Intel Ingin Kembangkan Ekosistem PC Modular untuk Kurangi Limbah Elektronik

Author
Irham
Reading time:
February 1, 2025

Intel menginisiatifkan ekosistem PC modular untuk membuat PC lebih ramah lingkungan. Tujuannya? Mengurangi limbah elektronik (e-waste) yang semakin mengkhawatirkan.

Ya, setiap tahun, lebih dari 60 juta ton e-waste dihasilkan di seluruh dunia, dan hanya 12% yang didaur ulang. Faktanya, PC menyumbang hampir 70% dari total limbah tersebut. Melihat hal ini, Intel ingin menciptakan perangkat keras PC yang lebih mudah diperbaiki dan ditingkatkan melalui pendekatan modular.

Desain modular memungkinkan komponen PC seperti RAM, SSD, atau bahkan CPU diganti atau ditingkatkan dengan mudah. Ini berbeda dengan desain tradisional yang cenderung “monolitik” dan sulit diperbaiki. Dengan konsep ini, masa pakai PC bisa diperpanjang, sehingga mengurangi kebutuhan untuk membeli perangkat baru dan meminimalkan e-waste.Intel PC Modular Architecture

Tiga tingkat Modularitas

Intel membagi modularitas menjadi tiga tingkat yaitu tingkat Factory (Pabrik) dimana kustomisasi dilakukan saat proses produksi, mengurangi biaya dan dampak lingkungan. Lalu berikutnya di tingkat Field (Lapangan), dimana teknisi terampil dapat melakukan upgrade atau perbaikan di luar pabrik.

Baca Juga: GeForce RTX 5090 dan RTX 5080 Sudah Tersedia di Indonesia, Ini Harganya! • Jagat Review

Yang ketiga yaitu di tingkat User (Pengguna), dimana pengguna bisa melakukan perbaikan sederhana sendiri, seperti menambah RAM atau mengganti SSD, tanpa bantuan profesional.

Untuk Semua Segmen PC

Konsep modular ini bisa diterapkan di berbagai segmen PC, mulai dari premium hingga entry-level. Misalnya unuk segmen PC Premium, memungkinkan upgrade motherboard dan SSD dengan standar komponen yang seragam.

Sementara itu untuk PC Entry-Level/Mainstream, komponen seperti WiFi dan I/O board bisa diganti dengan mudah. Sedangkan untuk Desktop Workstation,  CPU, GPU, dan memori SODIMM dapat ditingkatkan atau diperbaiki.

Inisiatif ini sejalan dengan gerakan “right-to-repair” yang semakin populer. Intel ingin memastikan bahwa pengguna memiliki kebebasan untuk memperbaiki dan meningkatkan perangkat mereka, tanpa harus bergantung pada produsen.

Sumber

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

December 15, 2025 - 0

Review ASUS ProArt P16 (H7606WW): Kencang Tanpa Kompromi Buat Kreator

Laptop buat cari duit itu harusnya tak hanya kencang, tapi…
December 11, 2025 - 0

Review Infinix XBOOK B14: Harga Terjangkau, Performa Mumpuni, Cocok Buat Sekolah, Kuliah dan Kerja

Ini adalah laptop terbaru dari Infinix, yang bukan hanya terjangkau,…
December 6, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming Part 6 feat. HP: Main Game Lebih Kencang dengan AI!

AI yang satu ini mungkin akan kalian sukai. Tenang, AI…

Gaming

December 15, 2025 - 0

Clair Obscur: Expedition 33 Dikembangkan Dengan Budget Yang Mengejutkan

Pemenang Game of the Year di TGA 2025, Clair Obscur:…
December 15, 2025 - 0

Rumor: Fortnite Akan Kolaborasi Dengan Overwatch?

Fortnite dikabarkan tunjukkan indikasi akan rangkul Overwatch melalui konten kolaborasi…
December 15, 2025 - 0

Star Wars: Fate of the Old Republic Disebut Akan Rilis Sebelum 2030

Tokoh yang ada di balik pembuatan Star Wars: Fate of…
December 15, 2025 - 0

The Game Awards 2025 Diberi Rating D Oleh 38% Penontonnya

Meski ditonton jutaan kali, The Game Awards 2025 ternyata dapatkan…