Review Lenovo Legion 5 Pro: Kenceng Parah!
Baterai
Lenovo Legion 5 Pro memiliki baterai dengan kapasitas 80 Whr. Dan untuk pengujian review Lenovo Legion 5 Pro ini kami tentunya juga melakukan pengujian dengan memutar video playback serta bermain game.

Laptop diatur dengan tingkat kecerahan Brightness 50%, Volume 25%, Balanced Mode serta dengan resolusi layar di 2560 x 1600 Pixel
1080P Video Playback
- Hybrid Mode – Off (GPU NVIDIA aktif terus) – 3 Jam 28 Menit
- Hybrid Mode – On (GPU AMD dan NVIDIA aktif) – 7 Jam 1 Menit
Untuk aktivitas ringan dengan tenaga baterai, sebaiknya selalu aktifkan fitur Hybrid Mode
Gaming DOTA (1 jam)
DOTA 2 (1280 x 800 | Quality Preset – Fastest | 100% Render)
- Battery Boost Off – Sisa baterai 38 %
- Battery Boost On 60 FPS – Sisa baterai 63 %. Ini berarti kalian dapat memainkan DOTA 2 selama dua jam dengan menggunakan tenaga baterai
Charging
Untuk pengisian daya, laptop ini dilengkap adaptor pengisian 300W, yang juga memiliki fitur Rapid Charge yang dapat meningkatkan kecepatan pengisian daya.
Rapid Charge – Off

- 30 Menit – 29%
- 60 Menit – 54%
- 90 Menit – 78%
- 120 Menit – 98%
- Full 100% – 2 Jam 5 Menit >>> Masih tergolong OK
Rapid Charge – On
Klaim Lenovo – 50% dalam 30 Menit

- 30 Menit – 66%
- 60 Menit – 96%
- Full 100% – 1 Jam 14 Menit >>> Ini kenceng banget!
Umur baterai diklaim dapat diperpanjang dengan mengaktifkan fitur Conservation Mode di Software Lenovo Vantage yang akan membuat baterai hanya diisi hingga kapasitas 55-60% saat Charger dicolok terus
Sistem Pendingin
Legion 5 Pro menggunakan sistem pendingin terbaru Legion Coldfront 3.0. Sistem pendingin ini Dilengkapi dengan empat Heatpipe tembaga dan dua kipas yang mendinginkan CPU, GPU, Chip GDDR6, komponen VRM, dan Chip PCH. Selain itu juga dilengkapi pula dengan empat ventilasi pembungan panas, yaitu di Kanan, Kiri, dan Belakang (Kanan-Kiri). Pada review Legion 5 Pro ini kami juga menguji sistem pendingin dalam suhu kerja dan juga suhu permukaan.

Suhu Kerja
Load Cinebench R15 Loop
Balanced Mode
- Pada mode ini tampak suhu kerja prosesor berfluktuatif naik-turun di kisaran 79-84 °C selama pengujian berlangsung
Performance Mode
- Sementara di mode ini, suhu kerja prosesor tampak mengalami kenaikan ke kisaran 94-96 °C selama pengujian berlangsung
Dengan suhu kerja seperti itu, Balanced Mode tampaknya lebih ideal digunakan untuk skenario pekerjaan yang membebani prosesor dikondisi 100% secara terus-menerus
- Untungnya, performa prosesor di Balanced Mode tidak berbeda jauh dibandingkan Performance Mode seperti terlihat di pengujian Cinebench R15
Load 3DMark Fire Strike Stress Test (Performance Mode)
- Suhu tertinggi RTX 3070 Laptop GPU di Laptop ini mencapai kisaran 79 °C
Load Blender (GPU Rendering) (Performance Mode)
- Pada pengujian ini suhu prosesor tampak bergerak direntang 73-85 °C
- Sedangkan suhu tertinggi RTX 3070 Laptop GPU hanya mencapai kisaran 74 °C
Load Premiere Pro CC 2021 (Video Export dengan GPU)
- Pada pengujian ini suhu prosesor perlahan naik dari 55 °C dan mencapai titik tertingginya di 79 °C
- Sedangkan suhu tertinggi RTX 3070 Laptop GPU hanya mencapai kisaran 69 °C saja
30 Menit Assassin’s Creed Valhalla
- Suhu prosesor tampak ada dikisaran 82-84 °C
- Sementara suhu RTX 3070 Laptop GPU ada dikisaran 77-79 °C
Terlihat di skenario Gaming atau skenario lain yang tidak membebani prosesor dikondisi 100% secara terus-menerus, suhu prosesor ternyata masih dalam batas yang aman. Lagipula penggunaan akselerasi GPU juga membuat pekerjaan lebih cepat selesai.
Suhu Permukaan Bodi dengan Thermal Imaging
Load 30 Menit Assassin’s Creed Valhalla
- Bagian bodi paling panas ada di area sebelah atas Keyboard, area sekitar tombol Enter dan Arrow, dan ventilasi pembuangan panas dengan suhu dapat mencapai 48 °C
- Untunglah area sekitar tombol ASDW yang biasa digunakan untuk bermain Game suhunya terjaga di bawah 40 °C
- Suhu Palmrest tetap aman di bawah 35 °C
- Ini berarti tangan akan tetap nyaman walaupun memainkan Game selama berjam-jam























