NostalGame: Bloody Roar II
Apa yang Saya Benci dari Bloody Roar II?
Busuzima
No offense, tapi Busuzima merupakan salah satu karakter yang kurang menarik menurut saya pribadi. Tentu saja saya tidak mendasarkannya atas desain karakter atau tampilan Beast Formnya, tetapi lebih kepada kombinasi serangan yang dihadirkan. Busuzima merupakan salah satu karakter yang kombinasinya sulit untuk dikuasai karena timing gerakannya yang lebih lambat dibandingkan sebagian besar karakter yang lain. Tapi harus diakui, Beast Formnya merupakan salah satu yang terbaik.
Setting Pertarungan
Salah satu kelemahan paling kentara yang cukup terasa di Bloody Roar II adalah setting pertarungan yang dihadirkan. Detail yang dihadirkan begitu lemah sehingga Anda tidak akan merasakan ada atmosfer pertarungan yang spesial di setiap level. Anda hanya akan melihat banyak tongkat besi yang disusun memagari arena dan that’s it, begitu saja. Tidak ada latar belakang yang bergerak dengan visualisasi yang memanjakan mata.
Jumlah Pertarung Minim
Dibandingkan game fighting yang lahir di masa yang sama, Bloody Roar II menghadirkan karakter dalam jumlah yang sangat minim, membuatnya sedikit membosankan. Walaupun karakter rahasia seperti Shen Long dan Gado bisa didapatkan dengan menyelesaikan syarat tertentu, tidak membuat game ini otomatis menghasilkan atmosfer permainan yang lebih beragam. Sayang sekali.
Sensasi Setelah Memainkannya Kembali
Setelah begitu lama tidak menyentuh permainan ini, Bloody Roar II tetap saja mampu menghasilkan decak kagum yang unik. Sistem permainan terasa begitu sederhana sehingga Anda bisa memulai combo dengan damage besar kapan pun Anda inginkan. Perubahan Beast Form dan Final Attack yang hanya membutuhkan eksekusi satu tombol juga semakin memudahkan jalannya permainan.
Memandang kualitas grafis dengan kacamata masa kini, Bloody Roar II masih dikategorikan memiliki kualitas grafis yang memadai. Beberapa soundtrack bertarung terasa sangat memorable, apalagi announcer di awal game yang berteriak, “Bloody Roar II, the new breed!”. Semua memori indah akan game ini seakan terbongkar begitu saja. Jenny juga masih tampil “seindah” ingatan saya pribadi.
Jika Anda merupakan salah satu gamer yang pernah menjajal game ini di masa kejayaan Playstation dulu, tidak ada salahnya memainkan game ini lagi untuk sekadar menggali berbagai kenangan indah di masa lampau. Apalagi jika Anda mengajak teman sepermainan Anda dulu untuk bergabung dalam pertarungan dan berkompetisi. Semakin lama Anda bermain, semakin besar pula kerinduan Anda akan game ini. Sangat disayangkan franchise ini tidak pernah berhasil menemukan jalan untuk dapat dirilis di konsol saat ini. Sayang sekali. It would be great!



















