Fujitsu Rilis Laptop dengan Drive Optik Blu-Ray: Pasar Jepang Memang Beda!
Ketika dunia sudah lama meninggalkan drive optik, Jepang justru menunjukkan arah yang berbeda. Fujitsu baru saja merilis laptop FMV Note A77-K3, dan yang menarik perhatian adalah kehadiran drive Blu-ray. Di tengah tren penyimpanan digital dan streaming, Fujitsu seolah mengingatkan bahwa media fisik masih punya tempat.
Spesifikasi Fujitsu FMV Note A77-K3
Untuk mesin utamanya sendiri, di dalamnya tertanam prosesor AMD Ryzen 7 7735U, RAM 16GB, SSD 512GB, dan GPU Radeon 680M. Layarnya berukuran 16 inci dengan resolusi WUXGA dan rasio 16:10, cocok untuk bekerja maupun menikmati hiburan. Fitur-fitur modern seperti Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4, dan webcam Windows Hello juga tersedia, sehingga pengguna tetap mendapatkan pengalaman masa kini.
Dua model lain dalam lini yang sama, yaitu A75-K3 dan A55-K3, menggunakan prosesor Intel Gen-13. Namun, keduanya hanya dibekali drive DVD Super Multi. Blu-ray tetap menjadi fitur eksklusif di model Ryzen, seakan menjadi simbol bahwa Jepang masih menghargai kualitas media fisik.
Drive Optik Masih Banyak Dipakai di Jepang
Fenomena ini bukan sekadar pilihan desain. Di Akihabara, pusat elektronik Tokyo, permintaan terhadap drive optik justru meningkat. Banyak pengguna kembali mencari Blu-ray dan DVD, terutama menjelang transisi ke Windows 11. Drive eksternal pun tetap diminati, baik dari LG maupun merek lokal.
Baca Juga: Akibat Gangguan AWS, Kasur Pintar Ini Bikin Penggunanya Tidur Kepanasan • Jagat Review
Pasar Jepang memang punya karakter yang unik. Ketika banyak negara beralih ke layanan digital, Jepang tetap memberi ruang bagi media fisik. Faktor nostalgia, koleksi, dan preferensi pribadi menjadi alasan kuat. Fujitsu, Dynabook, dan NEC menangkap sinyal ini dan menghadirkan produk yang mungkin dianggap kuno di luar negeri, tetapi tetap relevan di pasar lokal.
Jadi, jika kamu mengira drive optik sudah tinggal sejarah, Jepang membuktikan sebaliknya. Di sana, Blu-ray masih hidup dan laptop baru Fujitsu menunjukkan bahwa teknologi yang mungkin dianggap sudah usang, ternyata masih bisa berjalan berdampingan dengan inovasi baru.















