Teknologi “Mata” untuk Tunanetra

Sebagian besar dari kita sekarang ini mungkin masih hidup dengan anggota tubuh yang lengkap sekarang ini, dengan fungsi organ dan panca indera yang masih sempurna. Namun di lain pihak, beberapa orang harus merasakan ketidaksempurnaan itu karena fungsi organ tubuh yang tidak lagi dapat berjalan dengan semestinya. Seperti mereka yang tunanetra, kehilangan penglihatan karena suatu sebab tertentu, harus menjalani hidup tanpa dapat melihat cahaya lagi.
Apalah arti perkembangan teknologi jika tidak mampu memberikan solusi dan fungsi untuk menjamin kualitas hidup manusia yang lebih baik? Bahkan, untuk mereka yang mengalami cacat secara fisik sekalipun. Dan perkembangan teknologi untuk itupun sangat menggembirakan.
Anda bisa melihat bagaimana teknologi membantu mereka yang tunarungu untuk mendengar kembali, atau potensi yang bisa diberikan teknologi exoskeleton bagi mereka yang lumpuh secara fisik. Kini kemajuan teknologi juga mulai memberikan harapan yang selama ini belum ada bagi mereka yang Tunanetra.
Tentu saja teknologi ini tidak akan tiba-tiba hadir dengan kesempurnaan dan menawarkan “penglihatan” bagi semua jenis kebutaan. Dengan teknologi microchip dengan 15.000 dioda yang peka terhadap cahaya, penelitian dari Eberthart Zrenner, Director of the Institute for Ophthalmic Research dan rekan-rekannya dari University of Tübingen di Jerman memberikan sedikit cahaya terang bagi penderita kebutaan, khususnya bagi mereka yang buta karena saraf mata yang sudah mulai menua dan mati.
Pada mata normal, sensor cahaya yang peka pada mata akan mentransmisikan stimulus cahaya yang kemudian diolah otak dan didefinisikan sebagai sebuah objek. Pada kebutaan yang sifatnya degeneratif (menua) kemampuan ini semakin lemah atau bahkan menghilang. Dengan menggunakan konsep yang sama, microchip yang penuh dengan dioda ini akan mampu memberikan stimulus bagi syaraf terdekat darinya untuk menghantarkan stimulus cahaya tersebut itu ke otak, sehingga tidak berbeda dengan mata yang normal.
Hasilnya? Dari tiga objek yang diteliti, ketiga-tiganya dapat mengenali benda-benda bercahaya. Bahkan salah satunya dapat mengenali benda yang tidak bercahaya dan bahkan membaca tulisan besar.
Walaupun demikian, alat ini masih belum sempurna dan masih berada dalam tahap pengembangan lebih lanjut untuk meningkat konsistensi dan kemampuan adaptasinya sehingga mampu menyerupai fungsi mata manusia yang sehat. Kita tunggu saja perkembangannya. Ini adalah bukti teknologi yang benar-benar membuat taraf hidup manusia menjadi jauh lebih baik. Terima kasih teknologi!
Source : NewScientist via Gizmodo












