Dipakai Untuk Perang, DJI Hentikan Penjualan Drone di Russia-Ukraina
Dalam konflik perang yang terjadi antara Russia dan Ukraina, banyak perangkat drone yang digunakan untuk aktivitas militer, dan bahkan dari perangkat drone kelas konsumer. Beberapa perangkat drone dimodifikasi dengan penambahan senjata.
Brand drone ternama DJI mengecam hal tersebut, hingga akhirnya memutuskan untuk menghentikan penjualan produk mereka di Russia dan Ukraina.

“DJI telah mengambil tindakan ini untuk tidak membuat pernyataan tentang negara mana pun, tetapi kami membuat pernyataan tentang prinsip-prinsip kami. DJI membenci penggunaan drone kami untuk menyebabkan kerusakan, dan kami untuk sementara menangguhkan penjualan di negara -negara ini untuk membantu memastikan tidak ada yang menggunakan drone kami dalam pertempuran,” ujar juru bicara DJI, Adam Lisberg.
DJI sebenarnya sudah meminta para dealer untuk tidak menjual produk mereka jika digunakan untuk aktivitas perang. Tapi tentunya ini sulit dilakukan, apalagi di wilayah yang memang sudah terjadi konflik peperangan.
Baca Juga: Rusia Pertimbangkan untuk Legalkan “Software Bajakan” • Jagat Review
Untuk itu, menghentikan penjualan produk mereka di Russia dan Ukraina menjadi langkah yang lebih mudah dilakukan, guna menghentikan penyalahgunaan perangkat Drone sebagai alat perang.
“Kami harus melakukan sesuatu, karena kami tidak suka melihat siapa pun menggunakan produk kami untuk menyakiti orang,” kata Lisberg.
Tentunya DJI akan mengalami penurunan angka penjualan, jika menghentikan penjualan produk mereka di kedua negara tersebut. Tapi sepertinya koneskuensi tersebut sudah dipertimbangkan oleh pihak DJI, ketimbang secara tidak langsung jadi penyuplai alat perang.


 
                                                                                        

 
										
 
										 
										
 
										 
										 
												







 
												
