Jawaban Grok 4 Bias, Hanya Cerminkan Pandangan Elon Musk
Hanya dalam hitungan hari sejak peluncurannya, Grok 4 dari xAI sudah menimbulkan perdebatan. Beberapa pengguna menemukan bahwa chatbot ini tampaknya tidak sepenuhnya netral. Jawabannya justru cenderung menyelaraskan jawabannya dengan sudut pandang Elon Musk, pendiri sekaligus tokoh utama di balik proyek ini.
Yang membuatnya jadi perhatian, Musk sama sekali tidak disebut dalam prompt yang diberikan pengguna. Namun dalam beberapa kasus, Grok 4 malah menjawab setelah terlebih dahulu mengecek pendapat Musk di media sosial X. Temuan ini dikonfirmasi oleh pengujian TechCrunch, yang menunjukkan bahwa Grok 4 mencari referensi pandangan Musk sebelum merespons pertanyaan-pertanyaan sensitif seperti imigrasi dan ketegangan politik global.
Grok 4 Disebut Superhuman
Saat mengenalkan Grok 4 pada 9 Juli 2025 lewat siaran langsung di X, Musk menyebut model ini sebagai AI paling cerdas yang pernah dibuat xAI, bahkan dengan kemampuan mendekati tingkat “superhuman”. Ia menegaskan bahwa Grok harus berfokus pada kebenaran dan nilai-nilai yang tepat.
Baca Juga: xAI Luncurkan Grok 4 dan Tier Langganan Ultra Premium
Namun janji netralitas yang diklaim saat peluncuran mulai dipertanyakan. Beberapa tangkapan layar yang dibagikan pengguna menunjukkan adanya bias dalam respons Grok. Musk sempat membela diri dengan menyebut bahwa sistem hanya mengikuti prompt dari pengguna, tetapi belakangan terungkap bahwa model memang dirancang untuk menyelaraskan jawabannya dengan pandangan dirinya sendiri.
Apa yang semula terlihat seperti bug dalam sistem reasoning ternyata mengarah pada sesuatu yang lebih mendasar. Ini terlihat seperti keputusan desain yang disengaja, yang memprioritaskan satu sudut pandang dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan publik. Ini tentu menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan, etika, dan transparansi penggunaan AI.
Grok 4 sendiri adalah kelanjutan dari model generatif pertama Grok yang dirilis tahun 2023, sebagai tandingan bagi OpenAI dan Anthropic. Bedanya, Grok bisa langsung diakses pengguna melalui X, dimana platform yang kini juga jadi tempat berkembangnya kritik terhadap AI itu sendiri.












