Baterai Sodium Alternatif untuk Li-Ion Mulai Masuki Produksi Masal
Perusahaan asal Belanda bernama Natron Energy mengumumkan bahwa mereka telah memulai produksi masal untuk baterai berbahan sodium. Baterai sodium yang mereka namai sebagai “BluePack” tersebut ditargetkan menjadi solusi alternatif yang jauh lebih unggul dibandingkan dengan sistem baterai tradisional lithium-ion.
Menurut Natron Energy, baterai sodium memiliki masa pakai yang jauh lebih tinggi. Dikatakan bisa mencapai 50 – 100 ribu siklus, yang mana itu sepuluh kali lipat lebih tinggi ketimbang baterai li-ion. Di samping itu, kapasitas daya juga empat kali lebih tinggi dan dapat mendukung pengisian daya lebih kencang.
Namun, baterai sodium tidak hadir tanpa kekurangan. Dibandingkan dengan baterai li-ion, baterai sodium tidak dapat menawarkan portabilitas yang sama, dengan kata lain memiliki bobot yang lebih berat, sehingga kemungkinan baterai sodium akan diaplikasikan secara khusus misalnya saja untuk charging station.
Terlepas itu, kabar ini bisa dibilang menjadi tonggak sejarah baru untuk upaya manusia dalam menemukan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan terhadap hasil mentah bumi. Untuk diketahui, sodium adalah elemen paling umum ditemukan di bumi dan bahkan setiap kilogram lithium saja terdapat 1.000 kilogram sodium.
Baca Juga: SK Hynix Luncurkan SSD Berkapasitas 300TB, Penuhi Kebutuhan AI • Jagat Review
Tidak hanya itu, Natron Energy juga menunjukkan bahwa teknologi pembuatan baterai yang sudah ada masih bisa digunakan untuk memproduksi baterai sodium. Mereka menargetkan pada 2025 dapat memproduksi baterai sodium berkapasitas 600 megawatt hour per tahun atau setara dengan 10.000 baterai mobil listrik berukuran sedang.














