VGA Baru, Murah Meriah, Berkualitas

HD 5800, serta GTX 400 dan kawan-kawan memang dahsyat. Akan tetapi tahukah Anda bahwa penguasa sebenarnya dunia VGA bukanlah mereka-mereka yang serba menyilaukan mata dan menggetarkan hati ini? Selagi VGA high end bertarung memperebutkan gelar “yang tercepat”, persaingan sesungguhnya justru terjadi di kelas menengah. Tidak seperti segmen high-end yang pangsa pasarnya kecil, segmen mainstream-low end dapat dikatakan sebagai pangsa terbesar pasar VGA. Tidak heran jika NVIDIA dan ATI juga berlomba-lomba mengeluarkan produk untuk menarik perhatian calon pembeli di segmen ini. Persaingan tersebut berbuah manis bagi para konsumen. Saat ini, Anda dapat menemukan banyak VGA mainstream-low end berkualitas yang dibanderol dengan harga terjangkau. Mana yang cocok untuk Anda? Simak artikel berikut ini!
Dalam beberapa bulan terakhir, baik ATI maupun NVIDIA meluncurkan banyak varian chipset grafis untruk merebut pangsa pasar mainstream-low end. Maklum, VGA dari kelas mainstream-low end adalah jenis yang paling banyak terjual di dunia, tak terkecuali Indonesia. Banyaknya angka penjualan berimbas pada ragam produk dan merk yang sangat banyak pula. Karena itu, untuk menyederhakan pengujian sekaligus memudahkan Anda memilih, kita akan melihat pilihan yang tersedia berdasarkan range harga VGA dan chipset (GPU) yang digunakannya.
Kisaran harga yang menawarkan keseimbangan price-performance yang paling menarik di segmen mainstream-low end mungkin berada pada range harga Rp 600.000-Rp 1.200.000. Mengapa? Pertimbangannya sederhana saja. Di pasaran saat ini, di bawah harga Rp 600.000 Anda hanya akan menemukan VGA dengan chipset tua yang sudah tidak layak tempur, terlalu loyo untuk medan perang grafis di masa kini. Sedangkan selisih harga VGA dengan harga di atas harga Rp 1.200.000 terlalu tinggi untuk perbedaan kinerja yang tidak seberapa.
Sebagai tambahan, range harga tersebut saat ini banyak diisi oleh produk-produk VGA dengan GPU baru yang cukup kencang tetapi hemat daya. Mayoritas VGA baru ini sudah tidak lagi memerlukan pasokan listrik tambahan dari konektor 6-pin PCI-Express. Inilah kelebihan utama mereka dibandingkan generasi sebelumnya. Daripada membeli VGA lama yang boros listrik, lebih menguntungkan jika uang dengan jumlah yang sama dibelanjakan untuk VGA baru yang lebih cepat, lebih up-to-date, dan lebih hemat daya. Karena itu, kami menfokuskan pengujian pada VGA dengan chipset baru. Berdasarkan kriteria range harga dan aktualitas serta efisiensi daya produk tersebut, ada beberapa chipset VGA yang termasuk dalam kategori ini, yaitu:
- GeForce GT 220 dengan RAM GDDR3, kisaran harga: Rp 600-700 ribu.
Chipset ini adalah GPU pertama dari NVIDIA yang dibuat dengan proses fabrikasi 40nm. GT 220 memiliki 2 pilihan kombinasi memori: DDR2 dan GDDR3. Anda dapat menemukan VGA GT 220 yang menggunakan DDR2 atau GDDR3 di pasaran, jadi hati-hatilah, jangan sampai terkecoh. Kami memilih varian GDDR3 karena kinerjanya berada cukup jauh di atas varian denga DDR2, untuk selisih harga yang relatif hanya sedikit (tidak sampai Rp 100.000). - 2GeForce GT 240 dengan RAM GDDR3, kisaran harga: Rp 800 ribu -1 juta
Sama dengan “adiknya”, GT 240 juga dibuat dengan menggunakan proses fabrikasi 40nm. Ia juga memiliki beberapa pilihan jenis memori yang berbeda, yaitu DDR3, GDDR3, dan GDDR5. Alasan kami mendiskualifikasi varain dengan memori DDR3 sama seperti sebelumnya, yaitu selisih kinerja yang terlalu kecil untuk menjustifikasi perbedaan harga dengan jenis yang berada satu tingkat di atasnya. - GeForce GT 240 dengan RAM GDDR5, kisaran harga: Rp 900 ribu-1,1 juta
Varian GeForce GT 240 yang kelasnya paling tinggi datang dengan memori GDDR5. Walaupun kapasitas RAM-nya lebih kecil (512MB, dibanding 1GB pada varian DDR3/ GDDR3), kinerjanya cukup jauh berada di atas saudaranya yang dipersenjatai RAM GDDR3. Kapasitas RAM memang tidak mempengaruhi kinerja VGA. Dalam hal ini, kecepatan serta bandwidth RAM-lah yang menentukan. - Radeon HD 4670, kisaran harga: Rp 700 ribu-900 ribu
Chip Radeon seri HD 4670 memang tidak bisa dibilang baru, malahan cenderung sudah cukup berumur. Akan tetapi, harga yang terus turun membuatnya menjadi pilihan yang cukup menarik. Dari segi dukungan feature grafis dan efisiensi daya, ia masih sebanding dengan GeForce GT 220 dan GT 240. Apalagi, kinerjanya di kelas ini masih sanggup bersaing dengan chipset lainnya yang lebih baru. - Radeon HD 5670 (1 GB GDDR5), kisaran harga: Rp 800 ribu-1,2 juta
Ini dia si pendatang baru yang menggebrak dengan dukungan DirectX11dan kinerja relatif tinggi untuk kelas harganya. Kami memilih opsi HD 5670 dengan memori 1GB. Sebagai informasi, di pasaran tersedia juga varian dengan memori 512MB dengan selisih harga yang cukup jauh berbeda (di atas Rp 200.000).















