GPU AMD high-end generasi sebelumnya. Di sisi lain, Radeon RX 6800 XT menunjukkan performa yang masih bersaing, dan secara spesifik : price vs performance dari RX 6800 XT JAUH lebih menarik dari RX 6900 XT.
Kedua GPU ‘Big Navi’ ini masih terlihat memiliki performa di bawah GPU NVIDIA ‘Ampere’ RTX 30-series seperti RTX 3080 saat aplikasinya memanfaatkan DirectX Ray Tracing, dan juga NVIDIA masih memiliki senjata utama berupa DLSS, untuk mencapai performa lebih tinggi dengan kualitas image serupa berkat rekonstruksi gambar yang diakselerasi deep learning.
Sebagai tambahan pada sisi AMD RX 6900 XT dan RX 6800 XT, kedua GPU ini memiliki Video RAM 16GB. Bisa jadi ini akan membuat kedua GPU tersebut lebih ‘future-proof‘ saat menangani game next-gen yang membutuhkan video memori besar. Walaupun demikian, saat artikel ini dirilis, kami tidak melihat ukuran Video RAM GPU seperti 11GB pada RTX 2080 Ti dan 10GB pada RTX 3080 menjadi sebuah faktor limitasi, dan limitasi performa-nya adalah GPU, bukan jumlah Video RAM.
Akhir kata, kedua GPU berbasis RDNA2 yang kami uji ini memberikan bukti bahwa AMD sudah siap untuk kembali ke kelas high-end, menghadapi pesaingnya pada berbagai game next-gen. Dengan baik AMD dan NVIDIA sekarang sudah memiliki hardware-accelerated ray tracing, mari berharap makin banyak pengembang game memberikan implementasi Real-time ray tracing pada game next gen.
Sampai jumpa pada pengujian kami yang berikutnya!
Catatan :
Hingga saat artikel ini rilis, kami belum mendapat informasi lebih jauh seputar ketersediaan, dan juga harga lokal di Indonesia.
- Overview, Metode Pengujian, Spesifikasi Testbed
- Analisis: Clock, Voltage, Benchmark Sintetis, Thermal, Power
- Performance & Feature Test
















