Review ASUS ROG Maximus VI Extreme: Potensi Tuning Luar Biasa
Benchmark Sintetik
Synthetic Benchmark, atau benchmark sintetik, adalah program yang diciptakan secara khusus untuk menguji komponen PC pada aspek-aspek tertentu. Namun perlu diingat, benchmark sintetik adalah ‘simulasi’ dari aplikasi/program yang kita jalankan pada kehidupan sehari-hari, sehingga bisa saja ada perbedaan performa antara benchmark sintetik dengan aplikasi ‘real-life’.
Cinebench R11.5

Cinebench R11.5 merupakan aplikasi pengujian untuk mengukur kinerja prosesor dalam me-render sebuah scene 3D. Hasil pengujian disajikan dalam bentuk skor, semakin tinggi skor yang dihasilkan, semakin baik.

3DMark Fire Strike

3DMark Fire Strike merupakan benchmark 3D terbaru yang mulai menjadi favorit dikalangan power user dan enthusiast. Preset Fire Strike dan Fire Strike Extreme pada benchmark ini berbasis API DirectX 11 dan sangat cocok digunakan untuk mengukur kemampuan sistem kelas atas.



AIDA64 v3.00

Aplikasi AIDA64 (dahulu bernama Everest) sangat popular di kalangan tester/reviewer untuk menguji performa memori mereka, ini disebabkan karena aplikasi tersebut memang sangat dipengaruhi performa subsistem memori, antara lain frekuensi kerja memori, frekuensi memory controller pada sistem, dan juga latency dari memori yang digunakan.



SuperPI adalah satu dari beberapa benchmark favorit para overclocker. Benchmark single-thread ini selain dipengaruhi oleh clockspeed CPU yang digunakan, juga dipengaruhi oleh kecepatan sub-sistem memori Anda. Sistem yang memiliki CPU clockspeed sama bisa memiliki hasil yang berbeda jika frekuensi dan/atau latency memorinya berbeda.

Dibandingkan dengan beberapa sistem lain pada umumnya, ASUS Maximus VI Extreme memiliki sedikit performance advantage, karena BCLK mereka diletakkan pada nilai 100.5 Mhz, bukan 100Mhz pas. Selain itu juga, Pada keadaan defaultnya, ASUS Maximus VI Extreme akan men-set supaya CPU Turbo Ratio untuk 4 Core akan mengikuti nilai Turbo Ratio untuk 1 Core, sehingga CPU akan mengalami kinerja yang lebih tinggi. Yang terakhir, ASUS secara otomatis memberikan nilai DDR3-1600C9-9-9 pada sistem kami, padahal kami tidak menyentuh setting memori sedikit pun, dan ini diterapkan secara otomatis.
Saat di-overclock dengan Gamer OC Profile, rata-rata aplikasi yang menggunakan CPU cukup intensif akan mendapat peningkatan performa sekitar 10%-an.














