Beralih ke Digital, Jepang Tak Lagi Wajibkan Floppy Disk untuk Penyerahan Dokumen

Reading time:
January 30, 2024
floppy disk

Berbicara soal negara maju, Jepang yang merupakan salah satu negara maju ini memang sudah terkenal dengan beragam inovasi teknologinya. Tapi di balik kecanggihan inovasinya, birokasi dan pemerintahan Jepang sendiri sebenarnya masih menggunakan teknologi “kuno” dan bertransisi ke digitalisasinya sangat lambat. Bahkan, prosedur perusahaan masih butuh mengirimkan dokumen dalam rupa floppy disk atau CD-ROM.

Hal ini mulai berubah sejak tahun 2022 silam di mana Menteri Digital Taro Kono mendesak berbagai pihak untuk mulai menghentikan kewajiban pengiriman dokumen dan informasi penting dalam bentuk fisik yang telah ketinggalan zaman. Dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) akhirnya resmi menghentikan metode pengiriman data dan informasi lewat floppy disk atau CD-ROM.

Pernyataan resmi yang diungkapkan pekan lalu tersebut juga memaparkan bahwa METI akan menghilangkan prosedur dokumen fisik wajib dalam rupa floppy disk atau CD-ROM untuk pihak perusahaan. Namun demikian, proses ini tidak bisa berubah secara instan dan masih butuh waktu untuk bisa bertransisi secara digital sepenuhnya.

Staf Kementerian Digital menyebutkan bahwa ada sebanyak 1.900 lebih protokol di pemerintahan yang masih membutuhkan data fisik dalam rupa floppy disk, CD-ROM, atau bahkan MiniDisc. Data-data ini sendiri juga menyangkut berbagai bidang penting seperti pemasok utilitas, operasi penambangan, serta produsen pesawat terbang dan senjata.

Salah satu alasan mengapa pemerintahan Jepang akhirnya perlahan beralih ke digital ini adalah karena salah satu produsen floppy disk, Sony, telah menghentikan produksinya sejak tahun 2011. Dan beberapa manufaktur lainnya juga mulai meninggalkan produksi untuk penyimpanan data yang jadul tersebut. Alasan lain adalah karena kapasitas pada floppy disk dan media kuno lainnya sudah tidak bisa menampung beberapa tipe data yang kini kian membesar ukuran filenya.

(sumber)

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

October 28, 2025 - 0

Review Acer Nitro V 15 (2025): Laptop RTX 5050 Ternyata Sekencang Ini!

Ini Laptop Gaming terjangkau dari Acer dengan GPU RTX 50…
October 27, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming – Part 3: Ini yang Bikin CPU dan GPU Laptop Gaming Lebih Kencang!

Yang namanya laptop gaming harus punya performa kencang. Apalagi kalau…
October 24, 2025 - 0

NPU Di Laptop Snapdragon: Apa Itu NPU? Apakah Laptop Snapdragon Beneran Kepake NPU-nya?

Kali ini kita akan bahas mengenai NPU atau Neural Processing…
October 22, 2025 - 0

Review Toshiba 75C350RP: Smart TV Layar Besar dengan Kualitas Memadai, Harga Merakyat!

 Toshiba 75C350RP Smart TV ini punya layar besar, 75”! Tapi,…

Gaming

October 29, 2025 - 0

Anchor, Game Indie Survival Multiplayer Yang Gabungkan Rust dan Subnautica

Pecinta game survival online kembali dimanjakan dengan Anchor, game indie…
October 29, 2025 - 0

Dragon Ball Xenoverse 2 Umumkan Future Saga Chapter 3

Dragon Ball Xenoverse 2 akan dapatkan Future Saga Chapter 3…
October 29, 2025 - 0

Amazon Gelar PHK Massal, Amazon Games & Twitch Terkena Dampaknya

Amazon kembali lakukan PHK massal yang libatkan belasan ribu karyawannya,…
October 29, 2025 - 0

Rumor: Serial Animasi Crash Bandicoot Tengah Digarap Netflix

Crash Bandicoot yang akrab dikaitkan sebagai ikon untuk PlayStation diklaim…