Intel ‘Haswell’ K-Series Overclocking Guide

 Bagian 3 : Voltase pada Haswell

HaswellVolt

Pengaturan voltase pada Haswell sedikit berbeda dari generasi sebelumnya. Bahkan, Haswell memiliki cara regulasi tegangan yang berbeda dari semua prosesor generasi sebelumnya, dengan memperkenalkan teknologi FIVR(fully-integrated Voltage Regulator – disingkat iVR).Teknologi iVR ini sendiri baru pertamakalinya diterapkan pada desktop PC pada prosesor Haswell.

Apa yang berbeda dengan adanya iVR ini?

Biasanya, semua regulasi daya akan diproses oleh komponen VRM(voltage regulator module) yang terletak pada motherboard, namun pada Haswell sebagian proses regulasi dayanya dipindah ke dalam CPU.

Jadi pada platform generasi sebelumnya, regulasi daya prosesor akan terjadi kurang lebih seperti ini:

  1. PSU memberikan input 12Vdc melalui 4/8-pin 12V CPU
  2. Sirkuit regulator daya pada motherboard akan melakukan konversi daya(‘step-down’) dari 12V PSU input ke voltase yang dibutuhkan prosesor(umumnya 1.1-1.2v untuk VCore).

Sedangkan pada Haswell, regulasi daya ini terjadi dua kali, satu di motherboard dan satu di prosesor, seperti ini:

  1. PSU memberikan input 12Vdc melalui 4/8-pin 12V CPU
  2. Sirkuit regulator daya pada motherboard akan melakukan konversi daya(‘step-down’) dari 12V PSU input ke voltase VCC_IN (atau VR_IN), dengan tegangan default 1.8V.
  3. Voltase VCC_IN 1.8V ini nantinya akan diberikan kepada integrated voltage  regulator(iVR)  pada CPU, dan akan dibagi-bagi menjadi 6(enam) rail voltase utama pada CPU : VCore, Vring, Vgfx, Vsa, Vioa,Viod.

Baik, sekarang mari kita membahas parameter voltase ini satu persatu!

VCC_IN (atau VR_IN)

VCC_IN adalah voltase yang disuplai controller VRM motherboard kepada iVR di CPU, dengan nilai default 1.8V. Nilai VCC_IN yang ditingkatkan TIDAK langsung mempengaruhi nilai VCore, karena nilai VCC_IN yang masuk ke CPU akan diregulasi kembali oleh iVR.

Untuk overclocking sehari-hari, kami merasa nilai 1.8V ini sudah lebih dari cukup dan tak perlu diubah. Yang perlu diingat adalah nilai VCC_IN HARUS lebih tinggi dari nilai Voltase lain yang ada pada CPU (VCore, VRing, Vgfx, Vioa, Viod, Vsa). Untuk rekomendasi berdasarkan pengalaman, coba untuk menjaga nilai VCC_IN menjadi setidaknya 0.4 – 0.5V dari Voltase CPU

 

VCore / CPU Voltage

VCore adalah voltase yang disuplai oleh CPU iVR ke dalam CPU Core, nilai defaultnya adalah 1.08 hingga 1.15V.(Saat power saving aktif, mungkin nilai ini akan turun ke 0.75V di keadaan idle) Nilai ini berpengaruh langsung pada pencapaian CPU Frequency, dan kami mencatat bahwa CPU Haswell memiliki scaling yang baik terhadap voltase, hanya saja perlu diperhatikan bahwa suhu pada prosesor Haswell akan meningkat drastis saat voltasenya ditingkatkan. Anda perlu waspada akan hal ini dan jangan memberi voltase yang berlebihan atau anda akan merusak CPUnya.

Untuk penggunaan Harian dengan CPU Cooler yang baik, nilai 1.2 – 1.25V nampaknya sudah cukup untuk mencapai CPU Clock setidaknya 4.4Ghz.

 

VRing / Ring Voltage

Seperti namanya, VRing adalah voltase yang disuplai oleh CPU iVR kepada Ring Bus Interface, yang mengontrol Ring Frequency, Nilai defaultnya adalah sekitar 1.08 hingga 1.15V. Meningkatkan voltase ini dapat memberi kestabilan ekstra saat mencoba meningkatkan frekuensi Ring (‘Uncore’).

Perlu diketahui, untuk menjaga kestabilan, disarankan untuk menjaga voltase VRing  agar lebih rendah atau maksimum sama dengan VCore .

Disini nilai 1.25 hingga 1.3V sudah cukup untuk menstabilkan ring frequency pada setidaknya 4 – 4.2Ghz

 

Vgfx (atau ‘Vgt’ /‘Vaxg’ )

Vgfx, atau dikenal juga dengan sebutan Vgt atau Vaxg, merupakan voltase yang disuplai ke bagian GPU terintegrasi(IGP) pada Haswell, nilai defaultnya adalah sekitar 1 V. Meningkatkan voltase ini membantu kestabilan saat meng-overclock IGP. Berdasarkan Testing singkat kami, nilai 1.2v bisa menjaga kestabilan IGP saat berjalan setidaknya di 1450-1500Mhz.

 

Vsa (CPU System Agent Voltage)

Vsa mensuplai tegangan ke bagian System Agent dalam CPU, dengan nilai default 0.85V.. Banyak yang mengatakan bahwa System Agent voltage berhubungan dengan memory controller pada CPU dan juga PCIe Controller. Dengan meningkatkan Voltase System Agent ini, kami mendapat kestabilan ekstra saat menjalankan setting memori yang tinggi, dan juga mendapat kestabilan tambahan saat menjalankan konfigurasi multi-GPU (SLI/Crossfire). Untuk nilainya, kami merekomendasikan sekitar 1.1 – 1.2V. Meningkatkan voltase SA pada batas tertentu dapat menyebabkan ketidakstabilan, maka dari itu pastikan bahwa anda meningkatkan voltase ini secara bertahap.

 

Vioa / Viod (CPU I/O Analog / Digital Voltage)

Kedua voltase ini memberi tegangan pada sirkuit I/O pada prosesor, baik yang menangani signal I/O Analog, maupun signal I/O Digital-nya, nilainya masing-masing 1V. Meningkatkan kedua voltase ini selain dipercaya untuk membantu bagian memory controller CPU saat melakukan overclocking pada bagian memori, sirkuit I/O ini juga disinyalir mampu menjaga kestabilan sistem dalam keadaan BCLK/DMI Clock tinggi. Kami merasa setting 1.15-1.25V pada kedua voltase ini sudah cukup untuk sehari-hari.

Meningkatkan voltase VIOA/VIOD pada batas tertentu dapat menyebabkan ketidakstabilan, maka dari itu pastikan bahwa anda meningkatkan voltase ini secara bertahap.

 

DRAM Voltage (VDimm)

Voltase ini digunakan untuk mensuplai daya kepada modul memori DDR3 yang kita gunakan, dengan nilai default umumnya 1.5V. Voltase ini tidak diregulasi oleh iVR pada CPU, melainkan diatur oleh kontroller eksternal.  Memberi voltase lebih pada DRAM yang anda gunakan bisa membantu overclocking memori. Nilai yang aman untuk penggunaan sehari-hari kurang lebih ada di range 1.7 – 1.75V.

 

PCH Voltage

Voltase ini menyuplai daya kepada chipset motherboard (a.k.a PCH), dengan nilai default sekitar 1.05V. Ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa meningkatkan voltase PCH dapat membantu overclocking BCLK, namun kami belum melihat ini terjadi pada serangkaian tes kami. Nilai default harusnya cukup untuk berbagai kebutuhan.

Halaman berikutnya : kita lihat efek overclocking pada Haswell!

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

October 28, 2025 - 0

Review Acer Nitro V 15 (2025): Laptop RTX 5050 Ternyata Sekencang Ini!

Bodi Acer Nitro V 15 (2025) Form Factor Clamshell. Material…
October 27, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming – Part 3: Ini yang Bikin CPU dan GPU Laptop Gaming Lebih Kencang!

Yang namanya laptop gaming harus punya performa kencang. Apalagi kalau…
October 24, 2025 - 0

NPU Di Laptop Snapdragon: Apa Itu NPU? Apakah Laptop Snapdragon Beneran Kepake NPU-nya?

Kali ini kita akan bahas mengenai NPU atau Neural Processing…
October 22, 2025 - 0

Review Toshiba 75C350RP: Smart TV Layar Besar dengan Kualitas Memadai, Harga Merakyat!

 Toshiba 75C350RP Smart TV ini punya layar besar, 75”! Tapi,…

Gaming

November 1, 2025 - 0

Silent Hill 2 Remake Dapatkan Rating ESRB di Xbox

Gamer Xbox tampaknya akan bisa menikmati Silent Hill 2 Remake,…
November 1, 2025 - 0

Netflix Dikabarkan Berusaha Akuisisi Warner Bros Games

Demi memperluas kekuatan di industri gaming, Netflix dikabarkan tertarik untuk…
November 1, 2025 - 0

Tencent Serang Keabsahan Karakter Aloy Terkait Tuntutan Light of Motiram

Setelah Sony serang Tencent atas tuntutan terhadap Light of Motiram,…
November 1, 2025 - 0

Fortnite Hadirkan Fitur Companion Pada Mini Season The Simpsons

Setelah cukup lama ada di ranah rumor, akhirnya Epic Games…