Facebook Diminta Ganti Nama Aplikasi ‘Paper’
Baru sepekan Facebook mengumumkan aplikasi news reading terbarunya bernama Paper, sambutan positif telah disampaikan berbagai pihak terutama usernya yang merasa mendapatkan manfaat dari aplikasi ini. Namun ternyata kehadirannya juga mendapat tanggapan yang cukup keras dari pihak yang ternyata sudah menggunakan nama Paper terlebih dahulu. Sebuah perusahaan startup bernama FiftyThree ternyata sudah lama menggunakan nama Paper untuk aplikasi besutannya yang cukup populer, dan meminta Facebook untuk menghentikan menggunakan nama yang sama untuk aplikasi barunya tersebut.

CEO FiftyThree, Georg Petschnigg, menyampaikan keberatannya atas nama ‘Paper’ yang digunakan Facebook untuk aplikasi terbarunya tersebut. Perusahaannya diketahui telah terlebih dahulu menggunakan nama tersebut untuk aplikasi yang selama ini dikenal di platform iOS. Dalam blognya Petschnigg menyatakan bahwa mereka sudah menyampaikan ke Facebook tentang kebingungan yang terjadi setelah aplikasi ciptaan mereka diluncurkan, dan meminta maaf karena tidak menghubungi lebih awal. Petschnigg pun meminta Facebook menghentikan menggunakan nama ‘Paper’ dan Facebook seharusnya bisa membangun aplikasi dengan nama merek mereka sendiri.
Paper versi FiftyThree memang berbeda dari versi Facebook. Paper dari FiftyThree merupakan aplikasi yang menggunakan berbagai tool untuk menstimulasi kreatifitas, seperti pensil, pena, dan cat, yang kemudian diubah ke versi digital. Aplikasi ini baru saja tercatat berhasil menciptakan 100 juta halaman dan Apple pun menobatkan Paper sebagai Application of the Year untuk iPad tahun 2012.
Dengan aplikasi yang baru diumumkan, Facebook dinilai menciptakan kebingungan berbasis luas. Aplikasi ini merupakan produk pertama dari Creative Labs, departemen yang dibentuk setelah Facebook mengakuisisi Push Pop Press di tahun 2011, sebuah perusahaan yang memiliki fokus desain untuk publisher iPad yang dipimpin oleh desainer Apple, Mike Matas. Aplikasi ini akan membuat cerita dari News Feed dan mengorganisirnya ke dalam tema dan kategori minat tertentu. Tim editorial yang berada di belakang Paper juga akan menghadirkan topik terkini dan berita-berita penting yang muncul dalam sehari.
Facebook mengumumkan aplikasi barunya tersebut pada hari Selasa minggu lalu, dan Petschnigg pun baru mengetahui tentang aplikasi tersebut hari itu juga sama seperti orang lain. Petschnigg menceritakan bahwa hari itu inboxnya penuh dengan pertanyaan tentang Paper, mulai pertanyaan dari pelanggan yang bingung, ucapan selamat dari teman-teman yang mengira aplikasinya sudah diakuisisi Facebook, juga investor yang bertanya-tanya kapan mereka melakukan kesepakatan. “Inilah nasib menjadi startup kecil yang berjalan di samping perusahaan raksasa,” ujar Petschnigg.
Memang harus diakui bahwa aplikasi Paper versi Facebook cukup menarik dan memiliki desain yang cantik, bahkan sudah mendapat berbagai review positif dari media seperti Forbes dan The Verge. Aplikasi ini juga merupakan salah satu bukti yang menunjukkan bahwa raksasa jejaring sosial masih memiliki kemampuan untuk mengejutkan dan menyenangkan usernya serta berinovasi seperti sebuah perusahaan startup. Namun Petschnigg mengatakan bahwa dengan menggunakan nama Paper, Facebook pada dasarnya sudah menginjak perusahaan kecil. Kembali Petschnigg menegaskan bahwa solusi yang paling ideal yang bisa diberikan Facebook adalah mengganti nama. “Tidak masalah seberapa besar perusahaan Anda, namun Anda tidak bisa menggunakan merek dagang yang sudah digunakan perusahaan lain. Saya sangat yakin bahwa perusahaan sebesar Facebook pun bisa bersikap dengan cara yang manusiawi dan melakukan hal yang benar.”












