RealSense Resmi Dilepas Intel, Dapat Suntikan Dana USD 50 Juta
Intel akhirnya resmi melepas RealSense, divisi kamera 3D yang selama ini jadi andalan di bidang visi komputer. Sekarang, RealSense berdiri sebagai perusahaan independen, lengkap dengan pendanaan awal sebesar 50 juta dolar AS.
Pemisahan ini merupakan bagian dari restrukturisasi besar yang sedang dijalankan Intel. Perusahaan asal AS itu juga tengah mengurangi jumlah karyawan hingga 10.000 orang, dan spin-out RealSense jadi salah satu bagian dari langkah efisiensi tersebut.

Siapa Pemilik RealSense Sekarang?
Soal investor, tidak ada informasi resmi siapa yang memimpin pendanaan. Namun, Intel Capital dan MediaTek Innovation Fund disebut ikut terlibat. RealSense rencananya akan merekrut banyak tenaga baru, terutama insinyur AI, software, dan robotika. Ada kemungkinan besar mereka akan menyerap sebagian dari mantan karyawan Intel yang terkena dampak PHK.
Sekarang, kepemilikan RealSense diperkirakan sudah berpindah ke Walden International, sebuah firma ekuitas swasta yang fokus di sektor semikonduktor dan dipimpin oleh Lip-Bu Tan, yang juga menjabat CEO Intel.
Baca Juga: Jepang Pecahkan Rekor Kecepatan Internet Dunia, Tembus 1,02 Petabit per Detik
CEO RealSense, Nadav Orbach, mengatakan bahwa dengan terpisahnya realsesne, mereka akan bisa lebih bebas, bergerak cepat dan berani berinovasi. Mereka bakal fokus untuk menghadikan teknologi yang bukan menggantikan manusia, tapi membantu meringankan pekerjaan berat dan berisiko dengan sistem visi cerdas yang aman dan andal.
Teknologi RealSense di Berbagai Industri
Teknologi RealSense sendiri sudah digunakan oleh lebih dari 3.000 perusahaan di berbagai sektor. Beberapa di antaranya adalah ANYbotics, Eyesynth, Fit:Match, dan Unitree Robotics, dengan aplikasi mulai dari keamanan, kesehatan, hingga otomasi industri.

Produk seperti depth-camera D555 juga tetap berlanjut. Kamera ini menggunakan chip generasi kelima dan ditujukan untuk embedded vision serta aplikasi edge AI. RealSense bahkan mengklaim bahwa 60 persen robot humanoid dan AMR di dunia sudah memakai teknologi mereka.
Kini tinggal satu pertanyaan penting. Apakah RealSense bisa tetap bersinar tanpa bayang-bayang Intel, atau justru ini saat yang tepat bagi mereka untuk benar-benar jadi pemain utama di industri AI dan robotika?

















