Platform NFT OpenSea Terpaksa Pangkas 20% Jumlah Pekerjanya

Salah satu platform NFT terbesar di dunia, OpenSea, baru saja melaporkan secara resmi bahwa pihak perusahaan terpaksa memangkas setidaknya 20% dari total jumlah pekerjanya saat ini.
Pernyataan yang diungkapkan oleh CEO Devin Finzer tersebut mengutarakan bahwa keputusan pemberhentian pegawainya tersebut salah satunya dikarenakan ketidakstabilan ekonomi di seputar crypto beberapa waktu belakangan ini, menyebabkan dampak perekonomian secara luas termasuk platform NFT.
Dengan pemecatan karyawan ini, diharapkan OpenSea bisa mempersiapkan diri terhadap skenario terburuk yang bisa terjadi di masa “crypto winter”, sehingga platform bisa tetap mempertahankan posisi dan siap menghadapi beragam permasalahan ekonomi dalam beberapa tahun ke depan.
Pihak OpenSea tidak mengungkapkan berapa banyak jumlah karyawan yang diberhentikan tersebut, walau diperkirakan oleh TechCrunch ada sekitar 150 orang yang kehilangan pekerjaan di platform tersebut. Pihak perusahaan sendiri berjanji akan memberikan pesangon kepada para karyawan yang terpaksa dipangkas tersebut, sekaligus mendapatkan perawatan kesehatan hingga tahun 2023 mendatang.
Tidak hanya OpenSea saja, diungkapkan juga bahwa platform crypto raksasa yang terkemuka lainnya juga terkena dampak perekonomian tidak menentu dan penurunan harga crypto yang semakin menurun beberapa waktu belakangan ini. Coinbase dilaporkan sudah memangkas setidaknya 1.100 orang dari pekerjaannya di bulan lalu, dan BlockFi juga memberhentikan 20% stafnya (sekitar 200 orang), juga Crypto.com yang memberhentikan sekitar 260 pekerja.
(sumber)















