Mungkinkah Bos Cantik Yahoo Blunder Pilih Logo?

Beberapa hari lalu, Yahoo telah meluncurkan logo baru Yahoo yang diharapkan dapat menarik sebagian besar pengguna Internet. Namun tampaknya, CEO Yahoo Marissa Mayer telah salah memilih logo yang merupakan hasil dari kompetisi desain pada Agustus lalu. Itu merujuk pada beberapa survei yang dilakukan periset pasar terhadap animo pengguna Internet soal peluncuran logo tersebut.
Menurut survei yang dilakukan kelompok periset pasar Survata terhadap 400 responden, tiga perempat pengguna Internet lebih memilih logo lama Yahoo ketimbang yang baru. Demikian juga polling yang dilakukan Polar terhadap seribu responden. Pihaknya menemukan, ada sekitar 2:1 pengguna lebih memilih logo lama Yahoo.
Dalam sebuah postingan di blognya, Mayer sempat menjelaskan, Ia bersama timnya ingin tampilan logo terlihat lebih segar dan menempel dalam sejarah industri merek. “Kami ingin logo Yahoo masih tetap setia pada dasar kami, yakni unik, ungu, dan dengan tanda seru. Perubahan logo ini juga memperlihatkan evolusi dari produk kami,” ungkap Dia.

Dilansir Mashable, direktur strategi merek di Landor Associates, Martin Bishop berpendapat, Yahoo tidak lagi selalu dianggap sebagai “ujung tombak” dalam industri Internet. Bahkan menurut Bishop, apapun yang dilakukan Yahoo, termasuk perubahan logo pasti bakal berujung ke pengkritikan.
Yahoo pun, lanjut Bishop, telah kehilangan kesempatan meraih perhatian pengguna dalam pengenalan logo baru. Padahal tujuan dari pengenalan itu, Yahoo ingin menunjukan kepada pengguna bahwa mereka punya identitas baru yang kuat. Bishop juga memprediksikan, logo baru itu kemungkinan akan berumur pendek. Sebab, tidak semua pengguna tidak berpikir positif terhadap logo yang lebih ramping dan tinggi serta huruf “O” dibuat lebih besar ini.
Pengenalan logo ini tampaknya juga tidak begitu mendapat perhatian yang cukup signifikan di microblogging Twitter. Menurut laporan yang dibuat perusahaan analis Twitter, Crimson HexagYahoo menunjukan, Yahoo yang hingga saat ini memiliki 700 juta pengguna aktif dan tersebar di 60 negara itu, hanya memperoleh sekitar 28 ribuan tweet pengguna tentang logo baru dalam waktu 12 jam.
Bahkan, Preshit Deorukhtar, editor desain publikasi di Beautiful Pixels dalam kicauannya sempat mengkritik logo tersebut. “Sebuah logo yang buruk merupakan semua hal yang diperlukan Yahoo! agar membuat semua orang membicarakannya,” kata Prenshit.
Sumber: Mashable













