NostalGame: Thousand Arms
Apa Yang Saya Sukai dari Thousand Arms?
Opsi Untuk Memilih Aksi
Apa yang menarik dari game sekelas Mass Effect di masa sekarang? Benar, kebebasan untuk menentukan reaksi atas suatu peristiwa yang terjadi menjadi salah satu keunggulan utama yang ditonjolkan. Bahkan jauh sebelum Mass Effect menjadi ide bagi para pengembang, Thousand Arms sudah menawarkan hal tersebut. Walaupun tidak memiliki efek jangka panjang yang signifikan, namun pilihan-pilihan ini seringkali menghasilkan event dan reaksi yang berbeda satu sama lain. Belum lagi beberapa pilihan dapat mendekatkan Anda dengan wanita pujaan Anda.
Dating!
Salah satu hal yang membuat Thousand Arms tampil menjadi sebuah game RPG yang unik adalah elemen love-simulation yang cukup kentara di dalamnya. Sebagai seorang spirit blacksmith, Meis membutuhkan “dukungan” para wanita untuk menempa pedang yang lebih kuat. Semakit dekat hubungan yang dibangun, semakin kuat pula pedang yang akan dihasilkan. Cara terbaik untuk membangun kedekatan itu adalah dengan kencan di tempat-tempat favorit masing-masing karakter wanita ini. Diselingi dengan berbagai mini game yang ada, fitur ini menjadi elemen yang sangat penting di dalam game.
Jyabil
Jyabil mungkin salah satu karakter RPG paling dingin dan keren yang pernah saya temui. Bagaimana tidak? Karakter ini didesain keren dengan begitu banyak wanita yang selalu mengelilinginya. Berpengalaman dan memiliki kemampuan menempa pedang yang superb, Jyabil hadir dengan suara super berat yang terdengar sangat karismatik. Belum lagi keberaniannya untuk membela kebenaran dan menghina Meis, tentunya. Walaupun ia akhirnya harus merelakan nyawa untuk memperjuangkan apa yang ia yakini, Jyabil tetap menjadi karakter paling memorable di Thousand Arms. He’s freakin cool!
Ciri Khas Anime yang Kental
Salah satu hal yang paling mengagumkan dari Thousand Arms adalah kekentalan elemen anime di dalamnya. Berbagai cut-scene di dalam game ini hadir lewat animasi dua dimensi yang tajam dan indah. Di masa Playstation dulu, kualitas seperti ini belum pernah dicapai sebelumnya, bahkan oleh seri Tales of Destiny yang juga mengusung konsep cut-scene yang sama. Tidak hanya itu saja, berbagai reaksi yang dimunculkan oleh Meis juga terkesan sangat komikal, seperti mata yang membesar atau emoticon komik lainnya. Thousand Arms meramu semua itu menjadi sebuah identitas yang tidak terpisahkan.
Soundtrack dan Voice Acting
Beberapa game RPG memang menawarkan jajaran soundtrack berkualitas sebagai pendukung permainan. Namun yang mengusung nama Ayumi Hamasaki di belakangnya? Hanya Thousand Arms yang pernah melakukannya. And i love it! Hal lain yang cukup menarik untuk disimak adalah hadirnya Voice Acting di dalam game yang didistribusikan dalam dua disc ini. Dibawakan dengan cukup menjiwai dan melambangkan setiap karakter yang ada, voice act di Thousand Arms patut diacungi jempol.
Apa yang Saya Benci dari Thousand Arms?
Sistem Battle Mano-o-Mano
Sistem pertarungan Thousand Arms harus diakui sebagai yang teraneh dari yang teraneh. Bagaimana tidak? Anda dibekali tiga anggota tim dalam party yang masing-masing memiliki skill dan kemampuannya masing-masing, namun Anda hanya diperbolehkan menggunakan satu karakter saja untuk bertarung. Sistem pertarungan satu lawan satu ini benar-benar tampak seperti lelucon, walaupun di lain sisi juga membuat game ini tampak unik. Masih menjadi misteri mengapa Atlus tidak menjadikan pertarungan tim untuk sistem battle. Apakah karena mengejar keunikan? Mengejar kesederhanaan? Namun yang pasti, sistem pertarungan seperti ini benar-benar tidak nyaman untuk saya pribadi.
Teks yang Bergerak Lambat
Hal lain yang terasa cukup mengganggu adalah teks yang bergerak sangat lambat. Apalagi ketika teks tersebut juga diikuti dengan voice acts. Keinginan untuk melakukan skip dan segera melanjutkan cerita yang ada tidak diperbolehkan. Saya tentu tidak akan bermasalah jika voice acts ini diikuti dengan potongan cut-scene ala anime yang memanjakan mata. Namun jika hanya dipadukan dengan grafis di dalam game? Sama sekali tidak menghibur.
Keterangan Peta yang Membingungkan
Membicarakan peta di dunia RPG berarti membicarakan salah satu elemen terpenting yang memastikan gerak kita menuju ke arah yang tepat dan berhubungan erat dengan efisiensi menyelesaikan misi. Namun sayangnya peta di Thousand Arms sama sekali tidak membantu. Walapun menyediakan dot (berukuran super kecil) sebagai penanda posisi Meis, hampir tidak ada keterangan yang membantu di peta selain hal itu. Kota di world map juga hanya ditandai dengan sebuah dot tanpa ada keterangan apapun, membuat Anda harus mengingat posisi setiap kota yang ada. Tersesat merupakan sesuatu yang biasa terjadi.
Sensasi Setelah Memainkannya Kembali

Thousand Arms memang harus diakui membawa kembali semua sensasi RPG yang terasa sangat nostalgic. Berbagai adegan kocak yang disertai dengan sifat Meis yang mata keranjang masih terekam jelas di otak. Seperti film yang diputar kembali, semua kenangan itu hidup kembali ketika memainkan game ini kembali. Apalagi setelah bertemu dengan Sodina dan Jyabil untuk pertama kalinya dan melihat bagaimana reaksi Meis ketika melihat pedangnya patah menjadi dua.

Namun ada satu kesulitan yang sangat saya rasakan ketika memainkan game ini kembali, yakni adaptasi dengan sistem pertarungan one-on-one-nya yang masih terasa tidak masuk akal itu. Dengan keberanian tingkat tinggi ditambah sedikit kenekatan, saya berusaha leveling di daerah sekitar kota sebelum menjalankan misi pertama. Namun apa yang terjadi? Gambar di atas dapat menjadi bukti yang nyata. Saya sama sekali tidak mengingat bahwa Thousand Arms akan memberikan kesulitan seperti ini.
Jika Anda seorang gamer Playstation yang menyukai game RPG, pernah atau tidak memainkan Thousand Arms sebelumnya, Anda harus mencoba memainkan game ini kembali. Bahkan jauh sebelum Anda mendapatkan plot utamanya, dengan hanya mendengar Depends on You dari Ayumi Hamasaki dengan efek-efek awan di openingnya, semua memori itu akan kembali.
Jadi apakah Anda adalah gamer yang pernah memainkan Thousand Arms sebelumnya? Jangan ragu untuk berbagi memori, memberikan pendapat tentang apa yang Anda sukai dan benci dari game ini, serta memberikan saran atau kritik. Atau Anda termasuk gamer yang baru saja memainkan game ini kembali?

Source Gambar : beberapa diambil dari Google
Source Video : Youtube




























