Teknologi Baru Autofocus Kamera: Fokus ke Semua Area
Selama ini, fokus pada kamera selalu harus memlih. Jika Fokus ke objek dekat, latar belakang blur, sedangkan untuk fokus ke kejauhan, objek di depan kehilangan detail. Cara kerja ini sudah menjadi batas alami fotografi sejak lama. Namun riset terbaru dari Carnegie Mellon University (CMU) menghadirkan inovasi baru yang melampaui batasan tersebut.

Teknologi Baru: Spatially-Varying Autofocus
Tim peneliti CMU memperkenalkan teknologi lensa baru yang mampu membuat seluruh bagian gambar tetap tajam dalam satu kali pengambilan foto, terlepas dari jaraknya. Teknologi ini disebut spatially-varying autofocus. Ini adalah mekanisme dimana kamera bisa menentukan sendiri bagian mana yang perlu tajam, bahkan hingga tingkat piksel.
CMU mengembangkan apa yang mereka sebut sebagai computational lens. Di dalamnya, terdapat kombinasi Lohmann lens, dua lensa kubik melengkung yang bisa digeser untuk mengatur fokus, serta phase-only spatial light modulator yang mengendalikan arah pembiasan cahaya di setiap piksel. Hasilnya, satu bagian gambar bisa fokus ke jarak dekat, sementara bagian lain tetap tajam di jarak yang lebih jauh, semuanya terjadi secara bersamaan.

Gunakan Dua Metode Autofocus
Menariknya, sistem ini juga memadukan dua metode autofocus sekaligus. Contrast-Detection Autofocus membagi gambar ke dalam beberapa area untuk memaksimalkan ketajaman masing-masing bagian, sementara Phase-Detection Autofocus membantu menentukan arah penyesuaian fokus dengan lebih cepat dan presisi.
Perbandingan hasilnya cukup mencolok. Foto dari lensa biasa hanya menampilkan ketajaman pada satu bidang fokus, sedangkan foto dari sistem ini menunjukkan objek dekat dan jauh sama-sama tajam dalam satu frame.
Baca Juga: LG Kembangkan Kamera Under Display Untuk Dashboard Mobil • Jagat Review
Meski begitu, teknologi ini masih berada di tahap riset. Belum ada kamera komersial yang mengadopsinya, dan belum jelas kapan, atau apakah, sistem seperti ini akan benar-benar masuk ke pasar konsumen. Namun potensi penerapannya tidak terbatas pada fotografi saja.
CMU menyebut teknologi ini bisa meningkatkan efisiensi mikroskop, menghadirkan persepsi kedalaman yang lebih realistis untuk headset VR, hingga membantu kendaraan otonom membaca lingkungan sekitar dengan detail yang jauh lebih jelas. Menarik untuk melihat perkembangan berikutnya dari teknologi ini hingga ke implementasi nyata.













