GPU-nya Diselundupkan ke China Lewat Ibu Hamil hingga Lobster, NVIDIA Sebut Mengada-ada
Nvidia dan perusahaan AI asal AS, Anthropic, tengah bersitegang menjelang diberlakukannya aturan baru terkait ekspor teknologi AI dari pemerintah Amerika Serikat. Perselisihan ini berakar dari perbedaan pandangan soal seberapa besar ancaman penyelundupan chip ke China dan bagaimana seharusnya kebijakan AI dijalankan.

NVIDIA Sangkal Tuduhan Penyelundupan
Dalam sebuah laporan CNBC, juru bicara Nvidia menyebut klaim Anthropic tentang penyelundupan chip melalui “perut ibu hamil” atau bersama “lobster hidup” sebagai cerita berlebihan. Mereka menyindir bahwa perusahaan seharusnya fokus berinovasi, bukan menyebar kisah yang dianggap tidak masuk akal.
Baca Juga: Tiongkok Setujui Pembangunan 10 Unit Pembangunan Tenaga Nuklir Baru • Jagat Review
Namun, pernyataan Nvidia ini justru dinilai sebagai bentuk pengelakan. Pasalnya, Bea Cukai China ternyata memang pernah mengungkap kasus-kasus penyelundupan aneh seperti itu, yang membuat klaim Anthropic tak bisa begitu saja dianggap fiktif.
Tak hanya itu, dugaan penjualan GPU secara ilegal juga muncul di kawasan seperti Singapura dan Malaysia. Pemerintah AS bahkan dilaporkan tengah menyelidiki hal ini.
Perdebatan ini mencuat jelang diberlakukannya AI Diffusion Rules pada 15 Mei mendatang—aturan yang dirancang untuk mencegah teknologi AI mutakhir jatuh ke tangan negara seperti China. Aturan ini dibuat pada masa akhir pemerintahan Biden dan menjadi bagian dari strategi keamanan teknologi nasional.
Di sisi lain, Nvidia tampaknya masih ingin memaksimalkan penjualan GPU ke China selama belum ada larangan resmi. Sebaliknya, Anthropic yang didukung Amazon, lebih menginginkan pasokan chip AI diprioritaskan untuk pasar domestik AS. Mereka juga menekankan pentingnya menjaga teknologi AI tetap berada dalam kendali Amerika dan sejalan dengan nilai-nilai negara.












