Samsung Kembangkan Memori HBM-PIM, Terintegerasi AI
Samsung tengah mengembangkan teknologi memori terbaru yang disebut HBM-PIM (High Bandwith Memory – Processing In Memory), dimana teknologi memori terbaru ini akan mengintegerasikan RAM dengan sebuah sistem proses berbasis AI.
Seperti yang kita ketahui, saat ini sebagian besar sistem komputasi saat ini didasarkan pada arsitektur von Neumann, yang menggunakan prosesor dan unit memori terpisah untuk melakukan jutaan tugas pemrosesan data yang rumit.
Baca Juga: Review Monitor Samsung S24R350: IPS, Rp 1,6 Juta, Untuk Konten Kreator

Sistem seperti membutuhkan data untuk terus bergerak maju mundur dari memori ke unit komputasi. Ini dianggap mengakibatkan bottleneck memperlambat sistem, terutama saat menangani volume data yang terus meningkat.
Pada pengembangan memori jenis baru HBM-PIM ini, Samsung menempatkan sebuah unit proses khusus berbasis AI pada perangkat memori, yang diharapkan dapat menghilangkan bottleneck tersebut.
Dengan teknologi HBM-PIM, data yang diolah pada memori tidak perlu melakukan pemrosesan data secara bolak balik ke CPU. Sehingga pergerakan data akan berkurang dan kecepatan pengolahan akan meningkat.
Samsung telah menguji coba teknologi integrasi AI tersebut pada memori Samsung dengan arsitektur HBM2 Aquabolt yang ada saat ini. Dan terbukti, teknologi ini dapat meningkatkan kecepatan proses sebanyak 2 kali lipat.
Selain itu dengan meminimalisir pergerakan data, penggunaan daya juga bisa berkurang hingga 70%.
Menariknya lagi, Samsung mengklaim kalau teknologi akan kompatiel dengan sistem yang sudah ada saat ini. Jadi memori ini nantinya bisa digunakan, tanpa mengganti hardware maupun software pada sistem komputer yang sudah ada sebelumnya.














