Review Monitor Lenovo L27m-30: Charging Laptop, Mode Portrait/Vertikal, USB Hub

Instalasi/Penggunaan

Seperti pemasangan monitor pada umumnya, pasang terlebih dahulu base stand dan tiang penyangganya.

Setelah itu pasang monitornya melalui VESA Mounting. Kemudian pasang kabel power dan kabel input display ke monitor. Kemudian rapihkan kabel, setelah itu monitor sudah siap digunakan.

Untuk fitur, tersedia fitur USB Hub yang bisa kita manfaatkan dengan memasang kabel Type-C bawaan dari komputer atau laptop ke port USB Hub yang ada di monitor. Ini membuat kita bisa memanfaatkan 4 USB Port Type-A yang ada di monitor untuk beragam kebutuhan.

Kalau dibutuhkan, kita bisa mengunduh driver monitor dan ICC Profile di situs resmi mereka. Yang terakhir ini berguna agar OS dapat mengenali color profile monitor ini dengan baik.

Di situs resminya tersedia juga software Lenovo Display Control Center yang bisa kita gunakan untuk mengatur monitor dengan mudah dari Windows.

Dengan software ini, kita bisa mengatur menu-menu yang terdapat di OSD seperti Picture Mode, Brightness dan lain-lainnya tanpa harus menyentuh monitor.

Terdapat juga pengaturan tambahan seperti Desktop Partition, Multi-Monitor Sync, Print Assistant dan lain sebagainya.

Pengalaman Menggunakan Monitor Lenovo L27m-30

Karena monitor ini memiliki desain ergonomis, Kita bisa mengatur posisi monitor sesuai kebutuhan. Kita bisa mengatur ketinggiannya hingga 15 cm dari permukaan meja. Monitor ini juga bisa menengadah 22 derajat dan menunduk hingga 5 derajat.

Kalau butuh orientasi vertikal kita juga bisa memutarnya ke kiri atau ke kanan (pivot). Jadi, untuk soal kemampuan ergonomisnya ini sudah cukup oke.

Sebagai catatan, kalau kita mengatur posisi monitor ke pivot, pastikan penahan karet untuk kabel managementnya dilepas dulu agar tidak mental atau jatuh.

Saat menggunakan monitor ini, memang untuk bekerja, tampilannya tidak akan senyaman dan seluas saat menggunakan resolusi yang lebih tinggi. Namun, kalau kita membutuhkan tampilan yang besar saja ini masih sangat mencukupi kebutuhan, dibanding melihat layar laptop atau monitor 24”.

Beberapa picture mode atau display mode juga disediakan Lenovo untuk mengatur tampilan di layar agar sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Preset yang tersedia adalah: Standard, Game, Web, Movie dan Picture.

Jika membutuhkan pengaturan manual, kita bisa menggunakan mode Standard. Di sini kita bisa mengatur brightness, contrast dan sebagainya sesuai dengan preferensi pribadi.

Baca Juga: Review Lenovo Qreator 27: Monitor Spesial untuk Content Creator! • Jagat Review

Kemudian, tersedia juga preset mode yang berfungsi mengatur warna temperatur dengan mudah. Default monitor ini di preset ke warm, namun kita bisa mengganti ke Cool, Neutral dan sRGB.

Kalau kalian ingin menggunakan monitor ini dalam waktu yang lama, tenang saja. Berkat sertifikasi Eye Safe dari TUV Rheinland, tersedia fitur low blue light pada monitor ini yang berfungsi mengurangi intensitas cahaya warna biru yang umumnya akan membuat mata cepat lelah.

Tersedia juga fitur Dynamic Contrast Ratio (DCR) yang berfungsi menyesuaikan contrast dengan konten yang ditampilkan di layar, berdasarkan hasil deteksi otomatis dari sistem di monitor ini.

Kualitas tampilan

Lalu bagaimana dengan peak brightness dan color gamut monitor ini? Untuk peak brightness ini bervariasi, tapi rata-ratanya di preset standard dan Picture bisa mencapai 250 Nits, Sesuai klaim.

Sedangkan untuk preset lainnya peak brightnessnya adalah seperti ini:

Kemudian untuk Color Gamut sRGB, hasil yang kami peroleh semuanya konsisten, Gamut Coverage berada di 90-91% sedangkan Gamut Volume berada di 102-104%.

Color gamutnya sudah memungkinkan untuk content creation, meski mungkin bukan di level profesional video editing. Tapi, untuk edit foto secara umum dan bahkan tuning warna untuk video Youtube sih sudah sangat cukup.

Apalagi panel monitor ini menggunakan IPS, jadi tampilannya konsisten di lihat dari berbagai sudut. Ini mempermudah proses editing foto dan video.

Untuk menonton, monitor ini juga sudah cukup oke. Kurang pas kalau di belakang penggunanya ada jendela besar, karena kecerahannya 250 nits. Tapi di ruangan tertutup, kecerahannya sudah mencukupi.

Speaker

Beralih ke speaker, menurut kami untuk kualitasnya ini standar untuk sebuah monitor kelas bisnis. Kita memang tidak bisa berharap memperoleh suara yang menggelegar saat dipakai menonton.

Untuk volume suara, sebenarnya sudah lantang, tapi kalau volume dimaksimalkan, terdengar agak tajam untuk nada-nada tinggi.

Untungnya, kita bisa menggunakan speaker atau headset tambahan yang lebih mumpuni, karena sudah disediakan port Audio Jack 3.5mm.

Gaming

Tentu saja bisa, walaupun ini tidak didesain untuk gaming kelas kompetitif. Disini Lenovo menyediakan fitur Overdrive di menu OSD, yang berfungsi merendahkan response time monitor hingga ke 4 ms GtG.

Untuk refresh ratenya sudah mencapai 75 Hz. Dan sudah mendukung AMD FreeSync & NVIDIA G-Sync Compatible. Jadi, kalau bukan dipakai untuk game esports dengan kebutuhan kompetisi sudah cukup baik.

Sebagai catatan, untuk mengaktifkan fitur adaptive sync di GPU NVIDIA, syaratnya komputer atau laptop harus terhubung melalui Port USB Type-C.