NostalGame: Raystorm

Anggapan bahwa game-game berkualitas di masa kejayaan Playstation dulu hanya berasal dari genre tertentu perlu dibuang jauh-jauh. Memang, selama ini di NostalGame jauh lebih banyak membahas tiga genre besar: RPG, Fighting, dan Racing, sebagai game-game yang paling memorable di masanya. Tidak heran karena ketiga genre tersebut memang memiliki peminat yang luar biasa banyak hingga saat ini. Namun, ada satu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa genre lain menyumbang memori yang tak kalah besar. Salah satunya adalah scrolling shooter.
Benar sekali. Game yang biasanya berisi pesawat atau karakter dengan tembakan yang diarahkan ke atas layar ini memang menghadirkan ketegangan bermain tersendiri. Menghindari tembakan lawan, mencari posisi yang tepat, mengumpulkan power up, dan hingga tiba di tujuan akhir–bertahan hidup hingga boss terakhir. Tidak seperti game lain, Anda tentu saja tidak membutuhkan waktu hingga berhari-hari untuk mencapai garis akhir. Namun, waktu yang singkat itu mampu menghadirkan sensasi bermain yang maksimal.

Cukup sulit untuk menemukan game-game scrolling shooter yang dirilis saat ini, tetapi di masa lalu genre ini masih mendapatkan perhatian yang besar. Saya pernah memainkan beberapa game scrolling shooter yang berkualitas. Salah satu yang sulit untuk dilepaskan dari otak adalah Raystorm. Game buatan Taito Corporation untuk Playstation ini menawarkan permainan yang patut diacungi jempol dengan grafis model tiga dimensi yang masih jarang saat itu. Walaupun tergolong mudah (dibandingkan Touhou misalya), Raystorm mencapai kesuksesan yang luar biasa.
Plot


Anda mungkin tidak akan menyangka bahwa game sesederhana ini memuat plot perperangan antarbintang yang luar biasa. Diceritakan bahwa tahun 2119 perjalanan luar angkasa dan lompatan antarbintang sudah dapat dilakukan. Manusia pun mulai melakukan ekspansi di gelapnya semesta. Dalam 100 tahun, manusia berhasil membangun 20 planet koloni yang terbentang hingga ke sabuk Orion. Dua puluh koloni ini kemudian tergabung di dalam satu sistem pemerintahan yang disebut dengan Federation dan berjalan di bawah satu hukum yang sama. Namun, beberapa koloni yang berbasis di Planet Secilia melakukan pemberontakan dan membentuk pemerintahan tandingan. Secilia berhasil menang, menghancurkan Federasi dan berniat untuk membumihanguskan bumi sebagai pusat kolonisasi. Di saat itulah, sebuah pesawat yang memegang nasib seluruh dunia, R-Gray diluncurkan untuk menghancurkan Secilia.

Game ini sendiri terbagi atas 8 misi yang dimulai dari Bumi hingga Secilia. Berbasiskan tanggal penyerangan 4 Agustus – 7 Agustus 2219, Anda akan menjelajahi dan menghancurkan setiap pesawat Federasi dengan teknologi terakhir yang dimiliki Bumi. Setting-nya sendiri terbagi atas tiga tempat utama: Bumi, Jalur angkasa antara Bumi – Secilia, dan Secilia itu sendiri. Salah satu hal terbaik yang dimiliki Raystorm adalah ending-nya yang epik. Ending yang kembali membuktikan bahwa di dunia game, nyawa manusia hanyalah variabel.
Apa yang Saya Sukai dari Raystorm?
Visualisasi
Jika kita membandingkan kualitas grafis konsol di masa sekarang dengan Playstation dulu, kita mungkin akan langsung mencibir visualisasi yang ditawarkan Raystorm. Akan tetapi, coba lepaskan atribut “grafis saat ini” dan menyelam kembali di masa Playstation merupakan konsol yang terbaik. Benar sekali! Anda pasti akan langsung menyadari bahwa di masa itu Raystorm menawarkan kualitas grafis yang menarik mata. Penuh warna, desain pesawat yang ditawarkan, dan penampilan dalam model tiga dimensi membuat Raystorm secara tidak langsung menghasilkan pengalaman yang begitu memorable. Apalagi, ketika tembakan-tembakan petir mulai dilancarkan untuk menghancurkan setiap musuh di depan mata. Epic!
Setting Pertempuran

Apalah artinya sebuah pertempuran skala semesta tanpa sebuah setting yang menggambarkan hal tersebut dengan kuat? Untungnya, Raystorm menyediakan hal itu. Setting yang menggambarkan Bumi dan Secilia dihadirkan dengan cukup baik. Salah satu level terfavorit saya adalah ketika kita harus berjuang di sabuk asteroid yang berada di antara bumi dan secilia. Semua asteroid yang bertebaran itu begitu mengancam nyawa, namun di saat yang sama pesawat musuh datang dengan cepat dan “mengumbar” tembakan. Sulit sekali untuk tidak mati di level ini.
Lock-On and Shoot!
Salah satu yang membedakan Raystorm dengan game yang sejenis di industri game adalah hadirnya sistem lock-on untuk secondary weapon yang dimilikinya. Dengan sistem ini, Anda dapat menghancurkan setiap musuh dengan cepat. Salah satu yang paling menarik, lock-on juga membuat Anda memiliki kesempatan untuk menghadirkan “damage” yang lebih besar. Anda hanya perlu mengunci satu target hingga semua ammo secondary terpakai. Ini adalah cara paling efektif untuk menghancurkan setiap bagian boss yang berbahaya.
Theme Song
Harus diakui juga, theme song yang dihadirkan Raystorm juga memorable. Campuran antara techno dengan desain lingkungan yang futuristik semakin memperkuat kesan game ini. Apalagi, ketika Taito mengombinasikannya dengan suara-suara tembakan dan ledakan yang khas. Coba saja Anda gali kembali memori Anda, apakah lagu di atas mengingatkan Anda kepada Raystorm?


















