AS Longgarkan Ekspor Software chip EDA ke China, Ini Alasannya!

Author
Irham
Reading time:
July 4, 2025

Pemerintah Amerika Serikat secara resmi mencabut larangan ekspor perangkat lunak desain chip atau Electronic Design Automation (EDA) ke China. Larangan ini sebelumnya di berlakukan sejak bulan Mei lalu, yang menutup akses bagi perusahaan teknologi Tiongkok untuk menggunakan software EDA buatan AS.

EDA Chip AS China

Apa itu EDA?

EDA atau Electronic Design Automation adalah perangkat lunak yang digunakan untuk merancang dan menguji chip semikonduktor, seperti prosesor komputer atau chip pada smartphone. Tanpa EDA, perusahaan tidak bisa mendesain chip yang kompleks dan canggih dengan akurasi tinggi.

Tapi sebagai bagian dari kesepakatan ini, China setuju untuk melonggarkan kontrol ekspor atas mineral tanah yang langka seperti antimon, gallium, dan germanium. Mineral ini sendiri juga merupakan bahan penting dalam produksi semikonduktor dan peralatan industri strategis. Jadi sebenarnya ada juga ketergantungan dari pihak AS ke China untuk memproduksi chip dan produk semikonduktor lain.

Baca Juga: Google Didenda Rp 5 Triliun, Diam-Diam Pakai Data Pengguna Android • Jagat Review

Akses Software Dipulihkan, Tapi Masih Ada Tantangan

Perusahaan chip Tiongkok, termasuk Huawei yang sebelumnya terhambat karena larangan akses EDA kini bisa melanjutkan desain chip. Synopsys, Cadence, dan Siemens EDA telah menerima notifikasi resmi dari Departemen Perdagangan AS bahwa larangan telah dicabut.

Namun, belum jelas apakah dicabutnya pembatasan ekspor software untuk desain teknologi chip paling canggih ini juga mencakup ke teknologi paling terkini. Karena tentu akan ada konsekuensi bagi pihak AS jika mengizinkan kembali perusahaan chip China mengakses desain paling mutakhir mereka.

Di sisi lain, klien perushaan chip dari China kini juga mulai mempertimbangkan mengembangkan software EDA lokal, sejak pelarangan ekspor diberlakukan. Ini dilakukan mereka supaya tidak lagi bergantung pada teknologi asing.

Sumber

Share
Tags:

Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

December 30, 2025 - 0

Kenapa Laptop dan PC Bisnis Lebih Diminati? – ft. ASUS Expert Series

Kalau kalian masih mikir laptop bisnis itu overprice, tidak worth…
December 29, 2025 - 0

Review Lenovo Legion 7i Gen 10 (2025): Laptop Kencang yang Putih dan Cantik

Laptop Gaming ini punya bodi hanya setebal Laptop Convertible. Ya,…
December 29, 2025 - 0

Review ASUS ROG Strix G16 (G614FR): Laptop Gaming Pakai AMD 3D V-Cache Bisa Sekenceng Ini?!

Ini adalah laptop gaming super kencang, yang pertama kali pakai…
December 29, 2025 - 0

15 Laptop Snapdragon: Semua Irit, Makin Kencang, Kian Terjangkau!

Katanya pilihan laptop Snapdragon di Indonesia cuma sedikit? Ini kami…

Gaming

December 30, 2025 - 0

Atlus Sambut Ulang Tahun Ke-30 Persona di 2026 Dengan Siapkan Game Baru

Demi sambut ulang tahun ke-30 seri Persona di 2026, Atlus…
December 30, 2025 - 0

Rumor: Bocoran Fortnite Mengklaim Akan Adanya Mode Extraction

Bocoran terbaru mengklaim adanya indikasi Fortnite tengah mengembangkan mode extraction…
December 30, 2025 - 0

Produser Silent Hill Targetkan Rilis Game Baru Setiap Tahun

Produser Silent Hill ingin merilis satu game baru setiap tahunnya,…
December 30, 2025 - 0

GOG Diakuisisi Penuh Oleh Co-Founder CD Projekt

Michał Kiciński resmi mengakuisisi 100% kepemilikan GOG, pastikan akan tetap…