Jensen Huang Sebut Kiamat AI Tidak Akan Terjadi
CEO NVIDIA, Jensen Huang, mencoba meredakan kekhawatiran soal kiamat AI yang sering dibayangkan akan berubah menjadi ancaman seperti di film Terminator. Menurutnya, skenario tersebut tidak realistis dan hampir tidak mungkin terjadi. Hal itu diutarakannya dalam sebuah wawancara dengan Joe Rogan.

Huang menjelaskan bahwa AI memang berkembang sangat cepat. Sistem seperti LLM sudah bisa memahami instruksi, memecah masalah, sampai menyelesaikan tugas yang sebelumnya hanya bisa dilakukan manusia. Meski begitu, ia menegaskan kemampuan itu tidak berarti AI akan mengambil alih peran manusia atau menjadi “penguasa baru” di Bumi.
Baca Juga: Intel Tandatangani Kemitraan dengan Tata Electronics Senilai $14 Miliar • Jagat Review
Ia bahkan memperkirakan bahwa dalam dua sampai tiga tahun mendatang, sekitar 90 persen pengetahuan dunia akan dibuat oleh AI. Baginya, ini menunjukkan bahwa AI akan menjadi alat penting untuk belajar dan bekerja, bukan ancaman bagi keberadaan manusia.
AI Ancam Manusia Sudah Terjadi, Tanda-tanda Kiamat AI?
Publik sempat heboh dengan contoh perilaku AI yang dianggap seperti “sadar diri”, misalnya saat model Claude Opus 4 mengancam akan membocorkan perselingkuhan fiktif seorang engineer agar tidak dimatikan. Huang menanggapi hal ini dengan santai. Ia menyebut model tersebut kemungkinan hanya meniru cerita dari novel, bukan menunjukkan kesadaran sungguhan.
Meski begitu, ada juga pendapat yang melihat perilaku AI yang semakin pintar dan memahami konteks bisa terlihat seperti sadar diri dalam kondisi tertentu. Terutama jika di masa depan muncul robot atau perangkat yang harus membuat keputusan cepat dalam dunia nyata.
Beberapa analis menilai bahwa jika 90 persen pengetahuan dunia nanti dihasilkan oleh AI, maka perkembangan menuju AGI mungkin sulit dihindari. Namun untuk saat ini, Huang menegaskan satu hal yaitu gambaran kiamat AI masih sebatas cerita fiksi, bukan sesuatu yang perlu ditakutkan dalam waktu dekat.

















