Kirin X90 Gunakan Teknologi Lama, Huawei Masih Terjebak di 7nm
Huawei boleh saja terlihat makin percaya diri dengan chip Kirin X90 yang muncul di MateBook Fold. Tapi teliti lebih jauh, ternyata chipset itu masih dibuat di atas teknologi 7nm, bukan 5nm seperti rumor yang sempat beredar.

Kirin X90 Gunakan 7nm Versi Upgrade
Sumber dari TechInsights mengonfirmasi bahwa Kirin X90 dan bahkan Kirin 9020 masih pakai proses 7nm, meskipun ada upgrade yaitu dari N+1 ke N+2. Ada peningkatan performa, tapi tetap belum cukup untuk mengejar chip lain, seperti Qualcomm yang sudah meluncurkan Snapdragon X Elite berbasis 3nm maupun Apple di chip M4-nya. Dan sementara itu, pabrikan lain seperti TSMC, Samsung, dan Intel sudah siap menyambut era 2nm dalam waktu kurang dari dua tahun.
Baca Juga: AMD UDNA Siap Jadi Otak Grafis Konsol PlayStation dan Xbox Generasi Baru
Kendala utamanya tentu karena Huawei dan SMIC diblokir dari akses ke mesin EUV dan software desain chip mutakhir (EDA tools), karena teknologi masuk daftar kontrol ekspor AS. Teknologi EUV memang dikembangkan oleh AS, bersama dengan beberapa perusahaan teknologi global seperti Intel, AMD, Motorola, ASML dari Belanda, hingga Nikon dari Jepang.
Huawei sebenarnya tidak tinggal diam. Mereka mulai mengembangkan EDA tools sendiri untuk proses 14nm, dan dari situ lahirlah chip 7nm lokal yang jadi dasar Kirin 9020. Tapi tetap saja, ini cuma solusi sementara.
SMIC telah sempat dikabarkan berhasil memproduksi chip 5nm mereka dengan teknologi DUV, namun yield rate-nya masih sangat rendah yaitu di kisaran 20%. Ini nampaknya jadi alasan Huawei belum mengalihkan SoC kirin mereka ke litografi 5nm.
Ada kabar bahwa chip 5nm buatan Huawei sedang dalam tahap komersialisasi. Tapi melihat kondisi sekarang, kemungkinan kita belum akan lihat hasil nyatanya tahun ini. Dan kalau keadaan ini berlanjut, jarak antara teknologi semikonduktor China dan dunia luar bakal semakin jauh.














