Intel Bakal Bikin Pabrik di Indonesia?
Indonesia sempat disebut oleh CEO Intel, Pat Gelsinger, sebagai negara yang potensial. Hal ini disampaikan di sesi Q&A setelah keynote speech di hari pertama Innovation 2023 yang digelar di San Jose, AS. Menarik ya, karena secara tiba-tiba sang CEO menyatakan hal tersebut saat menjelaskan rencana perusahaan tersebut terkait produksi chip mereka.

Produksi Tidak Terpusat di AS
Intel saat ini memang punya fasilitas produksi di berbagai negara, bukan cuma di negara asal mereka saja, Amerika Serikat. Ada di Amerika Latin, Eropa, dan juga Asia. Hal ini membuat mereka punya keuntungan, karena kalau ada satu fasilitas yang bermasalah, mereka punya fasilitas lain yang bahkan tersebar di beberapa daerah. Jagat Review sempat mendapat undangan untuk berkunjung ke salah satu fasilitas produksi mereka di Asia.
Nah, untuk Asia, Intel memang tengah mencoba memperkuat produksi mereka di wilayah ini. Mereka punya fasilitas untuk assembly/testing di Malaysia, Vietnam, dan China. Sementara fasilitas advanced packaging sudah dibangun di Penang, Malaysia. Jadi, mereka mencari lokasi-lokasi lain yang potensial untuk membuka fasilitas produksi baru, bisa saja termasuk untuk pabrik wafer untuk chip mereka. Syaratnya adalah dekat dengan lokasi fasilitas advanced packaging baru mereka.

Negara kita, Indonesia, dekat dengan Malaysia. Jadi, Indonesia tentunya sesuai dengan syarat tersebut. Tapi, bukan cuma karena dekat itu saja. Saat berbicara dengan Christoph Schell, EVP & CCO Intel Corporation, kami mendapatkan informasi tambahan yang menarik.
Indonesia Punya Potensi
Raksasa teknologi dunia ini memandang Indonesia punya banyak potensi, bukan cuma dari segi lokasi saja, tapi juga dari perkembangan di era teknologi saat ini. Jadi, bukan tidak mungkin ada pabrik chip dibangun di wilayah negara kita ini.
Terkait ekspansi produksi ke berbagai lokasi, hal ini disebut memang diinginkan banyak rekanan mereka. Tapi, memilih tempat yang pas bukan hal bisa dilakukan dengan cepat, karena itu terkait dengan investasi yang besar. Negara-negara yang dipandang punya potensi tentunya itu dipertimbangkan dengan melihat berbagai hal, termasuk dari sisi akses untuk hal-hal terkait sustainability, kondisi pasar dan ekosistem industri, serta peran industri lokal.
Kapan ini bisa terealisasi? Memang bukan dalam waktu dekat ini, karena untuk periode 5-6 tahun ke depan, Intel sudah punya rencana tetap terkait pilihan lokasi pengembangan fasilitas produksi mereka. Tapi, masuk ke daftar yang potensial untuk lokasi pabrik produksi saja tentu sudah jadi awal yang sangat baik, karena segala kebutuhan yang ada berarti sudah dipertimbangkan dan diakui memang punya potensi. Harapan kami, semoga benar-benar bisa terwujud.



















