NVIDIA NVQLink Mulai Dipakai di Lebih dari Selusin Pusat Superkomputer Dunia
NVIDIA mengumumkan langkah besar untuk mendorong perkembangan komputasi kuantum. Lebih dari selusin pusat superkomputer, lembaga riset di Asia, Eropa, Timur Tengah, hingga laboratorium nasional di AS sudah bersiap mengadopsi NVQLink. Ini adalah teknologi interconnect terbaru NVIDIA yang menghubungkan prosesor kuantum (QPU) dengan komputasi GPU canggih seperti platform Grace Blackwell. Kolaborasi pusat superkomputer dan lembaga riset ini jadi upaya awal menuju sistem komputasi hybrid kuantum klasik berskala besar.

Apa itu NVIDIA NVQLink dan Kenapa Penting?
NVIDIA NVQLink pada dasarnya adalah “jembatan” yang menyatukan prosesor kuantum (QPU) dengan GPU dari NVIDIA. Dengan arsitektur yang terbuka dan universal, pusat superkomputer bisa menghubungkan berbagai tipe QPU langsung ke platform GPU modern, seperti Grace Blackwell. Semua ini berjalan melalui platform perangkat lunak CUDA-Q, yang menjadi fondasi untuk menggabungkan pengolahan kuantum dan GPU dalam satu sistem yang terkoordinasi.
Fokusnya adalah membuat alur kerja kuantum–klasik lebih efisien, terutama untuk riset yang butuh kontrol ketat dan koreksi kesalahan. Dengan NVIDIA NVQLink, sistem bisa mencapai throughput GPU–QPU hingga 400 Gb/s dengan latensi sangat rendah, di bawah 4 mikrodetik. Ini penting, karena komputer kuantum bekerja dalam skala waktu yang sangat singkat, dan keterlambatan sedikit saja bisa mengganggu proses komputasi.
Contoh Penggunaan Komputasi Hybrid Kuantum-Klasik
Quantinuum, perusahaan komputasi kuantum, jadi salah satu contoh penerapan paling jelas. Perusahaan ini menghubungkan prosesor kuantum Helios mereka dengan GPU NVIDIA menggunakan NVQLink. Hasilnya cukup signifikan: mereka berhasil menjalankan proses koreksi kesalahan kuantum secara real-time dan berskala besar, sesuatu yang selama ini jadi tantangan utama di teknologi kuantum.
Tim Quantinuum berhasil mencatat waktu reaksi 67 mikrodetik yang 32 kali lebih cepat dari persyaratan kecepatan Helios yang berada di 2 milidetik. Ini menunjukkan bahwa integrasi QPU dan GPU bukan cuma konsep di atas kertas, tapi sudah bisa berjalan untuk skenario dunia nyata.
Baca Juga: Waduh, Kelangkaan GDDR7 Berpotensi Tunda GeForce RTX 50 Super Bahkan Bisa Batal!
Jensen Huang, CEO NVIDIA, dalam ajang SC25 menggambarkan bahwa superkomputer di masa depan akan berbentuk sistem GPU–kuantum. Super komputer ini nantinya akan menggabungkan kemampuan komputer kuantum yang unggul dalam mensimulasikan fenomena alam dan GPU yang kuat dalam pemrograman dan paralelisme. Dengan mulai luasnya adopsi NVQLink di pusat superkomputer global, tren menuju komputasi hybrid kuantum–GPU terlihat makin terarah.
Teknologi ini masih berkembang, tapi demonstrasi yang dilakukan Quantinuum jadi bukti kalau integrasi semacam ini mulai masuk ke tahap yang lebih praktis. Ke depan, kombinasi GPU dan QPU bisa membuka jalan untuk riset ilmiah yang sebelumnya sulit dijangkau hanya dengan komputasi kuantum-klasik.














