ByteDance Borong Chip AI Huawei Gara-Gara Susah Dapatkan Chip AI NVIDIA
ByteDance dilaporkan menandatangani kontrak pembelian chip AI Huawei senilai 40 miliar yuan, atau sekitar Rp 90-an triliun. Kesepakatan ini akan berjalan selama beberapa tahun mulai tahun depan, sekaligus menandai pergeseran arah ByteDance di tengah sulitnya mendapatkan GPU NVIDIA.

Selama ini, perusahaan teknologi China makin kesulitan mengamankan chip NVIDIA akibat pembatasan ekspor dari Amerika Serikat. Pemerintah China juga mendorong penggunaan chip buatan dalam negeri agar industri AI tidak terlalu bergantung pada teknologi asing. Situasi ini membuat Huawei muncul sebagai alternatif paling masuk akal.
Menurut laporan China Flash Market, ByteDance akan mulai menggunakan chip AI Huawei secara serius sejak kuartal pertama tahun depan. Padahal sebelumnya, perusahaan hampir tidak pernah memakai chip Huawei dalam skala besar.
Baca Juga: Update Terbaru di Windows 11 Insider Bikin File Explorer Lebih Ringan! • Jagat Review
Kebutuhan komputasi ByteDance sendiri terus melonjak. Perusahaan ini mengoperasikan chatbot AI Doubao yang saat ini memimpin pasar di China. Dalam setahun terakhir, penggunaan token Doubao naik lebih dari 250 persen, sementara kapasitas komputasi yang tersedia semakin terbatas.
Performa Chip AI Huawei Masih Rendah
Huawei menawarkan chip Ascend 910C yang performanya disebut sekitar 60 persen dari NVIDIA H100. Untuk mendekati performa server terbaru NVIDIA, Huawei menggabungkan ratusan chip dalam satu sistem, meski efisiensi dayanya masih lebih rendah.

Analis menilai keputusan ByteDance lebih didorong oleh kondisi pasar dan tekanan kebijakan, bukan semata soal performa terbaik. Huawei memang belum sepenuhnya bisa menggantikan NVIDIA, tetapi dalam situasi saat ini, chip Ascend menjadi pilihan paling realistis agar layanan AI ByteDance tetap berjalan.















