Ferrari Menarik KERS dari Perhitungan untuk Membuat Sistem Hybrid Konvensional
Bulan Maret lalu, Amedeo Felisa selaku CEO Ferrari mengatakan bahwa produsen mobil super asal Italia ini sedang mempersiapkan sistem hybrid untuk rangkaian mobil super masa depannya. Dalam perencanaan ini, Ferrari disinyalir akan menggunakan teknologi KERS yang biasa ditemukan dalam mobil balap F1 untuk menunjang tenaga mobil hybrid tersebut.
KERS yang merupakan singkatan dari Kinetic Energy Recovery System menyerap energi kinetik dari proses pengereman, kemudian menyimpan dan mengubahnya menjadi tenaga yang meningkatkan akselerasi mobil. Walaupun sistem ini menunjang misi Ferrari dalam menghasilkan mobil super dengan performa terbaik, aplikasi paten yang ditemukan justru berkata berbeda.

Berdasarkan berita yang kami sadur dari Car and Driver, Ferrari dikabarkan sedang mengembangkan sistem hybrid konvensional yang menggunakan baterai dan supercapacitor sebagai tempat penyimpanan energi. Sistem ini dilengkapi dengan dua motor elektrik—satu berperan sebagai tenaga penggerak, sedangkan yang lain menjadi sumber tenaga tambahan untuk penyejuk udara, power steering, dan sistem elektronik lainnya.
Penggunaan dua motor elektrik memastikan sistem tambahan bekerja dengan sendiri, tanpa mencuri torsi dari mesin pembakaran pada saat melakukan akselerasi. Dengan begitu, sistem hybrid Ferrari ini dapat menghasilkan performa terdepan dan tetap memaksimalkan efisiensi energi. Sistem ini dirancang untuk penempatan mesin di depan dan kemungkinan Ferrari akan menyandingkannya dengan mesin V12 mereka.
















