Review Samsung 990 PRO 1TB: Kencang, Konsisten dan Bisa Diandalkan
Pengujian
Sebelum ke pengujian SSD, kami atur ke Full Performance Mode dulu biar optimal.
Kemudian ini spesifikasi testbed utama kami:

- Intel Core i5-11600K
- Motherboard Chipset Z590
- RAM 2 x 8GB DDR4 3200 MHz
- 1 TB SSD M.2 NVMe PCIe Gen4
- Baca: 7500 MB/s
- Tulis: 6300 MB/s
- OS: Windows 11 21H2
- Agar optimal, SSD ini kami pasang dengan heatsink bawaan Motherboard
Hasilnya, untuk sequential baca dan tulis yang kami peroleh menggunakan CrystalDisk Mark 8.0.4 adalah:

- 7143 MB/s untuk kecepatan bacanya.
- 6806 MB/s untuk kecepatan tulisnya.
lalu, kami juga mencoba SSD ini di testbed kedua kami yaitu Laptop dengan Spesifikasi seperti ini:

- AMD Ryzen 9-6900HX
- RAM 2 x 16GB DDR5 4800 MHz
- OS: Windows 11 21H2
hasil sequential baca dan tulis yang kami peroleh adalah:

- 7137 MB/s untuk kecepatan bacanya.
- 6871 MB/s untuk kecepatan tulisnya.
Tentu saja, hasil pengujian sintetis SSD ini bisa saja berbeda karena dipengaruhi banyak faktor, seperti tipe motherboard dan sistem prosesor yang berbeda.
Selain itu, perlu diingat, CDM ini termasuk pengujian sintetis, walaupun hasil 1 sistem bisa lebih cepat 5-10% pun, bisa jadi tidak akan terlalu berarti di berbagai skenario penggunaan sehari-hari. Tapi setidaknya, kita sudah bisa lihat bahwa kecepatan SSD ini memang tergolong yang paling kencang yang bisa diperoleh saat ini dari Samsung.
Copy File Test
Oke, sekarang kita beralih ke pengujian real life, sekarang kami menggunakan testbed ketiga dengan seperti ini:

- Intel Core i9-12900K
- Motherboard Chipset Z790
- RAM 2 x 16GB DDR5 6200 MHz
- 2 x 2 TB SSD M.2 NVMe PCIe Gen4 (Mode RAID 0)
- Baca: 8282 MB/s
- Tulis: 7667 MB/s
- OS: Windows 11 22H2
- Agar optimal, SSD ini kami pasang dengan heatsink bawaan Motherboard
Kenapa pakai RAID? Supaya performa yang didapatkan dari SSD ini hasilnya maksimal.
Kita coba melakukan copy data file berukuran 16GB.
Kecepatan transfer yang dilaporkan Windows 11 saat uji write ke SSD ini adalah:

- Kecepatannya di awal stabil di sekitar 2.6 GB/s, lalu turun perlahan ke 2.2 GB/s.
- Untuk durasinya sekitar 6 detik.
Sebaliknya, saat menguji kecepatan read dari SSD yang kita uji ke SSD Testbed, hasilnya:

- Kecepatannya di sekitar 3.1 GB/s, lalu di akhir turun hingga ke 2.4 GB/s.
- Dengan durasi sekitar 5 detik.
Nah, kami juga penasaran untuk menguji copy file data dengan ukuran yang lebih besar lagi, yaitu 60 GB.
Saat proses uji tulis 60 GB ke SSD ini, hasilnya:

- Kecepatan transfernya di awal menyentuh 2.5 GB/s, lalu perlahan turun hingga di kisaran 2 – 2.1 GB/s.
- Dengan durasi 25 detik.
Sedangkan saat menguji kecepatan bacanya, hasilnya:

- Kecepatan transfernya stabil di sekitar 2.2 GB/s.
- Dengan durasi 26 detik.
Ini menunjukkan kalau write buffer yang dimiliki SSD ini tergolong besar dan kencang. Pantas lah untuk sebuah SSD M.2 NVMe kelas atas.
Beralih ke pengujian real life berikutnya. Yaitu melakukan Unzip File berukuran 80 GB di dalam SSD ini.

- Tercatat, sempat menyentuh sekitar 1677 MB/s di awal, lalu stabil di sekitar 1371-1375 MB/s hingga akhir.
- Proses ini memakan waktu sekitar 58 detik.
Uji Suhu Kerja
Kita balik lagi ke testbed utama, sekarang kita melakukan uji suhu dengan menjalankan CrystalDiskMark, hasilnya:

- Suhu permukaan SSD ini tercatat mencapai 70–81° Celcius di area controller saja, sedangkan permukaan sekitarnya berada di 60° Celcius.
- Suhu ini ini cukup wajar mengingat ini adalah SSD kelas atas. Secara keseluruhan ini belum terlalu mengkhawatirkan. Dan, suhu ini hanya dicapai saat beban kerja yang diberikan cukup berat.
- Dan ini tentunya terjadi kalau tidak pakai heatsink tambahan.
- Untuk penggunaan harian, tentu saja SSD ini tidak akan beroperasi di suhu setinggi ini secara terus-menerus.
- Kalau sistem kalian punya pendingin khusus untuk SSD, tentunya suhu segini tidak akan tercapai, dia akan bekerja lebih dingin lagi.
















