NostalGame: Silent Hill
Apa yang Saya Benci dari Silent Hill?
Sistem Kamera Super-Buruk
Hanya ada 3 game yang benar-benar membuat saya bersikap seperti bukan seorang gamer, yakni mengalami pusing, mual, dan mau muntah saat memainkan sebuah game. Ketiganya adalah: Medal of Honor Underground, Mirror’s Edge, dan yang terakhir – Silent Hill! Memang sebagian besar gerakan Mason di Silent Hill diambil dari punggungnya saat bergerak maupun menembak, namun pada tempat-tempat tertentu, kamera terkadang akan bergerak dinamis dalam sebuah sudut yang sulit untuk dimengerti. Bergerak tidak stabil, sudut pandang seperti ini akan membuat Anda sulit untuk mempertahankan konsentrasi bermain. Apakah ada yang mengalami hal yang sama? Atau mungkin memang mental saya yang terlalu lemah?
Jalan yang Terputus
Berjalan-jalan di Silent Hill memang tidak bisa disamakan dengan jalan-jalan pagi di taman kompleks untuk menghirup udara segar. Memang Anda akan menemukan keheningan yang sama, namun dalam atmosfer yang berbeda. Sebagai sebuah kota “terkutuk”, Silent Hill tampil sebagai kota terlupakan yang tidak terurus. Apalagi kota ini seolah terputus dari dunia nyata yang dikenal Mason sepanjang hidupnya. Jadi, tidak mengherankan jika Anda menemukan kota ini begitu terisolasi hingga semua jalan akses keluar terputus tanpa ada alternatif. Hal yang menyebalkan justru ketika Anda menemukan jalan terputus ini juga terjadi di dalam kota. Kabut yang tebal dan kegelapan membuat Anda sulit untuk menghindari jalan seperti ini. Menemukan bahwa jalan yang hendak Anda tuju ternyata putus dan Anda harus memutar? Facepalm!
Gerak Harry Mason
Walaupun skema kontrol untuk menavigasi Mason tak jauh berbeda dengan Resident Evil, namun gerak Mason jauh lebih sulit untuk dikuasai. Ia tidak memiliki skema untuk otomatis menghindari semau serangan yang ditujukan padanya, ia tidak mampu membidik mengikuti gerak musuh, sementara musuh datang dengan tingkat kelincahan yang tak tertandingi. Berusaha membunuh mereka dengan senjata api, apalagi senjata melee di tangan? Anda akan lebih sering memukul angin. Konami memang menyediakan skema kontrol untuk membuat Mason dapat melangkah ke kiri dan ke kanan secara menyamping untuk menghindari serangan, namun tidak terlalu efektif mengingat musuh datang lebih cepat dari waktu Anda bereaksi. Berusaha bertahan di satu tempat tanpa bergerak, Anda sudah dapat dipastikan mati!
Puzzle yang Sulit
Bukan bermaksud untuk bersikap manja, namun harus diakui kebanyakan puzzle yang dihadirkan di Silent Hill memang tergolong sulit. Hampir semua penyelesaian datang dari permainan kata yang harus melewati proses analogi tertentu sebelum sampai pada kesimpulan, yang juga sering berujung pada kesalahan. Memainkan game ini kembali setelah waktu yang cukup lama dan kemampuan bahasa Inggris yang lebih baik ternyata tidak menjamin penyelesaian puzzle yang lebih cepat dan mulus. Untungnya, internet menyediakan beragam walkthrough yang bisa digunakan. Puzzle yang berada di game ini benar-benar mendorong Anda pada ujung batas frustrasi. Mungkin Anda bisa menyelesaikannya karena luck, namun kemungkinannya begitu kecil.
Sensasi Setelah Memainkannya Kembali?

Walaupun saya dan Anda kini tumbuh jauh lebih dewasa sejak game ini pertama kali dirilis, yang seharusnya membawa pemikiran dan nyali yang lebih besar, Silent Hill harus diakui merupakan salah satu game yang paling menyeramkan sepanjang masa. Bahkan melihat intro dan memulai permainan saja sudah cukup memberikan gambaran akan apa yang Anda dapatkan. Kabut putih, Mason yang terus berlari, monster terbang yang menyebalkan, dan kecepatan yang mereka tunjukkan terasa sangat memorable. Namun sayangnya, beberapa kelemahan seperti sistem kamera yang memburuk masih cukup kuat untuk membuat Anda pusing dalam waktu yang singkat, belum lagi dengan sistem aiming nya yang buruk. Selebihnya? Super-scary! Jauh lebih baik daripada beberapa game Silent Hill setelahnya yang justru mengusung permainan yang lebih ke arah action.
Entah karena skill yang mulai melapuk atau memang seringkali “dimanjakan” oleh game-game saat ini, namun memainkan kembali Silent Hill benar-benar cukup membuat frustrasi. Saya mulai merasakan game ini begitu sulit untuk dimainkan. Walaupun keputusan bijak untuk terus berlari sudah dilakukan, Mason tetap mudah untuk dilukai dan mati. Namun untungnya, map yang informatif sedikit banyak berkontribusi pada keputusan strategis untuk mencapai tempat tujuan, sehingga cukup membantu Anda. Saya sendiri cukup terkejut bahwa Silent Hill ternyata adalah game yang cukup sulit setelah memainkannya kembali.
Jika Anda merupakan gamer yang pernah memainkan Silent Hill seri pertama ini sebelumnya dan jatuh cinta dengan seri-seri setelahnya, maka tidak ada perasaan yang lebih menyenangkan selain menemukan sang akar kembali. Mengapa? Karena terkadang konsep yang paling pertama, yang paling orisinil, dan yang bertindak sebagai pondasi selalu mampu menghadirkan kualitas game yang terbaik. Salah satu contohnya adalah Silent Hill. Jadi jangan ragu untuk memainkan game ini kembali lewat Playstation lawas Anda atau emulator di komputer. Hanya saja kali ini, pastikan Anda memainkannya di tengah malam, tanpa lampu, dan suara televisi yang maksimal. Kita lihat seberapa beraninya Anda! Karena sejujurnya, saya tak akan melakukannya.
























