Woman in Black: Penampilan Perdana Daniel Radcliffe Setelah Franchise Harry Potter

Sesaat setelah rampung menyelesaikan franchise yang membuatnya terkenal, Harry Potter, Daniel Radcliffe berani mengambil tawaran baru yang sama sekali berbeda dengan karakter Harry Potter yang telah diperankannya selama 10 tahun. Daniel kembali ke layar lebar untuk bermain di film horor!

Film berjudul Woman in Black ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Susan Hill yang diterbitkan tahun 1983. Cerita ini mengambil setting waktu sekitar tahun 1800-an. Kisah ini berpusat kepada karakter Arthur Kipps (Daniel Radcliffe) yang masih mengalami trauma akibat kehilangan istrinya karena melahirkan anak semata wayang mereka, Joseph (Misha Handley). Sebagai seorang pengacara, Kipps mendapatkan tugas dari firma tempatnya bekerja untuk mengurus surat-surat sebuah rumah dan tanah milik mendiang bangsawan Alice Drablow, Eel Marsh House, agar dapat segera dijual. Sayangnya, penduduk setempat menolak kehadiran Kipps di desa tersebut.

Saat berada di Eel Marsh House, Kipps mengalami serangkaian kejadian aneh: mendengar bunyi-bunyian dan melihat sosok wanita berbaju hitam. Dari surat-surat yang ia temukan di rumah tersebut, ia pun mengetahui bahwa Alice memiliki seorang adik bernama Jennet Humfrye (Liz White) yang mengalami gangguan jiwa sehingga anak laki-lakinya, Nathaniel, diadopsi dan diasuh oleh Alice. Permasalahan perebutan anak tersebut ada hubungannya dengan kemunculan sosok wanita berbaju hitam yang juga meneror warga dan menjadi penyebab banyaknya anak yang mati di desa tersebut.

Horor yang Elegan dan Menegangkan

Suatu hal yang menyenangkan karena beberapa film horor Barat yang saya saksikan beberapa waktu belakangan memiliki kualitas yang baik dan berhasil “mengilik” rasa takut saya. Salah satunya adalah film ini. Pengambilan setting tahun 1800-an yang sarat dengan gaya serbakuno membuat suasana tegang semakin terasa.

Film ini sudah memunculkan suasana horor sejak awal dari penggambaran tempat-tempatnya. Penggambaran Eel Marsh House sebagai rumah bangsawan yang sudah lama tidak ditinggali cukup brilian: mansion besar dengan cat lusuh, letaknya yang berada di dekat bibir pantai, halaman yang sangat luas dengan rumput-rumput liar dan beberapa kuburan dengan patung-patung di atasnya, serta kondisi dalam rumah yang sudah dipenuhi debu dan hanya diterangi cahaya lilin. Film ini mengalir dengan alur sedikit lambat dengan efek gloomy, suram, dan mencekam. Tidak ada yang pernah gagal merasakan ketakutan ketika berada di dalam bangunan-bangunan tua yang banyak ada di Inggris. Pemilihan latar tempat yang sangat matang!

Saya memang belum pernah membaca versi novelnya, tetapi jika menilai film ini sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, saya cukup terpuaskan dengan sensasi horor yang dihadirkan film ini. Tidak ada hantu-hantu berbentuk aneh yang muncul dengan intensitas sering. Hanya ada sesosok wanita berbaju hitam yang muncul di saat-saat tertentu dan seorang anak kecil yang muncul dari kubangan lumpur. Keberadaan mereka diceritakan dengan sangat masuk akal, membuat penonton tidak hanya merasakan tegang setiap hantu-hantu tersebut muncul, melainkan juga tahu asal-usul kemunculan mereka. Kisah di film ini ditutup dengan sangat manis, membuat penonton meninggalkan studio dengan perasaan puas.

Bagaimana dengan penampilan Daniel Radcliffe ketika memerankan karakter lain selain Harry Potter? Sedikit aneh melihatnya memerankan seorang ayah muda. Karakternya kali ini juga digambarkan sangat gloomy dengan bayangan masa lalu yang masih menggelayutinya sampai sekarang. Penampilannya sebagai Arthur Kipps memang tidak luar biasa, tapi ia mencoba dengan cukup kuat dan hasilnya tidak terlalu buruk. Sepertinya Radcliffe harus berjuang jauh lebih keras untuk menyingkirkan bayang-bayang karakter Harry Potter dari dirinya sehingga penonton bisa melihatnya sebagai karakter lain, sesuai karakter yang sedang ia mainkan di film tertentu.

Tanggal rilis:
10 Maret 2012 (Indonesia)
Genre:
horror
Durasi:
95 menit
Sutradara:
James Watkins
Pemain:
Daniel Radcliffe, Ciaran Hinds, Janet McTeer, Sophie Stuckey, Liz White
Studio:
Hammer Film Productions