BlackBerry Gandeng Foxconn untuk Fokus ke Indonesia
Bisnis handset BlackBerry mungkin bisa bertahan hingga kini karena terselamatkan oleh Indonesia, pasar smartphone terbesar keempat di dunia. Baru-baru ini, perusahaan tersebut mengumumkan telah resmi bermitra dengan Foxconn untuk jangka lima tahun ke depan. Foxconn yang merupakan pemasok perangkat elektronik terbesar di dunia tersebut, nantinya akan memproduksi dan mengembangkan berbagai perangkat BlackBerry yang ditujukan untuk pasar Indonesia.

Saat ini, Foxconn tengah bersiap membangun pabrik produksinya di Indonesia yang akan dimulai pada Maret atau April 2014. Nantinya, pabrik tersebut kemungkinan besar juga akan memproduksi smartphone BlackBerry. Hal ini diutarakan langsung oleh John Chen, CEO baru BlackBerry yang menggantikan pendahulunya, Thorsten Heins, seperti dilansir dari PC World.
“Kami akan mendapatkan keuntungan dari efisiensi mereka (pabrik Foxconn di Indonesia), bagian mereka, dan kemampuan mereka dalam hal logistik. Seiring berjalannya waktu, saya ingin mereka dapat merancang handset untuk kami dan saya hanya akan melakukan beberapa hal yang benar-benar keren, yakni perangkat high-end,” ujar Chen.
Selama semester pertama tahun ini, dihimpun dari berbagai sumber media nasional, pangsa pasar BlackBerry di Indonesia sebenarnya telah menurun dari 60 persen menjadi 30 persen. Angka yang masih cukup besar dibanding pangsa pasarnya secara Global yang telah jatuh di bawah 3 persen. Jumlah pengguna smartphone BlackBerry di tanah air pun, diperkirakan masih mencapai 13,85 juta orang. Dari angka tersebut, operator Telkomsel menguasai pasar pengguna BlackBerrry lebih dari 50 persen (7,2 juta), lalu diikuti XL (3,2 juta), Indosat (2,6 juta), dan Axis (850.000).
Langkah BLackBerry menggandeng pemasok asal Taiwan yang telah lama bermitra dengan Apple tersebut juga bagian dari upayanya mempertahankan bisnis handset di Tanah Air. Terlebih dengan kehadiran pabrik Foxconn dalam waktu dekat ini, diharapkan dapat memangkas harga jajaran smartphone terbarunya berplatform BlackBerry 10 yang masih relatif mahal karena masalah logistik.
                                                                                        
                                                                                        

										
										


										
												





