Perplexity Minta Produsen Smartphone Jadikan Comet AI Sebagai Aplikasi Bawaan
Perplexity dikabarkan sedang berdiskusi dengan para produsen smartphone untuk menjadikan browser AI-nya, yaitu Comet AI, sebagai aplikasi bawaan di smartphone baru. Rencananya, Perplexity ingin browsernya jadi opsi default atau setidaknya sebagai aplikasi bawaan saja. Langkah ini dilakukan untuk bisa bersaing dengan Google Chrome dan Safari.
Sebagai startup yang berfokus di pengembangan AI, Comet AI pastinya dilengkapi dengan kemampuan AI yang beragam. Walaupun dibuat dengan basis Chromium yang juga digunakan oleh Google Chrome, Comet AI didesain untuk menjadi asisten pribadi yang bisa menjalankan berbagai aktivitas. Melakukan pencarian di Internet, merangkum isi website, membalas email, sampai menjadwalkan meeting, semuanya bisa dilakukan dari jendela browser. Comet AI juga bisa mengakses email dan kalender kalau diberikan izin oleh pengguna.
Baca Juga: ChatGPT Agent Resmi Diumumkan: Biarkan AI Bekerja Sepenuhnya!
Aravind Srinivas selaku CEO Perplexity mengungkapkan kalau targetnya bukan cuma ingin menyaingi Google dan Apple di persaingan browser mobile, tapi juga mengubah cara orang dalam menggunakan browser dengan mengenalkan “agentic browsing”. Cukup ketik apa yang ingin dicari, maka browser akan memberikan jawaban secara langsung. Untuk menjaga privasi dan keamanan data, browser ini diklaim menjalankan mayoritas fungsinya di perangkat pengguna, bukan di cloud. Selain itu, browser ini juga diklaim bebas dari iklan
Ketersediaan Comet AI
Saat ini, Comet AI sudah tersedia untuk pengguna paket Max. Rencananya, Perplexity juga akan menghadirkan browser ini dalam opsi gratis dan berbayar. Sejalan dengan kabar ini, kabar terbaru mengungkapkan kalau Perplexity sudah membuat kesepakatan dengan Motorola untuk menjadikan Perplexity AI sebagai aplikasi pre-installed di smartphone. Perplexity juga dikabarkan sedang mendiskusikan langkah serupa dengan Samsung. Seluruh usaha ini dilakukan untuk bersaing dengan Google Chrome dan Safari yang menguasai 94% pasar browser di smartphone.
Apakah langkah Perplexity ini bisa buat Comet AI jadi browser yang menarik untuk menggantikan Chrome atau Safari?















