Huawei Akhirnya Menyerah Dari Pemerintah AS

Raksasa peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, Huawei, akhirnya memutuskan menyerah dari bisnis peralatan jaringan telekomunikasi di Amerika Serikat setelah bertahun-tahun dituduh pejabat AS sebagai mata-mata pemerintah Cina. Hal ini diungkapkan langsung oleh CEO sekaligus pendiri Huawei, Ren Zhengdei.
Ren mengatakan, pihaknya tidak akan lagi mencari bisnis telekomunikasi serta keluar dari Amerika Serikat setelah tuduhan yang terus menerus digencarkan oleh anggota parlemen maupun pejabat pemerintah AS tersebut. “Oleh karena itu, kami telah memutuskan untuk keluar dari pasar AS dan tidak berada di tengah-tengah hubungan AS – Cina,” ungkap Ren dalam sebuah wawancara, dilansir dari Foreign Policy.
Selain tuduhan langsung sebagai mata-mata pemerintah Cina, parlemen AS juga mendesak agar berbagai perusahaan di dalam negeri berhenti melakukan bisnis dengan Huawei. Pihak regulator federal pun sudah mencoba melakukan pemblokiran penyebaran peralatan telekomunikasi Huawei di Amerika Serikat. Padahal, para petinggi Huawei sudah berulang kali menegaskan pihaknya tidak memiliki keterikatan apapun dengan pemerintah Cina.
Sementara itu, wakil presiden Huawei William Plummer mengatakan akan lebih memfokuskan pasar ke daratan Eropa. Menurutnya, sebagian besar negara Eropa memberi sambutan positif dengan adanya Huawei serta tidak mempermasalahkan iklim persaingan usaha di bisnis serupa yang dilakukan Ericsson dan NSN (Nokia Solution Network).
Kendati demikian, pihaknya berharap tetap dapat mempertahankan fasilitas penelitian dan pengembangan yang ada di AS dan masih menjual ponsel besutannya. Pasalnya, dua hal tersebut belum mendapat tekanan yang sama, tidak seperti bisnis infrastruktur jaringan Huawei di AS. “Bisnis handset kami di Amerika Serikat masih terjual dengan baik,” ungkap Ren.
Sekedar informasi, tuduhan terhadap Huawei bermula dari pernyataan Mike Rogers, ketua komite intelejen kongres AS pada 2012 silam. Rogers mengatakan, berbagai perusahaan AS yang membeli peralatan telekomunikasi Huawei mesti beralih ke vendor lain. Menurutnya, pemerintah Cina melalui Huawei berencana memasang alat penyadapan telekomunikasi di negara yang juga dituding melakukan penyadapan global melalui NSA tersebut.
“Kami meyakini bahwa perusahaan telekomunikasi Cina yang bekerja di AS dipercaya telah memiliki akses ke infrastruktur penting kami. Setiap bug, menara telekomunikasi telah dimasukan ke dalam sistem kritis kita yang memungkinkan terjadinya bencana efek domino dan menghancurkan seluruh jaringan kita,” ungkap Rogers kala itu.














