529 Karyawan Intel Dikabarkan Bakal Kena PHK
Setelah Microsoft yang dikabarkan telah melakukan PHK pada lebih dari 9000 karyawannya, kini giliran Intel yang kena rumor serupa. Intel dikabarkan akan memangkas 529 posisi yang ada di pusat RnD mereka di Oregon, mulai pertengahan bulan ini. Jumlah itu mencakup sejumlah peran penting, termasuk sekitar 300 insinyur.
Informasi ini terungkap lewat dokumen resmi yang diajukan Intel ke otoritas negara bagian, dan dilaporkan oleh Bloomberg. Fasilitas yang terdampak tersebar di empat lokasi utama, termasuk kampus besar Intel di Aloha dan Hillsboro, wilayah yang selama ini menjadi pusat operasi perusahaan di negara bagian tersebut.

Total pekerja di Oregon sendiri berjumlah sekitar 20.000-an karyawan, dan skala jumlah karyawan yang bakal kena PHK ini tidak bisa dianggap kecil. Intel mengatakan akan memberikan pemberitahuan 60 hari kepada karyawan yang memenuhi syarat, atau pesangon bagi yang tidak.
Rencana PHK ini sendiri sebenarnya bisa berdampak bagi Intel Salah satunya terkait insentif ekonomi dari negara bagian Oregon, yang nilainya bisa mencapai USD 115 juta. Dana itu diberikan dengan syarat Intel memenuhi target penciptaan dan retensi lapangan kerja.
Bukan Gelombang PHK Intel yang Pertama
Sebelumnya, Intel sudah mengabarkan pemotongan lebih dari 200 posisi di California, dan menyusul pemberitahuan pemangkasan 100 posisi lain di Arizona. Semuanya bagian dari rencana besar yang diumumkan pada April lalu yaitu memangkas 15–20 persen tenaga kerja pabrik secara global, atau lebih dari 10.000 posisi.
Baca Juga: NVIDIA Pecahkan Rekor, Perusahaan Pertama dengan Valuasi USD 4 Triliun • Jagat Review
Intel menyebut langkah ini sebagai bagian dari upaya menyederhanakan struktur manufaktur dan mengejar efisiensi. Target mereka cukup spesifik, yaitu bisa hemat USD 500 juta tahun ini, USD 1 miliar pada 2026, dan pemotongan belanja modal sebesar USD 2 miliar.
Sejak kursi CEO ditempati Lip-Bu Tan, Intel memang terlihat mendorong perubahan. Struktur internal dirampingkan, birokrasi dipotong, dan jalur pengambilan keputusan dibuat lebih cepat. Di kuartal pertama 2025, Intel mencatat kerugian bersih USD 821 juta. Dan di pasar AI, mereka terus tertinggal dari pesaing seperti NVIDIA.
Jadi, Intel ternyata memang melakukan perampingan, bukan sekedar menggantikan posisi pekerja manusia dengan AI, seperti yang dilakukan oleh beberapa perusahaan teknologi lainnya. Kira-kira, apakah strategi perampingan yang dipakai oleh Intel ini akan berhasil menstabilkan kondisi finansial perusahaan? Ktia lihat saja nanti.












