Berat Ongkos Operasional, Twitch Tutup Layanannya di Korea Selatan
Twitch mengumumkan bahwa mereka akan menutup layanannya di Korea Selatan, kurang dari tiga bulan setelah diluncurkan di sana. Alasan di balik keputusan itu tak lain karena tingginya biaya operasional di negara asal K-POP tersebut, yang bahkan disebut 10 kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan negara lain.
Untuk diketahui bahwa di Korea Selatan penyedia layanan seperti Twitch, dan juga Google dan Netflix, harus membayar sejumlah biaya berdasarkan volume penggunaan data untuk dapat beroperasi. Aturan itulah yang membebani biaya operasi Twitch di Korea Selatan.
Twitch sendiri sudah melakukan berbagai upaya untuk bisa tetap bertahan di Korea Selatan, salah satunya dengan menghapus layanan Video on Demand (VOD) di untuk kreator di negara tersebut. Selain itu, mereka juga telah menurunkan batas kualitas streaming menjadi hanya 720p.
Twitch Tutup Di Korea Selatan Mulai Awal 2024
Namun, sepertinya kantong uang mereka tak cukup besar untuk menambal besarnya biaya operasi di Korea Selatan yang harus mereka keluarkan. Alhasil, Twitch terpaksa menutup layanannya yang akan dilakukan secara bertahap mulai awal 2024 mendatang.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa viewiers di Korea Selatan tidak akan lagi bisa melakukan pembelian apa pun, termasuk subscription dan bits, mulai 27 Februari 2024. Lalu pada 16 Maret 2024 kreator di Korea Selatan bakal menerima pembayaran terakhirnya, sementara pada 4 Juni 2024 afiliasi dan partner akan dikeluarkan dari Twitch.
Meski bukan yang paling populer, Twitch yang merupakan layanan streaming video milik Amazon masih memiliki banyak basis pengguna di Korea Selatan. Mereka berada di posisi ketiga, di belakang YouTube Gaming dan layanan streaming lokal AfreecaTV.













