Lenovo: 80 Persen Perangkat Kami Bisa Diperbaiki Sendiri pada 2025
Lenovo – salah satu produsen PC terbesar di dunia – berkomitmen untuk membuat 80 persen dari keseluruhan perangkat mereka dapat diperbaiki sendiri oleh konsumen pada 2025 mendatang. Tentunya ini adalah sebuah langkah besar untuk mengurangi e-waste dan sekaligus mempromosikan langkah keberlanjutan lingkungan di industri teknologi.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Luca Rossi, Wakil Presiden Senior Lenovo, dalam acara Canalys EMEA Forum 2023. Beliau juga mengatakan bahwa untuk mencapai target itu, Lenovo bakal menerapkan peningkatan desain yang lebih modular. Baterai, SSD, dan sejumlah komponen lain tidak akan lagi disolder langsung ke motherboard.
Dengan demikian, pengguna akan bisa mengganti komponen yang bermasalah dengan mudah tanpa harus mengganti perangkat sepenuhnya. Tak cuma itu, manufaktur PC asal Tiongkok itu juga berencana untuk memberikan panduan untuk perbaikan mandiri dan juga penyediaan spare part kepada konsumen langsung.
Dalam urusan ini Lenovo terlihat sudah mulai menunjukkan komitmen mereka. Salah satu produk laptop Lenovo yakni ThinkPad X1 Carbon berhasil mendapat skor 10/10 dari iFixit. Itu menandakan bahwa perangkat tersebut sangat mudah untuk diperbaiki sendiri.
Tren Keberlanjutan Lingkungan di Industri Teknologi
Masalah lingkungan memang menjadi pembahasan penting di dunia belakangan ini, tak terkecuali di industri teknologi. Ya, perkembangan teknologi yang sangat pesat menjadi salah satu penyumbang sampah (e-waste) terbesar di dunia.
Menurut Global E-Waste Monitor 2020, dunia menghasilkan 53,6 juta metrik ton e-waste pada 2019 dan angka tersebut diperkirakan akan naik jadi 74,7 juta metrik ton pada 2030. Isu ini pun menjadi pembahasan penting bagi para raksasa teknologi di dunia, seperti Microsoft, Apple, Google, dan sejumlah manufaktur PC seperti Lenovo, Asus, Acer, dan lainnya.
Meningkatkan masa pakai perangkat menjadi salah satu solusi dari masalah sampah elektronik ini. Hal itu tentunya dapat dicapai dengan cara membuat konsumen dapat memperbaiki perangkatnya sendiri.














