Review BenQ W4000i: Proyektor Native 4K Spesial untuk Home Cinema

Ini adalah proyektor home cinema kelas atas dari BenQ, W4000i. Proyektor ini disebut menawarkan True 4K HDR, dengan ukuran proyeksi bisa mencapai 120” atau lebih. Menawarkan tampilan yang immersive. Sementara untuk kualitas tampilannya, BenQ mengandalkan berbagai teknologi terkini mereka, termasuk BenQ CinematicColor dan HDR-PRO. Menariknya, proyektor ini bisa langsung digunakan menikmati berbagai konten home cinema karena sudah dilengkapi dengan dongle Android TV di dalamnya!

Sebagai proyektor kelas kelas atas, tentu saja harganya tidak akan murah. Jadi, kami bukan mengajak untuk beli proyektor premium spesial seperti ini ya. Tapi kita akan sama-sama melihat kemampuan yang ditawarkan oleh proyektor home cinema terbaru.
KIta mulai dulu dengan melihat apa yang ada di paket penjualan proyektor ini.

Paket Penjualan
- unit proyektor BenQ W4000i
- Android TV dongle QS02, lengkap dengan remote control khusus
- Kabel Power
- Lens cap, sudah terpasang ke bodi proyektor
- Unified remote control
- 4 buah baterai AAA
- Paket dokumen, termasuk di antaranya kartu hasil tuning/pengujian color gamut yang dilakukan BenQ di pabrik mereka
Desain

Proyektor W4000i ini hadir dengan bodi berwarna dasar hitam. Dimensinya, sekitar 420.5 x 312 x 135 mm, dengan bobot sekitar 6.6 kg.
Sisi Depan
Di sisi depan, tentu ada lensa proyektor. Area lensa ini bisa ditutup dengan lens cap yang tersedia di paket penjualan kalau tidak digunakan. Ada juga infrared receiver di dekat lensa serta logo BenQ dan lubang ventilasi.

Sisi Kanan
Beralih ke sisi kanan, ada tombol-tombol kontrol proyektor. Ya, bukan di atas, di sini malah ditempatkan di kanan.

Ada tombol:
- Power
- Eco Blank
- Tombol Navigasi 4 Arah
- OK, di tengah tombol navigasi
- Back
- Menu
- Source
Ada juga 3 lampu indikator di dekat tombol-tombol kontrol ini, untuk power, temp, dan light. Lalu, ada juga lubang ventilasi dengan kipas di dalamnya.
Sisi Kiri
Untuk sisi kiri, hanya ada lubang ventilasi saja, lagi-lagi dengan kipas di dalamnya.
Sisi Atas

Di sisi atas, di area kanan depan, ada mekanisme zoom dan focus lensa. Ada slider yang bisa digunakan untuk menutup mekanisme ini. Lalu, ada dua knob putar untuk mekanisme lens shift. Ini bisa digunakan untuk sedikit menggeser tampilan hasil proyeksi tanpa harus mengubah posisi proyektor. Terdapat juga infrared receiver di sisi atas ini, yang berguna saat proyektor terpasang di langit-langit.
Sisi Belakang
Sekarang, kita bahas sisi belakang dari proyektor ini. Terlihat kalau konektor I/O proyektor ditempatkan di sini.

Dari kiri ke kanan, terdapat konektor:
- digital audio out/SPDIF
- analog audio out 3.5 mm
- USB 2.0 Type A “Media Reader”
- HDMI 2, bisa untuk Audio Return+ atau HDMI ARC/eARC
- HDMI 1
- USB 2.0 Type A
- RS-232
- Ethernet/LAN
- 12V Trigger
Semua port HDMI di proyektor ini mendukung standar HDMI 2.0 dan HDCP 2.2.
Di bawah area konektor I/O, ada slot Kensington Lock dan konektor untuk AC input ke proyektor ini. Lalu, ada juga bagian yang bisa dibuka, di area kanan bawah sisi belakang. Ini adalah tempat kita memasang Android TV dongle bawaan proyektor ini. Ada konektor Mini HDMI untuk memasang dongle, serta Micro USB untuk daya ke dongle tersebut. Oh, iya, ada juga lubang untuk speaker di area kiri bawah sisi belakang.
Sisi Bawah
Untuk sisi bawah, di area depan ada dua buah kaki depan proyektor, yang bisa diubah ketinggiannya dengan cara diputar. Di dekat salah satu kaki depan, ada tempat untuk memasang pengait lens cap. Ada juga empat tempat baut untuk pemasangan proyektor di bracket. Ini akan berguna kalau kita ingin memasang proyektor di langit-langit. Lalu, di area belakang, ada bantalan karet sebagai kaki belakang proyektor.












