Review Infinix INBook X1 dan INBook X1 Pro: Kemurahan!
Pengujian Performa
Konsistensi Performa – Cinebench R15 10x Loop
Infinix INBook X1 (Core i3-1005G1)
- Power Mode “Best Performance” – On Charger: Burst diawal dapat mencapai 412 poin kemudian skor mencapai kestabilan di kisaran 400-410 poin. Skor yang tergolong lumayan tinggi untuk sebuah prosesor 2-Core/4-Thread. Menariknya lagi, skor yang dapat dipertahankan ternyata tidak jauh berbeda dengan skor saat Burst jadi gejala Throttling dapat dibilang sangat minim sekali.
- Power Mode “Best Performance” – On Battery: Sementara saat menggunakan tenaga baterai, skor yang dihasilkan ternyata tidak banyak berbeda seperti saat menggunakan Charger. Jadi beraktivitas dengan baterai tetap kencang
Infinix INBook X1Pro (Core i7-1065G7)
- Power Mode “Best Performance” – On Charger: burst di awal bisa menghasilkan skor 784 poin, kemudian turun ke kisaran 700 poin, lalu di beberapa run berikutnya ada di kisaran 670 – 680 poin, dan di run ke-10, turun ke 656. (SS Cinebench R15 (Core i7))
- Skor seperti ini memang bukan yang terbaik yang bisa ditawarkan oleh Core i7-1065G7, tapi sudah terbilang baik dan konsistensinya juga masih terbilang lumayan baik.
- Power Mode “Best Performance” – On Battery: nah, pengujian di baterai ini menunjukkan hal yang menarik. Kami mendapatkan skor relatif lebih tinggi di awal, mencapai 792 poin, lalu turun ke kisaran 699 poin – 711 poin. Baru di run ke-10, skor turun ke 675 poin.
- Terlihat kalau konsistensi di baterai lebih baik dari saat memakai charger.
Simak Juga: Video – Review RedmiBook 15: Laptop Termurah Dengan Core i3 Gen-11
Adobe Premiere Pro CC 2021 (15.0)
Full HD Render Test
- Source Video – 1080p 60 fps | Durasi 2 menit 7 detik
- Editing
- Color Correction
- Multi-layer
- Output – Youtube 1080p
Hasil
INBook X1 (Core i3-1005G1):

- Mercury Playback Engine Software Only: 14 Menit 14 Detik
- Mercury Playback Engine GPU Acceleration (OpenCL): 11 Menit 56 Detik
Dengan RAM terbatas di 8 GB, INBook X1 memang lebih cocok untuk Editing di Full HD. Terlebih jika menggunakan Video Full HD 30 FPS akan lebih enteng lagi ditangani oleh Laptop ini
INBook X1Pro (Core i7-1065G7):

- Mercury Playback Engine Software Only: 8 menit 34 detik
- Mercury Playback Engine GPU Acceleration (OpenCL): 6 menit 3 detik
Melihat hasil yang menurut kami cukup baik dari INBook X1Pro dengan Core i7-1065G7, dan mengingat RAM-nya juga sudah 16 GB, kami juga mencoba skenario 4K di pengujian Adobe Premiere CC 2021 ini di laptop tersebut.
4K Render Test
- Source Video – 4K 60 fps HEVC | Durasi 2 menit 7 detik
- Editing
- Color Correction
- Multi-layer
- Output – Youtube 4K60
Hasil
INBook X1Pro (Core i7-1065G7)

- Mercury Playback Engine Software Only: 22 menit 33 detik
- Mercury Playback Engine GPU Acceleration (OpenCL): 12 menit
Ya, memang hasil tes render video 4K dengan laptop ini tidak menunjukkan hasil yang terbilang luar biasa tetapi sudah tergolong baik untuk Laptop tanpa Discrete GPU. Namun, bila kita memang hanya berurusan dengan video yang relatif pendek, editing dan rendering video 4K masih bisa dikatakan memadai dilakukan dengan laptop ini.
Baca Juga: Review Lenovo Yoga Duet 7i: Laptop 2-in-1 Detachable dengan Kamera Terbaik
Gaming Test
INBook X1 (Core i3-1005G1)
- Counter Strike: Global Offensive – 720p | Low
- 80-110 FPS
- Dota 2 – 720p | Fastest | Screen Render – 100%
- 50-100 FPS
- GTA V – 720p | Normal
- Rata-rata di 40-50 FPS walaupun di area tertentu dengan banyak objek ada penurunan ke kisaran 35-40 FPS
- Genshin Impact – 720p | Lowest | Render Scale – 0.8x
- Di Scene yang ringan dapat bertahan stabil di 55-60 FPS
- Walaupun begitu saat melakukan Battle terkadang bisa turun dibawah 50 FPS
- PES2021 – 720p | Low | Resolution Scale – 60%
- Berfluktuatif di rentang 50-60 FPS
- Intel UHD Graphics ternyata masih belum bisa mejalankan Game ini dengan stabil di 60 FPS. Walaupun begitu perolehan Frame Rate di rentang 50-60 FPS sudah tergolong lumayan baik
- Tomb Raider (2013) – 720p | Normal
- 40-60 FPS
- Valorant – 1080p | Low
- 60-90 FPS
- Destiny 2 – 720p | Default | Render Resolution – 75%
- 20-30 FPS
- Menariknya Game ini masih lumayan nyaman dimainkan walaupun tingkat Frame Rate berada di bawah 30 FPS. Masih OK selama bukan untuk tingkat kompetitif
- Minecraft (Microsoft Store) – 1080p | Default
- Stabil di 60 FPS
INBook X1Pro (Core i7-1065G7)
- Counter Strike: Global Offensive – 1080p Low
- 84 – 110 fps, terbilang baik karena ini sudah di 1080p
- Dota 2 – 1080 Fastest, Screen Render 100%
- 50 – 80 fps, memang masih bisa turun ke bawah 60 fps di scene berat. Karena itu, buat yang mengejar harus di atas 60 fps, kita juga coba turunkan screen render ke 80*.
- Dota 2 – 1080 Fastest, Screen Render 80%
- 60 – 92 fps, dengan screen render sedikit lebih rendah, tapi tetap di 1080p, kami bisa mendapatkan framerate di atas 60 fps.
- GTA V – 720p Normal
- 40 – 60 fps
- Genshin Impact – 1080p Lowest, Scale 1
- 45 – 55 fps, sesekali bisa drop sedikit ke bawah 40 fps. Ini masih terbilang playable untuk Genshin Impact. Namun, untuk yang mencoba mencari framerate lebih konsisten di dekat 60 fps, bisa mencoba konfigurasi 1080p Lowest di 0.6x atau 900p Lowest di 0.8x, keduanya menghasilkan framerate yang konsisten dekat di 60 fps, dengan drop masih ke kisaran di atas 50 fps.
- PES 2021 – 720p Low, Render Scale 60
- 54 – 60+ fps
- secara umum, di sebagian besar gameplay, framerate ada di atas 60 fps secara konsisten. Framerate baru turun saat ada bola mati (kick off, corner, free kick, dll), dan ketika bola sudah aktif dimainkan di lapangan, framerate akan cepat naik lagi ke 60+ fps.
Jadi bisa dilihat bahwa unit Core i7 kami yang memang versi sample, performanya agak sedikit kurang “lepas”. Jadikan hasil tes versi Core i7 ini sebagai kondisi terburuk yang mungkin terjadi pada unit tipe ini. Jika ini kondisi terburuk, artinya kondisi normalnya seharusnya lebih baik.
Performa Storage – CrystalDiskMark
INBook X1 (Core i3-1005G1)
- SSD Utama (SS CDM (M.2 #1) (Core i3))
- Read – 2462 MB/s
- Write – 1770 MB/s
- Slot M.2, dengan SSD tambahan
- Read – 3566 MB/s
- Write – 2520 MB/s
SSD yang kami gunakan ternyata dapat mengeluarkan performa penuhnya. Jadi slot M.2 kedua di laptop ini bekerja di kecepatan PCIe 3.0 x4 bahkan saat ada SSD PCIe 3.0 x4 di slot M.2 pertama.
*Untuk pengujian storage di INBook X1Pro (Core i7-1065G7), tidak kami tampilkan karena angkanya lebih rendah, kemungkinan besar karena hanya unit sample.
Baterai
Untuk pengujian baterai, di review INBook X1 dan X1 Pro kami menggunakan Mode Performa – Balanced, dengan tingkat kecerahan layar 50% dan Volume 25%. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Review Lenovo ThinkBook 14s Yoga: Laptop Bisnis Lengkap dan Terjangkau
INBook X1 (Core i3-1005G1):
- Video Playback 1080p: 10 Jam 37 Menit
- Web Browsing (Chrome): 9 Jam 26 Menit
- Untuk kelas 6 jutaan, daya tahan tersebut tergolong memuaskan
INBook X1Pro (Core i7-1065G7):

- Video Playback 1080p: 12 jam 26 menit
- Web Browsing (Chrome): 9 jam 38 menit
- Hasil tes baterai menunjukkan daya tahan baterai yang terbilang baik.
Sedangkan untuk pengisian daya laptop, dari kondisi kosong hingga penuh membutuhkan waktu sebagai berikut:
INBook X1 (Core i3-1005G1)

- 30 menit – 33%
- 60 menit – 61%
- 90 menit – 85%
- 120 menit – 94%
- 100% – 2 Jam 35 Menit
INBook X1Pro (Core i7-1065G7):
- Untuk INBook X1 Pro, pengisian dayanya masih cukup lama yaitu 226 menit (3 jam 46 menit) untuk mencapai 100%.
- Namun satu hal yang perlu diperhatikan sebelum kami membahas waktu charging dari kedua laptop yang kami uji ini, INBook X1 (Core i3) di-charge dengan charger versi USB Type C sesuai yang ada di paket penjualan, sementara INBook X1Pro kami uji dengan charger yang terhubung ke port DC In laptop. Kemungkinan ini lagi-lagi hanya karena produk sampel.
Sistem Pendingin
Sistem pendingin di laptop Infinix INBook X1 dan INBook X1Pro disebut dengan nama ICE STORM 1.0. Ini merupakan sistem pendingin aktif dengan 1 fan dan 2 heatpipe.

Arah udara yaitu Intake dari bawah, exhaust ke arah belakang/celah layar. Kaki Laptop dekat lubang Intake juga dibuat lebih tinggi agar sirkulasi udara menjadi lebih leluasa
Suhu Kerja – HWInfo
Cinebench R15 – 10x Loop
INBook X1 (Core i3-1005G1):

- Berbeda dengan Laptop lain, suhu kerja Core i3 1005G1 tidak langsung naik tinggi di awal pengujian melainkan perlahan naik dari 63°C lalu mencapai kestabilan di rentang 82-87°C
- Suhu kerja yang tergolong baik mengingat beban kerja yang sangat berat terlebih untuk sebuah Laptop 6 jutaan
INBook X1Pro (Core i7-1065G7):

- Di beberapa run awal, suhu terlihat cukup tinggi, di kisaran 89°C – 96°C
- Setelah loop ke-6, suhu mulai turun ke kisaran 89°C – 85°C, lalu turun lagi ke 85°C – 80°C. Di run ke-10, suhu kembali turun ke 80°C – 75°C. Suhu ini terlihat memang membawa pengaruh ke performa yang ditawarkan, jadi bisa dilihat, saat run-run awal, Cinebench R15 menghasilkan skor tinggi tapi ini juga dibarengi dengan suhu yang tinggi, sementara saat skor turun ke bawah 700 poin, suhu juga mulai turun, di bawah 90°C, dan seterusnya.
Baca Juga: Review OMEN by HP 15 ek1035TX: Kencang! Paling Murah Dengan GeForce RTX 3070
Rendering
INBook X1 (Core i3-1005G1) – Adobe Premiere CC 2021 – Full HD Render Test (OpenCL)

- Seperti di skenario sebelumnya, suhu kerja Core i3 1005G1 bergerak naik perlahan dari sekitar 60 °C lalu berfluktuatif naik turun di rentang 70-80 °C saja
- Di pakai Video Editing sekalipun suhu kerja Laptop ini ternyata masih aman-aman saja
INBook X1Pro (Core i7-1065G7): Adobe Premiere CC 2021 – 4K Render Test (OpenCL)

- Di awal pengujian, suhu langsung meningkat ke sekitar 85°C, lalu saat burst clock sudah berakhir, suhu ada di kisaran 77°C – 83°C, kemudian sempat ada spike ke 86°C
- Setelah render berjalan beberapa lama, suhu kisaran turun ke sekitar 90°C – 85°C, kemudian turun lagi ke 85°C – 78°C. Di beberapa menit akhir render, suhu stabil di kisaran 67°C – 70°C.
- Saat digunakan untuk render video di Premiere Pro CC 2021, suhunya memang tidak setinggi di Cinebench R15. Hal ini terbilang normal karena Cinebench memang memaksa CPU untuk bekerja luar biasa keras, yang di penggunaan sehari-hari memang sangat jarang kita jumpai.
Harga dan Paket Penjualan
Untuk harga dari masing-masing model Infinix INBook X1 series antara lain sebagai berikut:
- Infinix INBook X1 (Core i3-1005G1): SRP Rp 6.999.000, dengan RAM 8 GB dan SSD 256 GB
- Infinix INBook X1Pro (Core i7-1065G7): SRP Rp 10.999.000, dengan RAM 16 GB dan storage SSD 512 GB. Namun terkadang ada promo di harga Rp 9.999.000,
- INBook X1 dengan Core i5-1035G1: SRP Rp 8.799.000, RAM 8 GB, dan SSD 256 GB
Paket penjualan laptop ini tersebut sudah mencakup:

- Windows 10 Home
- Charger 65W USB PD 3.0 dengan konektor USB Type C
- Office 365 Trial 1 Bulan
Kesimpulan
Secara umum, Infinix INBook X1 ini bisa dikatakan laptop yang menarik, bukan karena performanya yang luar biasa, tapi karena menawarkan banyak hal yang masih belum umum dijumpai di laptop kelas terjangkau. Performanya, tidak bisa dibilang buruk juga, karena hadir dengan RAM dual-channel, jadi secara umum performanya tidak terhambat RAM yang kurang kencang, masih cukup mumpuni untuk berbagai kebutuhan.

Layar IPS dengan 100% sRGB yang diusungnya membuat penggunaan untuk editing konten multimedia yang membutuhkan ketepatan warna jadi mungkin dilakukan di laptop ini. Untuk varian dengan Core i3, memang untuk editing video akan lebih cocok untuk video 1080p 30 fps, tapi secara umum memang inilah resolusi dan framerate video yang banyak digunakan sekarang. Sedang untuk varian Core i7, kita bahkan bisa menggunakannya untuk editing video 1080p 60 fps, atau bahkan 4K bila kita bisa sedikit bersabar menunggu proses export/render.
Untuk kebutuhan lain? Tentu saja bisa. Varian Core i3-pun masih bisa dibilang cukup untuk bermain game di 720p, khususnya untuk non kompetitif. Hal itu menunjukkan juga bahwa keluarga Infinix INBook X1 ini seharusnya juga bisa dipakai untuk berbagai penggunaan umum, seperti untuk mendukung school from home, work from home sesuai tuntutan kebutuhan pekerjaan, serta ya berbagai hal lain lagi.
Sedikit berharap bahwa Infinix bisa menawarkan layanan purna jual yang lebih baik lagi, yang sekarang udah OK, tapi brand lama di laptop sudah bisa menawarkan lebih baik. Dan bundling Office akan sangat membantu juga.
Dari keseluruhan pengujian review Infinix INBook X1 dan X1 Pro, kami mengambil beberapa catatan kesimpulan sebagai berikut:
Hal-hal yang perlu diperhatikan
- Sayangnya belum tersedia Microsoft Office versi penuh sebagai bonus pembelian laptop ini. Hanya tersedia Office 365 Trial saja.
- Charger di paket penjualan menggunakan USB Type C, membuat kita harus mengorbankan satu port USB Type C saat menggunakan charger tersebut. Laptop INBook X1 dan INBook X1 Pro ini kan dilengkapi port DC In, bila Infinix memberikan charger DC In, hal tersebut bisa dihindari. TAPI, tersedianya charger type C bisa menguntungkan saat travelling. Karena bisa sharing charger dengan smartphone.
- Touchpad yang center to body membuat saat mengetik telapak tangan kanan terkadang tidak sengaja menyentuh touchpad. Ini memang secara estetika keren, tapi dalam prakteknya akan sedikit mengganggu.
- Tidak ada slot SO-DIMM, jadi untuk INBook X1 dengan RAM 8 GB, coba pertimbangkan juga apakah kapasitas itu sudah cukup, karena tidak ada kemungkinan untuk menambah kapasitas RAM.
Poin Menarik
- Performa terbilang wajar dan konsisten
- Gejala Throttling terhitung sangat minim di versi Core i3
- Daya tahan baterai memuaskan untuk kelas harganya
- Layar IPS dengan color gamut 100% sRGB, terbilang jarang sekali ada di sebuah laptop terjangkau. Terlebih di kelas harga 6 jutaan.
- Keyboard juga sudah dilengkapi dengan backlight, tidak banyak laptop di harga terjangkau yang hadir dengan backlight
- Speaker dengan konfigurasi 2 base speaker dan 2 tweeter membuat suara yang dihasilkan sedikit lebih dalam dibandingkan speaker laptop kebanyakan di kelas harganya. Volume suara yang dihasilkan juga bisa dikatakan sangat baik.
- Bodi metal. bukan polikarbonat. Memang efeknya tidak signifikan, tapi ini membuat laptop ini terlihat lebih berkelas di antara laptop-laptop di kelas harganya.
- Masih ada slot SSD M.2 kedua, yang mendukung SSD M.2 NVMe PCIe, jadi kita masih punya opsi untuk memperluas kapasitas storage di laptop ini tanpa mengganggu SSD yang sudah ada.
Bahkan slot M.2 kedua tetap bekerja di kecepatan PCIe 3.0 x4 walaupun SSD utama juga bekerja di kecepatan PCIe 3.0 x4. Tidak ada pemangkasan performa Storage disini
































