Direct Release: Laporan Ancaman Fortinet Ungkap Rekor Lonjakan Serangan Siber Otomatis akibat Pemanfaatan AI dan Teknik Baru oleh Pelaku Ancaman

Reading time:
May 30, 2025
Fortinet

INDONESIA, 30 Mei 2025

Fortinet® (NASDAQ: FTNT), pemimpin global dalam keamanan siber yang mendorong konvergensi antara jaringan dan keamanan, hari ini mengumumkan peluncuran Laporan Lanskap Ancaman Global 2025 dari FortiGuard Labs. Laporan tahunan terbaru ini menyajikan gambaran lanskap ancaman aktif dan tren sepanjang tahun 2024, termasuk analisis komprehensif terhadap seluruh taktik yang digunakan dalam serangan siber sebagaimana diuraikan dalam kerangka kerja MITRE ATT&CK. Data dalam laporan ini mengungkap bahwa pelaku ancaman semakin memanfaatkan otomatisasi, alat-alat yang dikomoditaskan, dan teknologi AI untuk secara sistematis mengikis keunggulan tradisional yang sebelumnya dimiliki oleh pihak defender seperti tim IT atau security operation center.

“Laporan Lanskap Ancaman Global terbaru kami menunjukkan satu hal yang jelas: pelaku kejahatan siber semakin mempercepat aksinya, menggunakan AI dan otomatisasi untuk beroperasi dengan kecepatan dan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Derek Manky, Chief Security Strategist dan Global VP Threat Intelligence di FortiGuard Labs milik Fortinet. “Panduan keamanan tradisional tidak lagi memadai. Organisasi harus beralih ke strategi pertahanan yang proaktif dan berbasis kecerdasan, yang didukung oleh AI, zero trust, dan manajemen paparan ancaman secara berkelanjutan, untuk tetap selangkah lebih maju menghadapi lanskap ancaman yang terus berkembang pesat saat ini.”

Temuan utama dari Laporan Lanskap Ancaman Global terbaru dari FortiGuard Labs mencakup:

  • Pemindaian Otomatis Capai Rekor Tertinggi saat Penyerang Melakukan Shift Left untuk Mengidentifikasi Target Terbuka Sejak Dini Untuk memanfaatkan kerentanan baru yang ditemukan, pelaku kejahatan siber menerapkan pemindaian otomatis dalam skala global. Aktivitas pemindaian di dunia maya mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2024, meningkat sebesar 16,7% secara global dibandingkan tahun sebelumnya, yang menunjukkan pengumpulan informasi digital secara masif dan canggih terhadap infrastruktur yang terbuka. FortiGuard Labs mengamati miliaran pemindaian setiap bulan—setara dengan 36.000 pemindaian per detik—yang mengungkapkan peningkatan fokus dalam memetakan layanan terbuka seperti SIP dan RDP, serta protokol OT/IoT seperti Modbus TCP.
  • Marketplace di Darknet Mempermudah Akses ke Kit Eksploitasi yang Dikemas Rapi – Pada tahun 2024, forum-forum pelaku kejahatan siber semakin berkembang menjadi marketplace canggih tempat diperjualbelikannya kit eksploitasi, dengan lebih dari 40.000 kerentanan keamanan baru yang tercatat di National Vulnerability Database (NVD), naik 39% dibandingkan tahun 2023. Selain kerentanan zero-day yang beredar di darknet, broker akses awal juga semakin sering menawarkan kredensial perusahaan (20%), akses RDP (19%), panel admin (13%), dan web shell (12%). Selain itu, FortiGuard Labs mencatat peningkatan 500% sepanjang tahun lalu dalam jumlah log yang tersedia dari sistem yang terinfeksi infostealer malware, dengan 1,7 miliar catatan kredensial yang dicuri dibagikan di forum illegal tersebut.
  • Kejahatan Siber Berbasis AI Berkembang Pesat – Pelaku ancaman memanfaatkan AI untuk meningkatkan realisme phishing dan menghindari kontrol keamanan tradisional, sehingga membuat serangan siber lebih efektif dan sulit dideteksi. Alat seperti FraudGPT, BlackmailerV3, dan ElevenLabs mendorong kampanye yang lebih masif, meyakinkan, dan efektif—tanpa batasan etika seperti yang ditemukan pada alat AI publik.
  • Serangan Terarah pada Sektor Penting Meningkat Tajam– Industri seperti manufaktur, layanan kesehatan, dan jasa keuangan terus mengalami lonjakan serangan siber yang disesuaikan, dengan pelaku ancaman memanfaatkan eksploitasi spesifik sektor. Pada tahun 2024, sektor yang paling disasar adalah manufaktur (17%), jasa bisnis (11%), konstruksi (9%), dan ritel (9%). Baik pelaku ancaman siber yang bekerja atas nama negara tertentu maupun operator Ransomware-as-a-Service (RaaS) memusatkan upaya mereka pada sektor-sektor ini. Amerika Serikat menjadi target utama serangan ini (61%), diikuti oleh Inggris (6%) dan Kanada (5%).
  • Risiko Keamanan Cloud dan IoT Meningkat –Lingkungan cloud terus menjadi sasaran utama, dengan pelaku ancaman mengeksploitasi kelemahan yang terus ada seperti open storage bucket, identitas dengan hak akses berlebihan, dan layanan yang dikonfigurasi secara tidak tepat. Dalam 70% dari insiden yang diamati, penyerang memperoleh akses melalui login dari lokasi geografis yang tidak dikenali di mana hal ini menyoroti pentingnya pemantauan identitas dalam pertahanan cloud.
  • Kredensial Menjadi Mata Uang Kejahatan Siber – Pada tahun 2024, pelaku kejahatan siber membagikan lebih dari 100 miliar catatan yang telah disusupi di forum bawah tanah, meningkat sebesar 42% dibanding tahun sebelumnya, yang sebagian besar dipicu oleh meningkatnya penggunaan “combo list” yang berisi usernamepassword, dan alamat email yang dicuri. Lebih dari separuh unggahan di darknet melibatkan basis data yang bocor, yang memungkinkan pelaku mengotomatisasi serangan credential stuffing dalam skala besar. Kelompok terkenal seperti BestCombo, BloddyMery, dan ValidMail menjadi grup siber paling aktif selama periode ini dan terus menurunkan hambatan bagi pelaku baru dengan mengemas dan memvalidasi kredensial ini, sehingga mendorong lonjakan pembajakan akun, penipuan keuangan, dan spionase korporat.

Catatan CISO: Memperkuat Pertahanan Siber terhadap Ancaman yang Muncul

Laporan Lanskap Ancaman Global Fortinet memberikan detail mendalam tentang taktik dan teknik terbaru yang digunakan pelaku ancaman, sekaligus menyajikan rekomendasi preskriptif dan wawasan yang dapat langsung ditindaklanjuti. Dirancang untuk memberdayakan para CISO dan tim keamanan, laporan ini menawarkan strategi untuk mengatasi pelaku ancaman sebelum mereka menyerang, membantu organisasi tetap selangkah lebih maju menghadapi ancaman siber yang terus berkembang.

Laporan tahun ini mencakup Panduan CISO untuk Pertahanan terhadap Pelaku Ancaman yang menyoroti beberapa area strategis berikut:

  • Beralih dari Deteksi Ancaman Tradisional ke Manajemen Paparan Ancaman Berkelanjutan – Pendekatan proaktif ini menekankan manajemen permukaan serangan yang berkelanjutan, emulasi perilaku pelaku ancaman di dunia nyata, prioritisasi remediasi berbasis risiko, dan otomatisasi respons deteksi serta pertahanan. Penggunaan alat simulasi pelanggaran dan serangan (breach & attack simulation – BAS) untuk menilai pertahanan endpoint, jaringan, dan cloud secara rutin terhadap skenario serangan nyata memastikan ketahanan terhadap pergerakan lateral dan eksploitasi.
  • Mensimulasikan Serangan Dunia Nyata – Melakukan latihan emulasi pelaku ancaman, red teaming dan purple teaming, serta manfaatkan kerangka MITRE ATT&CK untuk menguji ketahanan terhadap ancaman seperti ransomware dan kampanye spionase.
  • Mengurangi Paparan Serangan Permukaan –Menggunakan alat manajemen permukaan serangan (attack surface management – ASM) untuk mendeteksi aset yang terekspos, kredensial yang bocor, dan kerentanan yang dapat dieksploitasi, sambil memantau forum darknet secara berkelanjutan untuk mendeteksi ancaman baru.
  • Memprioritaskan Kerentanan Risiko Tinggi –Menfokuskan upaya remediasi pada kerentanan yang secara aktif dibahas oleh kelompok kejahatan siber, dengan memanfaatkan kerangka kerja prioritisasi berbasis risiko seperti EPSS dan CVSS guna mendukung manajemen patch yang efektif.
  • Memanfaatkan Intelijen Dark Web – Memantau marketplace di darknet untuk mendeteksi layanan ransomware yang muncul dan lacak aktivitas koordinasi kelompok hacktivist guna mengantisipasi ancaman seperti serangan DDoS dan pengubahan tampilan situs web (web defacement).

Pelajari bagaimana FortiGuard Labs Advisory Services menggabungkan teknologi mutakhir dan layanan ahli untuk membantu organisasi memperkuat postur keamanan mereka sebelum ancaman muncul. Dalam situasi insiden, FortiGuard Labs menyediakan respons cepat dan efektif serta analisis forensik mendalam untuk meminimalkan dampak dan mencegah intrusi di masa depan—memberikan perlindungan menyeluruh di tengah lanskap digital yang semakin tidak stabil saat ini.

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

October 24, 2025 - 0

NPU Di Laptop Snapdragon: Apa Itu NPU? Apakah Laptop Snapdragon Beneran Kepake NPU-nya?

Kali ini kita akan bahas mengenai NPU atau Neural Processing…
October 22, 2025 - 0

Review Toshiba 75C350RP: Smart TV Layar Besar dengan Kualitas Memadai, Harga Merakyat!

 Toshiba 75C350RP Smart TV ini punya layar besar, 75”! Tapi,…
October 19, 2025 - 0

Laptop Gaming Tidak Hanya untuk Gamer! Seri Mengenal Laptop Gaming feat. HP – Part 2

Siapa bilang Laptop Gaming itu cuman buat Gamer! Siapa bilang…
October 15, 2025 - 0

Review ADVAN Workplus Air: Kemurahan?

Serius nih ADVAN, kalian jual Laptop ini cuman Rp 8…

Gaming

October 25, 2025 - 0

Update Counter-Strike Kacaukan Pasar Skin, Timbulkan Kerugian Besar

Akibat update Counter-Strike 2 terbaru, harga skin langka di marketplace…
October 25, 2025 - 0

AKG Entertainment Hadirkan Toys Funism Pokémon & Maltese PupSnap

AKG Entertainment memperluas produknya di Indonesia dengan merilis dua seri…
October 25, 2025 - 0

Microsoft Minta Xbox Dapatkan Keuntungan di Atas Batas Standar

Kebijakan baru terkait target profit untuk Xbox menjadi penyebab kenaikan…
October 25, 2025 - 0

Pokemon Legends: Z-A Cetak Rekor Penjualan Game di Nintendo Switch 2

Seminggu setelah rilisnya, Pokemon Legends: Z-A berhasil cetak rekor penjualan…