Review Sony ZV-E10 II: Kamera Kreator 4K60 Terjangkau, Banyak Peningkatan

Reading time:
August 15, 2024

Bodi dan Tombol

Sony ZV E10 II 11

Ok mari kita lihat bodi ZV-E10 Mark II ini. Kita mulai dari sisi kiri ya.

Tentunya ada tempat untuk memasang strap. Di bawahnya ada 3 pintu yang melindungi beragam port.

Yang atas, engselnya pakai karet. Di dalamnya ada port 3.5mm audio jack untuk mikrofon, dan konektor USB Type C. Ini bisa untuk charging dan untuk konektivitas ke smartphone dan komputer. Yang tengah, ini pakai engsel beneran ya. di dalamnya ada slot untuk SD Card. Di bagian bawah, engselnya pakai karet dan di dalamnya ada port 3.5mm audio jack untuk headphone, buat monitoring audio. Kemudian ada Mini HDMI port. Jadi, konektivitasnya lengkap ya.

Beralih ke atas dari kiri ke kanan.

Sony ZV E10 II 12

Di sini ada lampu indikator perekaman. Di belakangnya ada indikator sensor plane. Di kanannya kita lihat ada hot shoe untuk memasang flash dan bisa juga untuk beragam aksesoris lain seperti mikrofon khusus misalnya. Karena di dalamnya memang ada konektor khususnya ya. Geser ke kanan sedikit, ini adalah mikrofon built in yang isinya ada 3 modul. Mikrofon ini seharusnya bisa sangat bersaing dengan mic yang ada di smartphone terbaik sekalipun. Jadi, bukan mic yang “asal ada” saja.

Nah, kalau kita memasang wind screen atau yang sering disebut dead cat bawaannya, harus menggunakan dudukan hot shoe ya. Ini disayangkan, karena kita jadi tidak bisa memakai hot shoe ini. Solusinya, kita bisa saja menambahkan cage jika memang banyak menggunakan aksesoris tambahan.

Beralih ke kanan lagi, di sini adalh switch untuk mode perekaman. Ada untuk pemotretan (STILL), perekaman video (MOVIE) dan mode S&Q atau Slow and Quick. Nanti kita bahas dalam penggunaannya ya.

Sony ZV E10 II 14

Kemudian di sisi kanannya, ini adalah tombol perekaman video. Ini adalah tombol Background Defocus yang bisa diganti fungsinya, ditandai sebagai C1. Di bagian belakang atas ada control dial untuk pengaturan fungsi perekaman. Di bagian paling depan, ini adalah tombol shutter kamera. Di sisi kanannya ada switch ON-OFF Di depannya ada rocker untuk Zoom pada lensa. Untuk yang satu ini, kami sedikit berharap ada fungsi pengunci atau dibuat tidak terlalu mudah tersenggol dengan tidak sengaja. Karena beberapa kali kami tidak sengaja mengubah pengaturan zoom saat sedang melakukan komposisi obyek.

Sony ZV E10 II 15

Grip pada kamera ini terasa sangat menyenangkan ya. Besar dan mudah handling-nya. Ini salah satu peningkatan dibandingkan ZV-E10.

Sony ZV E10 II 16

Beralih ke sisi depan, pada dasarnya hanya ada tombol release lensa saja. Sementara, sisi kanan, kosong, hanya ada dudukan strap sisi kanan saja.

Beralih ke sisi belakang kamera.

Sony ZV E10 II 17

Paling atas, ada tombol MENU. Ini untuk mengakses menu, yang kali ini sudah menggunakan layout baru Sony. Menurut kami, menu ini sangat nyaman digunakan dan tata letaknya jauh lebih menyenangkan dari menu sebelumnya. Di sisi kanannya ada tempat dudukan jempol kita. Dudukan ini dibentuk sedemikian rupa supaya grip kita bisa kokoh. Kemudian di bawahnya, Saat perekaman, ini adalah tombol Function (Fn), yang tentunya membuka setting cepat kamera ini tanpa perlu masuk ke menu utama.

Saat mode view, tombol ini berfungsi untuk mengirim gambar atau video ke kamera. Turun ke bawah lagi, ini ada tombol putar atau dial untuk pengaturan parameter fungsi kamera.  Dial ini sekaligus berfungsi seperti D-Pad ya. Ini khas Sony sih. tekan sisi atas untuk mengganti pengaturan Display Sisi kanan untuk akses ke ISO Sisi kiri untuk pilihan Drive atau timer Dan sisi bawah untuk exposure compensation. ini harusnya yang paling sering diakses ya.

Turun ke paling bawah, ada tombol untuk preview. Dan di kanannya ada tombol untuk penghapusan, tapi merangkap sebagai tombol untuk Product Showcase Set saat perekaman video.

Sony ZV E10 II 18

Tentunya layar besar di sebelah kiri tombol-tombol tadi adalah sebuah layar sentuh yang bisa dibuka dan di arahkan ke segala penjuru. Ini adalah layar 3 inci, 1.04 Juta Dot LCD (720 x 480 pixel). Dalam keadaan terlipat, kita bisa memilih layar ini mau terbuka atau tertutup. Saat dibuka lipatannya, kita bisa mengarahkan layar ke atas dan ke bawah sesuai kebutuhan. Dan yang paling penting untuk kreator adalah kita bisa arahkan layar ini ke depan untuk monitoring dan pengendalian saat mau shooting sendirian.

Menu perekaman pada layar ini juga bisa berorientasi vertikal ya. Ga perlu tekan tombol apa-apa, cukup posisikan kamera secara vertikal saja. Ini salah satu peningkatan terhadap ZV-E10 juga. Jadi, mau ngonten vertikal untuk video pendek? Bisa banget ini.

Sony ZV E10 II 19

Terakhir mari kita lihat sisi bawahnya. Di sini tentunya ada dudukan untuk tripod yang posisinya tepat di tengah poros lensa.  Sementara itu di sisi kanan, ada tempat untuk baterai NP-FZ100. Terlihat ada pengunci berwarna biru di pojokan ya. Kalau dicermati, di pintu baterai ini memiliki pintu kecil lagi. Ini berguna kalau kita ingin menggunakan baterai dummy yang terhubung langsung ke sumber daya. Kalau kita mau pakai kamera ini untuk streaming ke Internet, misalnya. 

Lensa Baru, Pasangan ZV-E10 mark II

Sony ZV E10 II 20

Ini adalah Lensa E PZ 16-50mm 3.5-5.6 OSS II. Singkatnya, ini adalah lensa mungil, ringan, terjangkau yang pas banget untuk bodi kamera yang mungil seperti ZV-E10 mark II.

Lensa ini dirancang spesial untuk kamera Sony bersensor APS-C. Mounting-nya tentunya E-mount. 16-50mm untuk APS-C Sony berarti dia ekuivalen dengan 24-75mm untuk kamera Full Frame. Tentunya, kalau lensa ini dipasang di kamera full frame, akan jadi vignetting ya.

Sony ZV E10 II 21

Bobotnya hanya 107 gram, ringan banget. Saat kamera dimatikan, panjangnya hanya sekitar 3cm (31.3mm).

Ada nama OSS, berarti dia sudah punya optical image stabilizer di dalamnya. Tentunya ini dirancang untuk bekerja sama dengan stabilizer yang ada di bodi kamera, termasuk Active Mode dari Steady Shot-nya Sony. Keunggulan barunya ada di kemampuan menjalankan Autofokus saat proses zoom. Ini berguna saat rekam video ya. Kemudian dia juga punya fitur breathing compensation kalau dipadukan dengan kamera yang mendukung.

Untuk membuat lensa ini jadi ringkas, Sony gunakan 4 elemen aspherical. Dan untuk kualitas lebih tinggi, lensa ini memiliki 1 elemen ED atau extra low dispersion glass.

Sony ZV E10 II 22

Jarak minimum fokusnya adalah 25cm di 16mm dan 30cm di 50mm. Pengendalian lensa ini menggunakan motor listrik. Sebuah lever atau slider di sisi kiri berfungsi untuk pengaturan Zoom. Sementara ring besarnya bisa untuk pengaturan fokus manual. Tapi, bisa juga diprogram untuk zoom, agar lebih akurat.

Sony ZV E10 II 23

Tentunya, lensa ini bisa menggunakan filter, ukurannya 40.5mm Untuk aperture blade-nya, ada 7, bentuknya circular. Cukup standar untuk lensa kelas terjangkau ya.

Bagaimana pengalaman penggunaan kami? Simak selengkapnya lewat video berikut ini:

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

October 28, 2025 - 0

Review Acer Nitro V 15 (2025): Laptop RTX 5050 Ternyata Sekencang Ini!

Bodi Acer Nitro V 15 (2025) Form Factor Clamshell. Material…
October 27, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming – Part 3: Ini yang Bikin CPU dan GPU Laptop Gaming Lebih Kencang!

Yang namanya laptop gaming harus punya performa kencang. Apalagi kalau…
October 24, 2025 - 0

NPU Di Laptop Snapdragon: Apa Itu NPU? Apakah Laptop Snapdragon Beneran Kepake NPU-nya?

Kali ini kita akan bahas mengenai NPU atau Neural Processing…
October 22, 2025 - 0

Review Toshiba 75C350RP: Smart TV Layar Besar dengan Kualitas Memadai, Harga Merakyat!

 Toshiba 75C350RP Smart TV ini punya layar besar, 75”! Tapi,…

Gaming

October 28, 2025 - 0

RV There Yet? Terjual Lebih Dari Sejuta Copy Dalam Seminggu di Steam

RV There Yet? menjadi sensasi indie terbaru di Steam, telah…
October 28, 2025 - 0

Battle Royale Vampire TM Bloodhunt Akan Ditutup Pada 2026

Game Battle Royale Vampire: The Masquerade - Bloodhunt akan ditutup…
October 28, 2025 - 0

Game Eksklusif PlayStation Akan Bisa Dimainkan di Console Next-gen Xbox

Arsitektur console next-gen Xbox dikabarkan akan bisa memainkan game eksklusif…
October 28, 2025 - 0

Rumor: Sonic CD Dikabarkan Akan Jadi Nama Film Baru Sonic

Film keempat dari Sonic the Hedgehog dikabarkan akan diubah menjadi…