Review Sony HT-S40R: “Soundbar” 5.1 Terjangkau Untuk Bioskop di Rumah
Setup dan Penggunaan
Sebelum bisa digunakan, tentu saja kita harus “merakit” sistem audio ini terlebih dahulu. Namun, jangan berpikiran hal itu sulit dilakukan. Setup atau “merakit” sistem audio ini terbilang sangat mudah, hal yang perlu dilakukan hanya:
- Memasang kabel power ke subwoofer dan wireless amplifier.
- Menghubungkan kabel dari soundbar ke subwoofer. Penggunaan color coded connector untuk kabel ini tentu akan mengurangi kemungkinan salah pasang kabel.
- Menghubungkan kabel dari dua satelit ke wireless amplifier.
- Menempatkan subwoofer, soundbar, dan kedua satelit di tempat yang diinginkan.
- Menghubungkan kabel input (analog, optical, atau HDMI) dari sumber audio ke subwoofer atau menghubungkan sistem audio ke sumber audio lewat Bluetooth.
Wireless amplifier seharusnya akan terhubung secara otomatis ke unit kontrol utama, alias subwoofer, secara wireless/tanpa kabel. Bila tidak terhubung secara otomatis, kita tinggal menekan tombol di belakang amplifier dan koneksi secara otomatis akan coba dibangun.

Koneksi tanpa kabel ke wireless amplifier ini menguntungkan, karena kita tidak perlu merapikan kabel yang melintasi ruangan.
Kita hanya perlu merapikan kabel dari kedua speaker satelit ke wireless amplifier saja. Hal ini akan jauh lebih mudah dilakukan karena posisi penempatan kedua speaker satelit dan amplifier bisa diatur sedemikian rupa sesuai keinginan kita.

Ya, hanya itu saja. Setelah hal-hal itu dilakukan dan sistem dinyalakan kita sudah bisa menikmati suara dari sistem audio ini. Kontrol untuk sistem audio ini bisa dilakukan melalui remote yang ada di paket penjualan.
Kita bisa memilih preset mode audio, mengaktifkan/menonaktifkan audio effect, mengatur volume sistem secara keseluruhan, volume subwoofer, dan beberapa hal lain dari remote ini.
Pemilihan input, apakah dari TV/kabel atau menggunakan Bluetooth juga bisa dilakukan dari remote ini.
Bila kita menggunakan TV yang mendukung HDMI CEC dan koneksi ke TV dilakukan menggunakan HDMI ARC, kita juga bisa mengatur volume sistem audio ini langsung dari TV.
Secara umum, setup dan pengoperasian dari sistem audio Sony HT-S40R ini terbilang mudah.
Kualitas Audio
Kami mencoba menggunakan sistem audio dari Sony ini dengan sebuah TV yang kebetulan juga dari Sony, seri X80H. Koneksi dari TV ke sistem audio kami coba dengan menggunakan kabel optical dan HDMI ARC.
Hasilnya, kami tidak menjumpai perbedaan kualitas audio di antara kedua konektor tersebut. Untuk mendengarkan musik, pecinta bass akan sangat menikmati kekuatan subwoofer dari Sony HT-S40R.

Bass yang dikeluarkan punya dentuman dan gebukan yang kuat. Sedikit disayangkan, sisi Mid dan High, suara yang dihasilkan tidak bisa dibilang istimewa. Meskipun masih tergolong lumayan, kami merasa mid dan high-nya masih kurang dan membuat beberapa detail jadi kurang menonjol.
Baca Juga: Review Sony BRAVIA XR X90J: Dirancang Untuk Tahan Lama, Bisa Gaming 4K 120FPS • Jagat Review
Mendengarkan musik jenis klasik, hal ini tidak menjadi masalah. Tapi untuk musik pop yang kaya dengan detail suara di rentang nada tinggi, mungkin akan terasa ada yang kurang.
Saat digunakan untuk menonton film, HT-S40R mampu menghadirkan nuansa Surround dengan baik. Elemen suara dari film dapat ditampilkan dengan akurat di masing-masing speaker.

Subwoofer pun mampu mengeluarkan suara dentuman dan ledakan yang menggelegar. Tentunya untuk kualitas yang maksimal, pastikan film yang ditonton format audionya minimal sudah 5.1.
Kami juga mencoba menggunakan sistem audio ini bersama dengan PlayStation 5. Untuk memainkan game, sensasi surround yang sama seperti ketika menonton film bisa dirasakan.

Ini bisa membuat suasana ketika memainkan game terasa lebih nyata, terlebih saat dikombinasikan dengan TV berukuran besar.
Sebagai catatan, Posisi tiga speaker depan (left, center, dan right) yang menjadi satu membuat sensasi ruang yang dihasilkan tidak sebesar seperti jika semua speaker-nya terpisah. jadi mungkin ini kurang pas untuk ruangan besar.















