MBT Gandeng NAKIVO Bawa Solusi Backup & Replication ke Indonesia
Ancaman terhadap data kini semakin sulit ditebak. Tidak hanya datang dari serangan siber seperti ransomware, malware, dan phishing, tetapi juga dari faktor eksternal seperti kerusakan perangkat keras hingga bencana alam. Begitu akses perusahaan terhadap data terputus, dampaknya bisa serius—mulai dari terganggunya alur kerja, turunnya daya saing, melemahkan keuangan, hingga merusak reputasi.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat, sepanjang Januari hingga Juli 2025 ada 3,64 miliar anomali trafik di Indonesia. Angka ini hampir menyamai total dalam lima tahun terakhir. Mayoritas berupa serangan malware, disusul unauthorized access, serangan ke sistem, dan eksploitasi. Data ini menegaskan satu hal: backup & replication bukan lagi tambahan, melainkan pondasi utama ketahanan digital perusahaan.

Melihat kondisi itu, PT Mega Buana Teknologi (MBT), anak perusahaan CTI Group, resmi bekerja sama dengan NAKIVO, penyedia solusi backup & replication asal Amerika Serikat. Kolaborasi ini dirancang untuk membawa solusi yang aman, efisien, dan terjangkau bagi bisnis di Indonesia.
Baca Juga: OpenAI dan NVIDIA Sepakati Kerjasama Infrastruktur AI dengan Kapasitas 10 Gigawat • Jagat Review
Yuwono Pranata, President Director MBT menyebutkan bahwa tTransformasi digital memberi peluang besar, tapi di saat yang sama juga melahirkan risiko yang tidak bisa dihindari. Karena itu pihaknya menggandeng NAKIVO agar pelaku bisnis bisa menjaga ketersediaan data tanpa kompromi sekaligus memperkuat ketahanan digital mereka.
NAKIVO sendiri dikenal dengan teknologi backup, replication, dan disaster recovery yang ringan dan fleksibel. Beberapa keunggulan yang ditawarkan antara lain:
-
Bisa dijalankan di berbagai platform seperti Windows, Linux, Virtual Appliance, hingga NAS server.
-
Sistem incremental backup, yang hanya menyimpan full backup di awal lalu mencatat perubahan berikutnya agar lebih efisien.
-
Fitur immutable backup yang membuat data tahan dari modifikasi maupun serangan ransomware.
-
Automated disaster recovery, memungkinkan pemulihan cepat jika server lumpuh.
-
Dukungan lintas platform, mulai dari SaaS seperti Microsoft 365 hingga cloud dan server fisik.
-
Paket harga fleksibel, bisa disesuaikan dari bisnis skala kecil hingga perusahaan besar.
Sementara itu Tri Wulandari, Channel Partner Manager NAKIVO Inc, menambahkan bahwa Solusi ini membantu bisnis di berbagai skala untuk memastikan data tetap terlindungi, downtime minim, dan operasional tetap berjalan meski ada serangan atau bencana.
Dengan kombinasi pemahaman MBT terhadap pasar lokal dan teknologi global dari NAKIVO, kemitraan ini diharapkan menjadi jawaban atas kebutuhan backup & replication lintas sektor—dari keuangan, pemerintahan, manufaktur, hingga usaha kecil dan menengah.
Pertanyaannya, seberapa siap bisnis di Indonesia untuk menjadikan backup bukan sekadar cadangan, melainkan senjata utama menghadapi ancaman digital?















