Apa Arti UPS Saat Ini? – Bukan Hanya Untuk Penyelamat PC Desktop!
Fungsi Penting yang Mungkin Belum Diketahui

Nah, itu tadi kan penggunaan UPS berdasarkan fungsi dasarnya. Di luar fungsi dasar tersebut, UPS pada umumnya juga memiliki fungsi lain yang bisa mengamankan perangkat elektronik yang terhubung dari masalah seperti tegangan listrik yang tidak stabil dan power surge.
Ya, UPS dengan harga terjangkau seperti Easy UPS BVX Series dari APC by Schneider Electric dibekali juga dengan AVR, Automatic Voltage Regulator.
Saat tegangan listrik yang masuk ke UPS terlalu rendah atau terlalu tinggi, selama masih ada di rentang yang bisa ditangani oleh AVR, maka tegangan secara otomatis disesuaikan, sehingga perangkat yang terhubung ke UPS akan mendapatkan tegangan stabil, dalam hal ini 230V.
Sementara saat terjadi power surge, atau tegangan listrik yang masuk ke UPS tiba-tiba naik sampai melebihi batas aman, di luar rentang yang bisa ditangani AVR, maka UPS bisa secara otomatis beralih ke daya dari baterai.
Perangkat yang terhubung ke UPS jadi lebih aman dari kemungkinan rusak karena power surge.
Ini tentunya berguna bukan cuma untuk PC saja ya, tapi juga untuk berbagai perangkat elektronik lain, khususnya yang memang tidak mendukung rentang tegangan input yang luas.
UPS, Sejak Lama Sudah Punya Fitur Canggih Ini
Ya, ternyata, fungsi UPS itu bukan cuma sekadar membuat PC desktop tetap menyala selama beberapa waktu saat listrik padam ya. Tapi, yang kita dapatkan itu kan “waktu untuk menyimpan file yang kita kerjakan dan mematikan PC” untuk PC desktop. Bagaimana kalau listrik padam sementara kita tidak ada di dekat PC?
Kalau listrik padamnya terlalu lama, melebihi “waktu backup” dari UPS, tetap saja PC desktop kita akan mati kan. Apa UPS bisa juga memerintahkan PC desktop agar melakukan shut down sebelum daya baterainya habis? Ada UPS yang bisa melakukan itu! Fungsi-fungsi yang kami bahas sebelumnya itu biasanya ada di UPS kelas dasar dengan harga terjangkau.

Produsen UPS ternama biasanya punya produk dari kelas yang lebih tinggi, dengan fitur yang lebih banyak, termasuk bisa memerintahkan PC untuk melakukan shut down itu. Misalnya, dari lini produk APC by Schneider Electric, ada Back-UPS BX Series. UPS dari lini ini bisa dihubungkan ke PC melalui USB, dan dengan aplikasi pendukung, UPS ini bisa mematikan PC desktop dengan memerintahkannya untuk melakukan shut down. Kita bisa mengatur apakah PC akan otomatis di-shut down setelah beberapa menit atau ketika daya baterai di UPS sudah hampir habis.
Selain pengaturan tersebut, di aplikasi pendukung milik APC by Schneider Electric yang disebut sebagai PowerChute Personal Edition ada juga pengaturan voltase cut off untuk perlindungan dari power surge. Saat tegangan listrik ada di atas angka itu, UPS akan otomatis beralih ke daya dari baterai.
Ada juga beberapa informasi yang bisa didapatkan terkait penggunaan UPS di aplikasi ini, seperti daya aktual yang digunakan serta prediksi waktu backup yang tersedia. Lalu, ada juga informasi kWh yang digunakan beserta dengan perkiraan biaya listrik bulanan untuk perangkat-perangkat dipasang ke UPS.
Ya, itu adalah salah satu fungsi tingkat lanjut yang bisa didapatkan dari UPS rumahan kelas atas. Menariknya, saat kami coba menghubungkan kabel USB dari UPS ke NAS yang kami gunakan di kantor, dari Synology, NAS tersebut bisa mengenali UPS dengan baik. Fungsi untuk memerintahkan NAS melakukan shut down saat terjadi listrik padam ternyata juga tersedia! Ini bahkan bisa digunakan tanpa perlu software tambahan, langsung dari komunikasi antara UPS dengan NAS.

Memang, beberapa produsen NAS ternama sudah bekerja sama dengan APC by Schneider Electric untuk fungsi seperti ini. Dan memang perangkat-perangkat UPS dari brand yang satu ini sering direkomendasikan untuk digunakan bersama dengan NAS.
Masih ada UPS untuk kelas berbeda yang punya fitur lain, bahkan ada yang bisa memerintahkan beberapa perangkat sekaligus untuk shut down ketika terjadi listrik padam. Ini berlaku juga untuk NAS, bukan cuma PC saja. Perintah untuk shut down itu dikirimkan bukan lewat USB, tapi lewat jaringan lokal. Jadi ya ada juga UPS yang bisa terhubung ke jaringan lokal seperti itu.
Back-UPS BX Series yang tadi sempat kami sebutkan juga punya port Ethernet. Tapi ini fungsinya bukan untuk menghubungkan UPS ke jaringan lokal ya. Ini adalah port Data Line Protection, untuk surge protection. Kita bisa pasang kabel Ethernet dari modem ke port ini, lalu baru dilanjutkan ke router di dalam rumah. Jadi, saat misalnya perangkat jaringan milik ISP ada yang terkena power surge atau kena petir, itu tidak akan merusak router dan perangkat-perangkat lain yang terhubung, karena surge bisa dihentikan oleh UPS.
Memilih UPS yang Tepat
Menarik ya UPS ini. Bukan cuma sekadar baterai backup buat PC desktop kan. Setelah tahu beberapa skenario penggunaan UPS, apa jadi tertarik untuk beli UPS?
Kalau tertarik, tapi masih bingung harus beli UPS tipe apa untuk kebutuhan yang kita, ada fitur bantuan yang biasanya disediakan oleh produsen UPS. Misalnya untuk APC by Schneider Electric, ada tool UPS Selector yang tersedia di situs resmi mereka.

Kita bisa memilih perangkat apa yang akan kita hubungkan ke UPS, tool akan menampilkan beberapa UPS yang cocok untuk kebutuhan kita beserta dengan perkiraan backup time. Jadi, tinggal cek UPS mana yang menawarkan fitur yang sesuai dengan keinginan kita, atau mana yang paling mendekati dana yang sudah disiapkan.
Penutup
UPS ini ternyata bisa memiliki beragam fungsi dan fitur. Pertanyaannya kembali lagi, adalah: Apakah kita membutuhkan UPS? Jawabannya ada pada diri kita sendiri. Sejauh mana kita menilai perangkat elektronik yang kita gunakan? Sejauh mana kita menghargai nilai kenyamanan pakai perangkat kita? Dan yang paling penting, seberapa besar nilai data kita?
Karena, UPS akan membantu memastikan keamanan data, produk elektronik, dan hingga batas tertentu bahkan bisa menjamin kelangsungan fungsi dari perangkat yang kita pakai.













