Review Toshiba 65X9900LP: Smart TV Kelas Atas Tercanggih dari Toshiba
Penggunaan
Saat pertama dinyalakan, kita harus melakukan setup awal VIDAA U6 di TV ini. Setup terbilang sangat mudah dan sederhana. Tidak ada pengaturan ekstra yang disertakan Toshiba untuk setup awal ini.

Setelah setup awal selesai, TV sudah bisa kita gunakan. Kita login ke aplikasi-aplikasi streaming yang tersedia dan konten langsung bisa kita nikmati.
Secara standar, tersedia aplikasi streaming konten populer termasuk Netflix, YouTube, Prime Video, Apple TV, dll. Ada juga aplikasi lokal, termasuk Vidio dan Mola.

Disney+ Hotstar belum tersedia. Namun, berdasarkan informasi dari Toshiba, aplikasi tersebut akan tersedia akhir tahun 2022 ini. Nah, aplikasi-aplikasi di TV ini akan tampil di area atas home screen.
Sementara area bawah home screen diisi dengan rekomendasi konten dari berbagai aplikasi streaming yang tersedia. Ini mirip dengan yang ada di Google TV. Sayangnya, sama juga dengan Google TV, kita tidak bisa melakukan kustomisasi tampilan home screen.

Home screen ini juga tidak langsung muncul saat menyalakan TV. TV secara standar akan menampilkan input yang terakhir kali kita gunakan, bukan home screen VIDAA.
VIDAA di TV ini juga dilengkapi dengan app marketplace. Kalau aplikasi yang kita butuhkan belum tersedia di TV ini, bisa coba cari di sini, siapa tahu ada di VIDAA.
Kalau butuh menampilkan konten dari perangkat lain ke TV ini, kita bisa memanfaatkan empat port HDMI yang tersedia. Ada 2 port HDMI 2.1 yang sudah mendukung input 4K 120 fps tersebut. Kedua port ini cocok untuk menghubungkan perangkat seperti console game terkini atau desktop/laptop gaming. Sementara dua port HDMI lain yang tersedia hanya mendukung 4K60 saja. Tapi ini seharusnya sudah lebih dari cukup.

Kalau butuh menggunakan perangkat tua seperti video player lawas atau game console lawas, kita bisa menggunakan input composite. Untuk audio, TV ini menawarkan dukungan output digital audio, analog audio, eARC di port HDMI3, dan Bluetooth.
Casting konten ke TV juga bisa dilakukan dari smartphone, tablet, atau komputer dengan aplikasi yang sudah didukung oleh TV ini. Kalau dibutuhkan, screen mirroring tentunya juga didukung oleh TV ini, dengan protokol Miracast.

Untuk siaran TV digital, TV ini sudah mendukung standar DVB-T2 yang digunakan di Indonesia. Jadi, tidak perlu pakai set top box tambahan! Terlihat kan, kami bisa mendapatkan banyak siaran TV digital hanya dengan menggunakan antena biasa saja
Beralih ke USB, ini bisa digunakan untuk memasang storage berbasis USB. Bahkan ada USB 3.0 di TV ini. Kita bisa memutar file audio, video, dan gambar dalam format yang umum digunakan yang ada di storage USB langsung dari TV ini.

Selain itu, port USB di TV ini juga mendukung perangkat input seperti keyboard. Ini akan memudahkan input teks, misalnya untuk login ke aplikasi, atau bisa juga untuk navigasi.
Bicara soal navigasi, tentunya kita bisa juga menggunakan joystick 5 arah yang ada di TV ini. Atau, tentunya kita bisa pakai remote yang tersedia. Remote ini sejak awal terhubung ke TV melalui Bluetooth.

Toshiba menggunakan desain remote yang berbeda dari beberapa TV mereka yang pernah kami coba sebelumnya. Masih dengan banyak tombol, tapi layout-nya sudah disempurnakan lagi.

Tombol navigasi utama tetap ada di area tengah, dengan beberapa shortcut penting ada di sekitar tombol navigasi. Di area atas remote, terdapat shortcut untuk berbagai aplikasi streaming populer. Sementara di area bawah terdapat numpad untuk input channel TV. Secara umum, remote ini terbilang mudah digunakan.
Remote ini juga mendukung voice input ke TV. Ada tombol yang harus ditekan dan ditahan saat kita menyebutkan perintah ke VIDAA Voice. Contoh penggunaannya seperti ini.

Nah, untuk memastikan panel OLED yang digunakan awet dan panjang umur, ada teknologi Anti Burn In di TV ini. Toshiba menggunakan sejumlah teknik untuk menghindari terjadinya efek burn-in di panel OLED.

Selain itu, tersedia juga menu Panel Maintenance dan Panel Refresh untuk memastikan kondisi panel OLED tetap prima. Ini bukan berarti kita harus sering melakukan maintenance. Toshiba malah merekomendasikan untuk Panel Refresh itu hanya dilakukan setahun satu kali.













